Kraton Mataram Surakarta Akan Gelar Haul ke-390 Wafat Sultan Agung di Pendapa Pagelaran

  • Post author:
  • Post published:August 17, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:7 mins read
You are currently viewing Kraton Mataram Surakarta Akan Gelar Haul ke-390 Wafat Sultan Agung di Pendapa Pagelaran
DARI SITINGGIL : Prosesi kirab ritual haul Sultan Agung pada tahun 2019, dimulai dari Sitinggil Lor Kraton Mataram Surakarta, menuju tempat upacara Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa. Saat itu, Gusti Moeng masih berada di luar kraton "berjuang", tetapi yang hadir dalam ritual itu mencapai 2 ribuan orang. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pakasa Magelang Gelar 17-an, Cabang Kabupaten Pati Gelar Haul Raden Ayu Sriyah

SURAKARTA, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta akan menggelar ritual religi haul atau khol ke-390 wafat Raja Mataram ke-3, Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, Minggu (20/8) mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Pengageng Sasana Wilapa yang juga Pangarsa Lembaga Dewan Adat mengundang keluarga besar masyarakat adat Mataram untuk hadir dalam pisowanan itu, termasuk kalangan warga Pakasa cabang dari berbagai daerah. Sementara itu, di antara cabang-cabang Pakasa, ada pula yang sibuk menggelar haul tokoh leluhur di daerahnya dan ada pula yang merayakan Kemerdekaan RI ke-78.

Surat pemberitahuan atau “dhawuh” yang sudah dikirim ke semua elemen keluarga besar masyarakat adat sejak Kamis, 10 Agustus menyebutkan, segenap elemen warga masyarakat adat diharapkan hadir dalam pisowanan khol wafat ke-390 Raja Mataram ke-3, Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma di Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, pada 2 Sapar Tahun Jimawal 1957 atau Minggu (20/8) untuk mengikuti ritual religi dzikir dan tahlil mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kalau ritual haul yang digelar di tahun 2019 prosesi kirabnya dimulai dari Sitinggil Lor, Minggu (20/8) akan dimulai dari depan topengan Pendapa Sasana Sewaka.

PERWAKILAN TRAH : Ritual haul Sultan Agung yang diinisiasi Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat, melibatkan perwakilan trah darah-dalem Sinuhun PB I hingga PB XIII karena merekalah perwakilan dari seluruh keluarga besar pemilik Kraton Mataram Surakarta. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Ini sekalian saya umumkan, kraton akan menggelar haul atau khol Sinuhun Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma pada tanggal 2 Sapar atau Minggu (20/8) pukul 09.00 WIB. Wajib hadir pada pisowanan ini bagi semuanya. Termasuk perwakilan trah darah-dalem dari Sinuhun PB I hingga XIII. Akan ada prosesi membawa uba-rampe dari masing-masing perwakilan trah darah-dalem,  jalan bersama prajurit dari depan topengan Maligi Pendapa Sasana Sewaka, menuju Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa. Menika dhawuh ingkang kedah dipun-estokaken nggih. Wajib sowan,” tandas Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat.

Penegasan Gusti Moeng untuk semua elemen masyarakat adat Mataram khususnya Surakarta itu, disampaikan saat memberi sambutan tunggal pada ritual “wilujengan nagari pengetan adeging Kraton Mataram Surakarta 17 Sura Tahun Jimawal 1957” di Bangsal Smarakata, Sabtu (5/8). Sementara itu, KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Punjer atau Ketua Pusat Pakasa yang dihubungi iMNews.id siang tadi menyebutkan, jumlah warga Pakasa cabang yang ingin hadir pada “pisowanan” khol Sultan Agung di Pendapa Pagelaran Sasanasumewa kali ini tidak dibatasi seperti yang digelar pada masa pandemi Corona.

HAUL RAy SRIYAH : Untuk kali pertama, Pakasa cabang Pati bersama masyarakat adat penjaga Astana Pajimatan di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, menggelar ritual haul RAy Sriyah, tokoh leluhur Dinasti Mataram yang sangat dihormati masyarakat setempat. (foto : iMNews.id/dok)

Ritual khol wafat Sultan Agung yang sudah digelar Kraton Mataram Surakarta dalam beberapa tahun selama dalam masa “perjuangan” di tahun 2017-2022 dan juga pada masa pandemi Corona, diinisiasi Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat di dua lokasi yang bisa menampung lebih dari seribu orang, yaitu Pendapa Pagelaran Sasanasumewa dan kagungan-dalem Masjid Agung. Pelaksanaan khol di dua lokasi ternyata masing-masing dihadiri lebih dari 2 ribu orang, bahkan sampai 4 ribu orang walau waktu itu masih dalam pembatasan protokol kesehatan pandemi Corona.

