Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Diskusi Naskah Kuno untuk Sosialisasi

  • Post author:
  • Post published:July 8, 2023
  • Post category:Regional
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:3 mins read
You are currently viewing Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Diskusi Naskah Kuno untuk Sosialisasi
DI ANTARA PESERTA : Di antara para peserta diskusi naskah kuno yang digelar Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta, tampak Drs Luky Arwanto utusan dari Kraton Mataram Surakarta, berfoto bersama di ruang tempat mereka habis berdiskusi di kantor tersebut, Kamis siang (6/7). (foto : iMNews.id/dok)

Libatkan Perpustakaan Kraton Mataram Surakarta

SURAKARTA, iMNews.id – Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkot Surakarta menggelar diskusi terbatas tentang naskah kuno di masing-masing lembaga masyarakat adat seperti Sasana Pustaka milik Kraton Mataram Surakarta, Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran, Kraton Jogja, Pura Pakualaman, Radya Pustaka, Sana Budaya dan sebagainya. Sedang yang diundang mengikuti diskusi itu adalah utusan-utusan dari Javanologi, Yayasan Sastra dan utusan lembaga pemilik naskah-naskah kuno tersebut, termasuk utusan dari Sasana Pustaka yang ditunjuk Pengageng Sasana Wilapa Kraton Surakarta.

“Diskusinya sangat terbatas. Pesertanya hanya utusan lembaga-lembaga pemilik naskah kuno dan lembaga kajian tentang itu seperti Javanologi dan Yayasan Sastra. Dari Perpustakaan Sasana Putra Kraton Mataram Surakarta, Pengageng Sasana Wilapa menugasi saya untuk mengikuti forum itu. Intinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta ingin menyosialisasikan naskah-naskah kuno yang menjadi unggulan masing-masing perpustakaan, sebagai bagian dari tugas untuk mengedukasi publik,” ujar Drs Luky Arwanto yang dimintai konfirmasi iMNews.id, pagi tadi.

Diskusi naskah yang digelar di aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta, Kamis (6/7), diikuti sekitar 20 orang utusan dari berbagai lembaga yang diundang. Sosialisasi isi naskah kuno sebagai bagian dari upaya mengedukasi bangsa sangat penting, tetapi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surakarta merasa kurang maksimal bisa menjalankan tugas di bidang itu karena anggarannya kecil sekali. Forum itu bersepakat mengusulkan masing-masing dua judul naskah kuno untuk mengisi daftar yang akan disosialisasikan, namun Kraton Mataram Surakarta belum menentukan permintaan dua judul naskah yang dimaksud.

Menurut Drs Luky, pihaknya belum bisa menyerahkan dua judul naskah kuno unggulan Kraton Mataram Surakarta, karena menunggu keputusan dari GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa, sepulang dari Jakarta, Senin lusa (10/7). Undangan bagi kraton untuk hadir dalam forum-forum yang melibatkan aset perpustakaan Kraton Mataram Surakarta, termasuk nyaris tidak ada selama kraton ditutup sepihak mulai April 2017. Rupanya publik secara luas termasuk kalangan lembaga-lembaga tertentu di pemerintahan dan kampus, benar-benar menunggu kesempatan kraton dibuka kembali untuk bisa diakses sebagai sumber penelitian dan pembelajaran.

“Iya, betul. Baru setelah kraton dibuka kembali Pengageng Sasana Wilapa kembali, juga Sasana Pustaka, ada undangan dari luar berdatangan. Dan benar pangendikan Gusti Wandan (GKR Wandansari Koes Moertiyah-Red), penutupan itu telah merugikan para peneliti dan mahasiswa yang sedang melakukan tugas belajar untuk membuat skripsi, tesis dan disertasi. Karena waktu, biaya dan konsentrasi terbuang sia-sia. La, kalau sudah menentukan objek penelitian dan judul karya ilmiah berdasar judul naskah dari kraton, tetapi tiba-tiba ditutup tanpa sebab, mereka jelas sulit mencari pengganti ‘kan,” ujar Drs Luky. (won-i1)

Leave a Reply