Juga Bersiap-siap Hadir di Pisowanan Garebeg Syawal, Minggu Besok
SURAKARTA, iMNews.id – Walau Ramadhan tinggal menunggu saat-saat berakhir, atau bahkan sudah ada sebagian yang mendahului menjalankan Shalat Ied, Jumat (21/4), masih ada pengurus Pakasa cabang di beberapa daerah yang memanfaatkan untuk menggelar aktivitas sosialnya. Selain itu, mereka juga sudah bersiap-siap untuk hadir dalam pisowanan hajad-dalem Garebeg Syawal yang digelar Kraton Mataram Surakarta, Minggu pagi (23/4/2023).
Seperti yang diungkapkan Ketua Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim), KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo yang dihubungi iMNews.id, kemarin, Pakasa Cabang Kabupaten Trenggalek mendatangi para pengemudi becak yang mangkal di pinggir Jalan Ki Mangunsarkoro untuk membagikan paket bingkisan Lebaran, Kamis sore (20/4/2023). Bingkisan zakat dan fitrah itu dikumpulkan dari rezeki yang mereka sisihkan, untuk dibagi-bagikan sebagai kegiatan mengisi akhir-akhir bulan Ramadhan ini.
“Wonten 50-an paket ingkang dipun aturaken dumateng para warga ing wilayah Kelurahan Sumbergedong, Surodakan lan Kelurahan Ngantru, Kecamatan Kota/Trenggalek. Ing Kecamatan Karangan, kula sarencang ngaturaken bingkisan dateng warga Desa Sumber. Ing Kecamatan Pogalan, wonten sederek warga ingkang nampi ing Desa Ngulan. Kalebet sederek-sederek pengemudi becak ing Jalan Ki Mangunsarkoro menika,” sebut Ketua Pakasa cabang yang akrab disapa KRAT Ola, saat dihubungi iMNews.id, kemarin sore.
Disebutkan, para penerima paket bingkisan Lebaran itu memang sudah diseleksi dan terdiri dari para juru kunci makam yang tersebar di tiga kecamatan tersebut, juga beberapa warga fakir miskin dan pengemudi becak. Kegiatan tersebut merupakan usulan pengurus yang disepakati dalam rapat, sebagai wujud aspek sosial yang dilaksanakan selain tugas utama organisasi Pakasa cabang, yaitu pengabdian di bidang pelestarian seni budaya yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta.
“Pembagian bingkisan zakat-fitrah menika, kangge njangkepi salah setunggal rukun Islam. Dados, kajawi tugas utama di bidang pelestarian seni budaya, Pakasa Cabang Trenggalek kepengin ugi nindakaken aspek sosialipun. Menika namung saget dados tandha-asih lan tandha tresna. Menika kangge ngisi kegiatan wonten wulan Ramadhan. Kajawi menika, pengurus ugi sampun ngrembag rencana ingkang badhe ndherek sowan dateng kraton, nyarengi wontenipun upacara adat hajad-dalem Garebeg Syawal, Minggu enjing (23/4),” tambah KRAT Ola dalam bahasa Jawa krama inggil.
Sementara itu, KRRA MN Gendut Wreksodiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Ponorogo yang dihubungi terpisah bertutur, Pakasa Cabang :”Gebang Tinatar” menggelar acara berbuka bersama seluruh pengurus cabang dan anak cabang sebanyak lebih dari 80 orang di kediamannya, Pendapa Mangunsuman, beberapa hari lalu. Kegiatan untuk mengisi bulan Ramadhan ini, dilakukan beberapa saat setelah mengikuti pisowanan ritual hajad-dalem Malem Selikuran yang digelar Pengageng Sasana Wilapa Kraton Mataram Surakarta (iMNews.id, 11/4/2023).
Sementara itu, di tempat terpisah KRA Bambang Setiawan Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara yang dihubungi siang kemarin menyebutkan, pengurus cabang Kabupaten Jepara yang menggelar rapat, Rabu malam (19/4/2023) memutuskan beberapa kegiatan yang akan dilakukan cabang dalam menyambut Idhul Fitri ini. Yaitu agenda silaturahmi dengan para petinggi (kepala desa-Red), tokoh masyarakat dan pejabat Pemkab Jepara, agenda kegiatan halal-bihalal pengurus Pakasa dan persiapan mengirim utusan ke Kraton Mataram Surakarta, Minggu pagi, 23/4/203.
