Karena Terdampak Banjir Kudus-Demak, Pakasa Jepara Tiadakan Pentas Seni Religi

  • Post author:
  • Post published:March 24, 2024
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Karena Terdampak Banjir Kudus-Demak, Pakasa Jepara Tiadakan Pentas Seni Religi
BERBUKA PUASA : KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) bersama para pengurus cabang berbuba puasa di Taman BumDes Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan. Acara itu untuk mengganti pentas seni religi tiap weton yang biasanya untuk mengisi bulan Ramadhan, tetapi ditiadakan karena kena imbas banjir.(foto : iMNews.id/dok)

Diganti Berbuka Puasa Bersama Para Pengurus Cabang untuk Mengisi Kegiatan Ramadhan

JEPARA, iMNews.id – Karena terdampak banjir besar kedua yang melanda Kabupaten Kudus dan Jepara, beberapa hari lalu, Pakasa Cabang Jepara meniadakan kegiatan rutin pentas seni budaya religi di bulan Ramadhan. Pentas rutin setiap weton Sabtu Kliwon itu, biasanya digelar di Pendopo Joglo Hadipuran.

“Karena banjir kedua yang melanda Kudus dan Demak cukup besar, dampaknya sampai ke Kabupaten Jepara. Selain di antara pengurus Pakasa cabang juga terhalang banjir, kami memilih meniadakan kegiatan rutin di bulan Ramadhan. Ini sebagai bentuk keprihatinan kami,” ujar KRA Bambang S Adiningrat, menjawab iMNews.id

KRA Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang (Kabupaten) Jepara, saat dihubungi siang tadi menyatakan, untuk tahun ini Pakasa cabang meniadakan kegiatan pentas seni religi di bulan Ramadhan. Pentas rutin yang jatuh pada weton Sabtu Kliwon itu diliburkan karena beberapa pertimbangan.

Selain di antara para pengurus cabang yang terhalang banjir kedua sebagai imbas dari banjir besar yang melanda Kudus-Jepara dalam seminggu terakhir, pengurus mempertimbangkan peniadaan itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana yang melanda dua kabupaten tetangganya, yang di antaranya ada warga Pakasa.

DESTINASI WISATA : Taman BumDes Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan yang dijadikan ajang berbuka puasa bersama pengurus Pakasa Cabang Jepara, adalah salah satu destinasi wisata kuliner hasil laut. Karena, lokasinya dekat dengan pantai yang juga menjadi objek wisata setempat. (foto : iMNews.id/dok)

Karena pentas ditiadakan, diganti dengan acara berbuka puasa bersama yang dihadiri 15 orang pengurus Pakasa Cabang Jepara. Acara itu berlangsung di Taman BumDes Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan yang masih tetangga desa dengan lokasi Sanggar Seni Loka Budaya Pedpokan Joglo Hadipuran di Desa Sukodono.

Sanggar Seni Loka Budaya yang lokasinya di kompleks Pendapa Joglo Hadipuran, adalah kantor Pakasa Cabang Jepara yang menjadi satu dengan kediaman keluarga KRA Bambang S Adiningrat, Ketua Pakasa Cabang Jepara. Di tempat ini, pentas seni tiap weton digelar, termasuk dalam rangka Ramadhan.

Banjir besar kedua yang melanda Kabupaten Kudus dan Demak yang melumpuhkan arus lalu-lintas sampai berhari-hari, disebut KRA Bambang berdampak sampai ke Kabupaten Jepara. Tetapi, dua kali banjir itu tak sampai memutus jalur lalu-lintas ke Kabupaten Pati, begitu pula sebaliknya saat Pati dilanda banjir dua tahun lalu.

“Banjir kali ini ini lumayan besar dari sebelumnya. Rumah kami tidak ikut tergenang, tetapi mau ke mana saja, jalur gang dan jalan besar tergenang semua dan dalam. Jadi, kami tidak bisa ke mana-mana. Termasuk saat menantu kami meninggal, tiga hari lalu. Ya, masih ada jalan yang tergenang,” ujar KRA Panembahan Didik.

PUNYA REPUTASI : Pakasa Cabang Jepara yang memiliki pasukan Prajurit Nguntara Praja dan Korsik Drumband Sura Praja, sudah punya reputasi yang baik dalam upaya pelestarian budaya Jawa di berbagai wilayah lokal kabupaten, lintas kabupaten bahkan lintas provinsi. (foto : iMNews.id/dok)

KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro selaku “Plt” Ketua Pakasa Cabang Kudus, ketika dihubungi iMNews.id semalam menyebutkan, kini hampir semua akses ke luar rumah dan ke berbagai daerah lain sudah bisa dilalui, karena genangan banjir sudah tidak dari jalan.

Dia berharap, hujan akan mulai berkurang dan tidak lagi ada banjir saat upacara adat Malem Selikuran digelar Kraton Mataram Surakarta, Minggu malam (31/3). Karena, KRA Panembahan Didik berencana mengajak keluarga dan rombongan Pakasa Cabang Kudus untuk hadir dalam pisowanan ritual adat Lailathul Qadar itu.

“Kebetulan, punggung saya sudah terasa lebih baik. Untuk berjalan sudah berani, walau tidak jauh-jauh. Jadi, kami ingin sowan ke kraton untuk mengikuti upacara adat Malem Selikuran, Minggu malam (31/3). Mudah-mudahan diberi cuaca cerah, tidak hujan dan tidak banjir lagi,” harapnya.

Harapan serupa, tentu dimiliki KRA Bambang S Adiningrat yang sudah bersiap untuk membawa rombongan sowan ke kraton saat ritual Malem Selikuran digelar, Minggu malam (31/3). Pakasa Cabang Jepara tahun lalu juga menurunkan beberapa warganya untuk membantu abdi-dalem “Semut Ireng” mengusung hajad-dalem Malem Selikuran.

PERAN JEPARA : Pakasa Cabang Jepara banyak mengambil peran setiap Kraton Mataram Surakarta menggelar upacara adat dan selalu kekurangan abdi-dalem yang mengusung uba-rampe wilujengan. Pakasa Jepara hadir saat upacara adat Malem Selikuran membutuhkan bantuan, tahun lalu. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Selain membantu mengusung uba-rampe wilujengan Malem Selikuran, Pakasa Cabang Jepara kini juga sudah memiliki abdi-dalem ualama yang di dalamnya ada abdi-dalem “Kanca Kaji”. Tugas utama abdi-dalem “Kanca Kaji”, menjadi pendukung ritual doa, dzikir, tahlil setiap kraton menggelar upacara adat.

Hal serupa juga akan dilakukan Pakasa Cabang Kudus, yang akan membawa rombongan yang di antaranya ada abdi-dalem “Kanca Kaji”. Selain Pakasa Cabang Kudus dan Jepara, Pakasa Cabang Pati yang diketuai KRAT Mulyadi Puspopustoko juga selalu diandalkan dukungannnya untuk mengirim abdi-dalem “Kanca Kaji”. (won-i1).