Pakasa Jepara Sangat Siap, Pakasa Trenggalek Belum Terima Undangan
SURAKARTA, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta akan mengirim 26 personel Bregada Prajurit Tamtama Korsik Drumband untuk memeriahkan kirab budaya ritual “bedhol pusaka” dari makam Bathara Katong di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, 17 Juli ini. Kirab yang melibatkan peserta dari berbagai elemen di Kabupaten Ponorogo yang didukung sejumlah utusan pengurus Pakasa cabang dari berbagai daerah itu, dalam event “Grebeg Suro” (Sura-Red) yang rangkaiannya digelar selama sekitar sebulan dari medio Juli hingga medio Agustus, untuk memperingati Hari Jadi ke-527 Kabupaten Ponorogo (Jatim).
“Pengageng Sasana Wilapa sudah mengeluarkan dawuh untuk mengirim prajurit Korsik drumband saja. Bregada Prajurit Tamtama khusus korsik (korp musik-Red) sebanyak 26 orang itu sudah banyak. Kami sudah menjawab surat permohonan panitia Grebeg Suro melalui pengurus Pakasa Cabang Ponorogo. Rombongan prajurit kraton akan ikut kirab pada tanggal 17 Juli. Saya dengar Pakasa Cabang Jepara akan kirim 80 orang peserta kirab, itu tambah meriah,” jelas KRT Arwanto darpodipuro, staf kantor Pengageng Sasana Wilapa, sata dimintai konfirmasi iMNews.id, kemarin.

Saat dihubungi iMNews.id tempat terpisah kemarin, KRAT Sunarso Suro Agul-agul selaku koordinator lapangan (korlap) kirab budaya panitia pelasakana event Grebeg Suro membenarkan akan ada utusan pengurus Pakasa cabang dari beberapa daerah yang akan ikut memeriahkan kirab dalam rangka Hari Jadi ke-527 Kabupaten Ponorogo dalam ritual “bedhol pusaka”, 17 Juli ini. Disebutkan, selain dukungan prajurit Korsik Kraton Mataram Surakarta, ada utusan Pakasa Cabang Magetan, Sukoharjo, Jepara, Pacitan dan Pakasa Cabang Trenggalek akan ikut bergabung dalam kirab budaya itu.
Seperti diketahui, Kabupaten Ponorogo selalu menjadikan momentum bulan Sura dengan Hari Jadi Kabupaten serta peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus sebagai saat yang sangat baik untuk menggelar berbagai rangkaian aktivitas yang berbasis seni budaya lokal dari budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta. Pakasa Cabang Ponorogo yang diketuai KRAA MN Gendut Wreksodiningrat selalu mengobarkan semangat cinta budaya, cinta kebhinekaan dan cinta Tanah Air NKRI karena masyarakat daerahnya punya hubungan kultural, historikal dan sosial yang istimewa dengan Kraton Mataram Surakarta sebagai landasannya.

Di tempat terpisah, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) yang dihubungi membenarkan, pihaknya selalu melakukan kontak koordinasi dengan KRAT Sunarso Suro Agul-agul yang juga selaku Ketua II Pakasa Ponorogo mengenai rencana keikutsertaan utusan Pakasa Jepara bergabung dalam kirab budaya “Bedhol Pusaka”, 17-18 Juli ini. Menurutnya, 80 orang lebih yang hampir semuanya bertugas di beberapa fungsi dalam kirab, baik Bregada Pasukan Nguntara Praja maupun Korsik Sura Praja, akan dibawa dari Kabupaten Jepara untuk ikut memeriahkan event kirab Grebeg Suro dan Hari Jadi ke-527 Kabupaten Ponorogo.
“Untuk yang ke Ponorogo sudah siap, dan terus berlatih. Mengisi kirab budaya dalam event-event ‘Sedekah Bumi’ di beberapa desa selama Mei-Juni kemarin, bisa menjadi kesempatan latihan yang baik. Setelah wayangan weton Setu Kliwon (8/7) di rumah (Pendapa Joglo Hadipuran-Red), 10 Juli ikut menggelar wayang kulit Sedekah Bumi di Desa Mindahan Kidul. Sabtu 15 Juli gelar istigotsah dan tahlil di rumah, baru Senin pagi (17/7) kami berangkat ke Ponorogo,” ujar KRA Bambang selaku pemilik sekaligus Ketua Sanggar Seni Loka Budaya yang bermarkas di kediamnnya Desa Setono, Kecamatan Tahunan, Jepara.

Kesiapan Pakasa Cabang Jepara ikut memeriahkan Grebeg Suro Hari Jadi ke-527 Kabupaten Ponorogo, memang tak perlu diragukan lagi, karena punya pengalaman menginisiasi kirab budaya “Milad ke-215 Kesultanan Kacirebonan” (Jabar), media Maret 2023 yang menuai sukses dan pujian dari berbagai pihak terutama Sultan Kacirebonan ke-9 PR Abdul Gani Natadiningrat. Hasil dari lawatan seni-budaya sampai jauh ke wilayah Jabar itu, juga menuai balasan berupa kunjungan Sultan PR Abdul Gani Natadiningrat bersama permaisuri pada ritual “Sedekah Bumi” yang digelar pamong Desa Pecangaan Kulon bersama Pakasa Cabang Jepara, awal Juni.
Namun, pengalaman di Kraton Kacirebonan (Jabar) itu, juga didapat setelah melakukan lompatan jauh ke Jawa Timur saat ikut memeriahkan kirab budaya event Grebeg Suro Jari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo yang digelar Juli-Agustus 2022. Namun, setelah lebih dua tahun dilanda pandemi, situasi dan kondisi masing-masing Pakasa cabang rata-rata memang belum benar-benar pulih hingga kini. Pengurus Pakasa (Kabupaten) Trenggalek menyatakan untuk Grebeg Suro tahun 2023 tidak bisa ikut serta, selain belum ada pemberitahuan pengurus Pakasa cabang sedang berkonsentrasi untuk menginisiasi ritual “Bersih Desa” atau “Sedekah Bumi” akhir Agustus nanti.

“Kami belum mendapat pemberitahuan, jadi ya belum bisa berkonsultasi kira-kira bagaimana untuk keikutsertaan pada kirab budaya Grebeg Suro di tahun ini. Kebetulan, kami juga sedang mempersiapkan sebuah acara di akhir Agustus. Tantangan yang dihadapi pengurus cabang dikatakan berat, ya bisa saja, karena kondisi Pakasa Trenggalek memang beda, walau dengan tetangga dekat seperti Kabupaten Ponorogo maupun Kabupaten Magetan. Karena, sampai sekarang kami belum mendapat dukungan Pemkab. Fakta sejarah di masa lalu terbawa sampai sekarang, Pemkab kami lebih condong berurusan dengan Kraton Jogja,” tandas KRAT Seviola.
Ketua Pakasa Cabang Trenggalek Seviola Ananda Reksobudoyo yang dihubungi iMNews.id kemarin, menjelaskan kemungkinan absenya Pakasa cabang di event Grebeg Suro tahun ini. Namun, kondisi serupa juga dialami Pakasa Cabang Magetan yang dipim KRT Supriyanto selaku ketuanya, yang mengaku belum punya persiapan karena masih sibuk berurusan di rumah sakit tempatnya dirawat. Begitu pula disebutkan KRT Darmanto selaku Lurah Desa Jatisombo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, yang belum sempat mempersiapkan karena kesibukannya dipercaya membentuk Pakasa Cabang Sukoharjo yang baru sekitar 4 bulan lalu. (won-i1)