Karena kini sudah keluar dari masa pandemi, kraton tidak membatasi jumlah perwakilan Pakasa cabang yang akan mengikuti “pisowanan” pada ritual khol ke-390 wafat Raja Mataram ke-3 yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional itu. Karena itu pula, KRAT Mulyadi Puspopustoko selaku Ketua Pakasa Cabang Pati berencana ingin mengajak 100-an warganya dengan beberapa jenis angkutan di antaranya bus besar. Warga Pakasa Pati sebagian besar didominasi abdi-dalem jurukunci dan pengurus makam, petilasan dan pesanggrahan para tokoh leluhur Dinasti Mataram yang banyak berada di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati.

ADA TOKOH WAROK : Dalam berbagai kesempatan menggelar ritual religi seperti haul Raden Ayu (RAy) Sriyah, Selasa (15/8), selalu ada tokoh mengenakan kostum “warok” ala seni reog Ponorogo (Jatim). Tokoh itu selalu tampil mandiri tak berkait dengan unit kesenian tradisi apapun. (foto : iMNews.id/dok)

“Nanti kalau sampai seratusan, ya pakai bus besar. Kalau kurang dari itu bisa pakai beberapa mobil. Warga Pakasa pati gotong-royongnya luar biasa. Pokoknya kalau tujuannya ke kraton, semangat untuk sowan luar biasa. Dan alhamdulillah, sepanjang pengalaman sebelumnya, kalau ada rencana sowan ke kraton, pasti diberi jalan dan kemudahan,” jelas KRAT Mulyadi yang dihubungi iMNews.id, Selasa sore (15/8). Saat dimintai konfirmasi, dia baru pulang dari mengikuti haul Raden Ayu Sriyah atau “Mbah Buyut Sriyah” di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati yang baru kali pertama diadakan.

KRAT Mulyadi menyebutkan, sebenarnya kalangan masyarakat adat yang menggelar ritual tokoh leluhur Dinasti Mataram dari keluarga Kyai Ageng Sela itu sangat mengharapkan kehadiran GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat atau ada utusan dari kraton, mengingat ritual haul itu diadakan untuk kali pertama. Tetapi pengurus Pakasa Pati dan kalangan panitia sangat bisa memaklumi kesibukan jajaran “Bebadan Kabinet 2004” yang padat agenda kegiatannya di bulan Sura, apalagi berbareng suasana 17-an, terlebih ada persiapan agenda haul Sultan Agung, Minggu (20/8).

JADI PAMBIWARA : Ketua Pakasa Cabang Magelang, KRT Bagiyono Rumeksonagoro didaulat menjadi juru pambiwara pada pergelaran wayang kulit menyambut Kemerdekaan RI 17 Agustus, yang berlangsung di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Rabu malam (16/7) itu. (foto : iMNews.id/dok)

Sementara itu, Ketua Pakasa Cabang Magelang, KRT Bagiyono Rumeksonagoro yang dihubungi iMNews.id siang tadi menyebutkan, Pakasa cabang bersama Dinas Kebudayaan Pemkab Magelang menggelar pentas wayang kulit dalam menyambut dan memeriahkan 77 Tahun kemerdekaan RI. Pentas yang digelar Rabu (16/8) atau malam 17-an itu, berlangsung di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, mengambil lakon “Babat Alas Wanamarta” yang disajikan dalang Ki Lingga Ahmad Syarifudin SSn. Pentas dihadiri Kasi Kesenian Dinas Kebudayaan Agus Suyitno, yang didaulat menyerahkan tokoh wayang Bratasena kepada dalang penyaji.

KRT Bagiyono juga menyebutkan, Pakasa Magelang akan mengirim utusan untuk hadir pada pisowanan khol Sultan Agung, Minggu (20/8) lusa, meski dirinya tidak bisa ikut dalam rombongan, karena sudah terlanjur sanggup menjadi utusan rombongan pengantin dari desanya. Sampai brita ini diturunkan, juga belum ada jawaban dari Pakasa cabang Nganjuk, Cabang Ponorogo dan Cabang Kabupaten Jepara yang dihubungi iMNews.id secara terpisah, siang tadi, untuk mendapatkan data jumlah rombongan yang akan diutus hadir dalam pisowanan khol wafat ke-390 Sang Pahlawan Nasional itu. (won-i1)