“Kami sudah memutuskan, ada rombongan dari Pakasa Cabang Jepara yang akan mengikuti pisowanan hajad-dalem Garebeg Syawal, Minggu pagi (23/4). Ada 8 orang, termasuk saya. Untuk agenda halal-bihalal, kami rencanakan tanggal 29 April. Tempatnya di Pendapa Joglo Hadipuran. Lebaran tahun ini, adalah Lebaran yang istimewa. Karena bisa berkumpul dengan keluarga secara lengkap, setelah 2 tahun terhalang pandemi (Corona-Red). Sekaligus, bisa sowan ke kraton untuk ngalab berkah Gunungan Garebeg Pasa, setelah 5 tahun absen,” sebut KRA Bambang.
Bersiap-siap untuk mengikuti pisowanan ritual hajad-dalem Garebeg Syawal, juga sudah dilakukan pengurus Pakasa Cabang Nganjuk (Jatim) dan cabang Pati (Jateng) yang dihubungi secara terpisah, siang tadi. Selain KRAT Sukoco (Ketua Pakasa Nganjuk), KRT Mulyadi Puspopustoko (Ketua Pakasa Pati) menyebutkan, pengurus cabang sudah membentuk tim rombongan lima orang, yang akan mengikuti pisowanan hajad-dalem Garebeg Syawal di Kraton Mataram Surakarta yang digelar Pengageng Sasana Wilapa, Minggu pagi (23/4).
Sementara itu, dalam kesempatan membagikan bingkisan Lebaran kepada 450-an abdidalem yang bertugas di luar kraton atau petugas “tugur” (berjaga-Red) perwakilan tiap-tiap Pakasa cabang, Gusti Moeng menyebutkan kraton sudah mempersiapkan ritual hajad-dalem Garebeg Syawal digelar pada Lebaran kedua, Minggu pagi (23/4). Pisowanan upacara adat menyambut Hari raya Idhul Fitri yang rutin diadakan penerus Mataram Islam, waktunya selalu diupayakan diambil Lebaran kedua, agar para abdi-dalem bisa berlebaran dengan keluarga masing-masing di Lebaran pertama.
“Kalau tidak begitu, biasanya kraton kesulitan mendapatkan tenaga. Karena, pada Lebaran pertama pasti digunakan para abdi-dalem untuk berlebaran dengan sanak-keluarga masing-masing. Bahkan, di hari Lebaran kedua-pun biasanya masih sulit. Itu memang manusiawi, dan kraton tidak bisa memaksa mereka. Tetapi sepanjang pengalaman, mereka sudah bisa membagi waktu, setelah berlebaran dengan keluarga, esoknya menjalankan tugas di kraton,” ujar KRMH Suryo Kusumo Wibowo, koordinator lapangan (Korlap) “tetap” prosesi kirab hajad-dalem apapun di kraton, yang dihubungi iMNews.id, sebelumnya.
Karena pengalamannya bertahun-tahun mengkoordinasi para abdi-dalem yang bertugas di lapangan saat pelaksanaan berbagai upacara adat terutama kategori “Garebeg”, KRMH Suryo Kusumo Wibowo menyebut, pelaksanaan ritual Garebeg Syawal paling krusial dalam soal mendapatkan tenaga pengusung hajad-dalem Gunungan. Karena, Hari Raya Idhul Fitri merupakan hari raya paling besar yang dijadikan saat paling berarti bagi keluarga untuk berkumpul, karena hari libur yang didapatkan paling panjang.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pelaksanaan hajad-dalem Garebeg Syawal harus dipersiapkan lebih cermat, terutama penyiapan tenaga yang akan mengusung Gunungan, walaupun jumlah Gunungan yang dikeluarkan kraton untuk menyambut Idhul Fitri biasanya hanya sepasang. Gunungan sepasang itu, sudah idealnya butuh tenaga 32 abdi-dalem, kalau sepasang berarti butuh 64 orang. Apalagi kalau yang dikeluarkan kraton lebih dari sepasang, ditambah kalau ada gamelan untuk iringan prajurit dan mengantar serta memulangkan gamelan Sekaten saat Garebeg Mulud, butuh tenaga sampai 500-an orang.
“Kalau Garebeg Besar (Idhul Adha), tidak sekhawatir Garebeg Syawal. Karena, waktu liburannya pendek, dan tidak menjadi tradisi mudik. Jadi, masih gampang mendapatkan tenaga abdi-dalem. Itu tadi baru sepasang Gunungan. Belum lagi kalau Garebeg Mulud (Sekaten), perlu 500-an orang. Karena yang diusung minimal dua pasang Gunungan, dua perangkat gamelan Sekaten dan seperangkat gamelan Cara Balen. Tetapi, semua abdi-dalem sudah tahu tugas dan kewajibannya kok,” sebut Wakil Pengageng Sasana Prabu itu. (won-i1)