Raffi Achmad dan Pengantin Baru Atta-Aurel Dukung #Lestarikan Keraton

  • Post author:
  • Post published:March 24, 2021
  • Post category:Regional
  • Reading time:6 mins read

Target Bersih-bersih Seminggu Ini, Rampungkan Kawasan Utara

SOLO, iMNews.id – Vokalis grup band D’Masiv, Rian Ekki Pradipta (34) yang akrab disapa Rian D’Masiv, selaku Ketua Relawan #Lestarikan Keraton telah menarik simpati kalangan artis di Jakarta untuk bergabung. Sampai Rabu (24/3) siang tadi, sudah 10 artis dan selebritas yang telah menyatakan dukungannya terhadap gerakan #Lestarikan Keraton melalui instagram pribadi masing-masing.

Dalam instagram pribadi yang diterima Ika Prasetyaningsih selaku petugas administrasi Kantor Sekretariat Relawan #Lestarikan Keraton di kompleks Kamandungan, Baluwarti, disebutkan sedikitnya sudah ada 10 nama artis dan selebritas lain yang bergabung memberi dukungan.

NYARIS TAK TERURUS : Debu lantai yang tebal dan setiap permukaan bangunan yang kotor akibat nyaris tak terurus sejak April 2017, sangat membuat suasana kompleks Sitinggil Lor tampak buruk, kusam dan kumuh. Untuk membersihkannya, butuh tenaga lebih banyak dan lebih dari sekali dalam waktu yang pendek, untuk membershkan setiap sudut di situ. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Di antara mereka adalah Raffi Achmad, pasangan pengantin baru Atta Halilintar dan Aurelie Hermansyah, Armand Maulana vokalis grup band Gigi, Ari Laso, Baim Wong, Billy Syahputra, pedangdut Sazkia Gotik, Lyodra Ginting (juara Indonesia Idol 2020), pasangan suami-istri Arda dan Tantri (Kotak) serta Jolene Marie Rotinsulu (Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2019).

”Menurut mas Rian (D’Masiv) selaku ketuanya (relawan #Lestarikan Keraton), mereka akan berkunjung secara langsung ke keraton setelah Ramadhan atau Lebaran. Kita tunggu kabar lebih lanjut dari mas Rian yang mengorganisasi simpati dan dukungan siapa saja termasuk para artis di Jakarta,” ujar Gusti Moeng selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) yang juga penanggungjawab gerakan #Lestarikan Keraton, di sela-sela bergabung dengan ibu-ibu anggota Paguyuban Putri Narpa Wandawa dan Pakasa Cabang Ponorogo, yang sedang bersih-bersih di kompleks Sitinggil Lor, tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

MERUSAK DINDING : Rerumputan dan belukar yang tumbuh di hampir semua permukaan dinding bangunan di kompleks Pendapa agelaran dan Sitinggil Lor selama 4 tahun ini, akar-akarnya sudah masuk celah-celah dinding dan merusaknya, hingga warga Pakasa Cabang Ponorogo yang bersih-bersih di titik lokasi itu butuh kesabaran untuk mengeluarkannya. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pernyataan serupa juga dibenarkan KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Lembaga Hukum Keraton Surakarta (LHKS) yang juga koordinator kerjabhakti bersih-bersih gerakan #Lestarikan Keraton, ketika sedang bersama kalangan sentanadalem dan Pakasa Klaten, Boyolali, Sukoharjo dan Karanganyar yang terpencar bersih-bersih di Alun-alun Lor.

MEMANJAT PAGAR : Sebagian anggota Pakasa Cabang Ponorogo, memanjat pagar batas dalam Pendapa Sitinggil Lor, untuk membersihkan lumut dan rumput yang tumbuh di situ. Di kompleks itu, penanggungjawab #Lestarikan Keraton, Gusti Moeng (Ketua LDA) bersama ibu-ibu warga Paguyuban Putri Narpa Wandawa, juga sedang meneruskan bersih-bersih lantai pendapa. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

”Tiap hari, figur orang yang terlibat berganti-ganti. Terutama dari warga anggota Pakasa Cabang di Solo Raya khususnya. Karena, tiap cabang minimal mengirim 5 orang. Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim), malah membawa 30 orang. Ya, tiap hari rata-rata 200-an orang. Fokusnya, dalam seminggu ini di kawasan Gladag, alun-alun sampai kompleks Pagelaran dan Sitinggil dulu yang mudah-mudahan bisa bersih tuntas,” harap KPH Edy Wirabhumi.

SELALU ISTIMEWA : Sebagian anggota Pakasa Cabang Kabupaten Ponorogo yang dipimpin ketuanya, KRA Gendut MN Wreksidiningrat (tengah) bertugas di sisi timur kompleks Pendapa Pagelaran. Sebanyak 30 anggota yang dibawa, disebar di sejumlah titik kerjabhakti bersih-bersih gerakan #Lestarikan Keraton hari ketiga, Rabu (24/3) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pakasa Cabang (Kabupaten) Ponorogo yang menurunkan 30-an anggotanya dan dipimpin ketuanya, KRA MN Gendut Wreksodiningrat, juga tampak menyebar untuk kerjabhakti bersih-bersih lingkungan keraton di kawasan utara itu. Karena, harus menjaga jarak atau menghindari kerumunan serta menjalankan protokol Covid 19 secara ketat.

DIBAKAR DI TEMPAT : Semak-belukar dan rerumputan yang sudah dibabat dan dikumpulkan, terpaksa dibakar di tempat oleh rombongan Pakasa Cabang Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen dan Madiun (Jatim) yang mendapat tempat kejabhakti di Alun-alun Lor, karena armada angkutan menuju tempat pembuangan akhir terbatas. 

Selain di sisi timur kompleks Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa, anggota Pakasa Ponorogo yang diterjunkan juga menyasar pagar keliling kompleks Sitinggil Lor yang ditumbuhi rumput dan belukar. Di antara mereka, juga ikut mencuci kandang meriam pusaka Kiai Setomi dan mengempel lantai Pendapa Sitinggil Lor.

TIDAK NJEMBRUNG : Satu sisi di kawasan gapura Gladag pintu masuk utara ke kawasan Keraton Mataram Surakarta, sudah mulai tampak bersih dan indah. Sampai hari ketiga kerjabhakti gerakan #Lestarikan Keraton tadi siang, kawasan itu masih tetap jadi objek gotong-royong bersih-bersih.(foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ada beberapa abdidalem warga Pakasa Cabang Madiun (Jatim), yang datang dengan mengendarai motor menyusul belakangan, dan langsung bergabung dengan Pakasa Ponorogo, Klaten, Boyolali, Karanganyar dan Sragen serta generasi muda Pakasa dari berbagai daerah yang ”merumput” di Alun-alun Lor dan kawasan gapura Gladag yang sudah mulai kelihatan bersih dan tidak ”njembrung”.

”Harapannya, selama seminggu ini kawasan utara (alun-alun, Gladag, Pagelaran, Sitinggil) selesai. Karena, minggu depan bergeser ke selatan, kompleks Kamandungan dan Baluwarti secara keseluruhan. Warga Baluwarti juga sudah siap bergabung,” jelas KPH Edy Wirabhumi. (won)