“Malem Kamis Pon” yang Diguyur Hujan Sedang Semalam, Khataman Alqur’an Dimulai Lagi

  • Post author:
  • Post published:October 3, 2024
  • Post category:Regional
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing “Malem Kamis Pon” yang Diguyur Hujan Sedang Semalam, Khataman Alqur’an Dimulai Lagi
MEMIMPIN DOA : Abdi-dalem jurusuranata RT Irawan Wijaya Pujodipuro yang memimpin doa, dzikir, tahlil dan shalawat dalam khataman Alqur'an yang digelar "Bebadan Kainet 2004" di Bangsal Smarakata, "malem Kamis Pon" (2/10) semalam. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Hanya “Kanca Kaji” Utusan Perwakilan Pakasa Cabang Kudus yang Kelihatan “Sowan”

SURAKARTA, iMNews.id – Seteleh “libur” beberapa waktu sejak memasuki bulan Ramadhan lalu, tradisi khataman Alqur’an tiap “weton malem Kamis Pon” dilanjutkan kembali mulai Rabu malam (2/10), semalam. Di bawah guyuran hujan sedang yang berlangsung sekitar 15 menit, ritual religi dimulai kembali di Bangsal Smarakata yang dipimpin Gusti Moeng.

Karena hujan turun di sebagian wilayah Surakarta, diduga membuat banyak peserta yang tidak hadir pada khataman Alqur’an, semalam. Diperkirakan hanya sekitar 50-an yang hadir dari biasanya rata-rata 100-an orang, hingga ruang di Bangsal Smarakata penuh tak bersisa. Tetapi, khusus untuk abdi-dalem utusan dari daerah tidak hadir bukan karena hujan.

SEMA’AN ALQUR’AN : Gusti Moeng memimpin dimulainya kembali khataman Alqur’an “malem Kamis Pon” di Bangsal Smarakata, Rabu malam (2/10), semalam. Dia juga melakukan “sema’an” bersama KRA Mustofa, BRA Arum dan GKR Ayu Koes Indriyah (tidak tampak). (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Karena waktunya yang berdekatan dengan agenda Labuhan ke Parangkusuma (Bantul, DIY-Red) besok Minggu (6/10), semua yang dari luar kota pasti mempertimbangkan memilih ikut pisowanan Labuhan. Mungkin saja karena banyak yang belum tahu dan mengalami upacara adat itu. Bahkan mungkin bisa sambil refreshing, karena lokasinya di pantai segara kidul,” ujar Yemy.

Yemy Triana, abdi-dalem staf kantor Sasana Wilapa itu saat dimintai konfirmasi iMNews.id menjelaskan beberapa kemungkinan itu yang bisa ada hubungannya dengan jumlah kehadiran abdi-dalem pada khataman Alqur’an, Rabu semalam. Tetapi, perkiraannya mungkin tidak seperti itu, karena semalam memang turun hujan sedang di Surakarta bagian selatan.

AGAK RENGGANG : Suasana saat para jamaah mengikuti khataman Alqur’an yang dimulai kembali oleh “Bebadan Kabinet 2004” setelah beberapa waktu “libur”. Ruang bangsal Smarakata yang menjadi ajang khataman “malem Kamis Pon”, (2/10) semalam masih tampak renggang, karena yang “sowan” mengikuti hanya 50-an orang. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Walau diselingi hujan sebentar dan peserta yang hadir berkurang, tetapi khataman Alqur’an tetap berjalan lancar dan dimulai pukul 20.30 WIB saat Gusti Moeng memberi “dhawuh” kepada RT Irawan Wijaya Pujodipuro. Karena sudah mendapat isyarat untuk memulai, abdi-dalem jurusuranata itu langsung angkat mikropon memimpin doa, dzikir, tahlil dan shalawat.

Seperti biasa RT Irawan Wijaya Pujodipuro selalu ditemani KRA Madyo Hadinagoro untuk berbagi tugas memimpin jalannya khataman itu. Namun, malam itu tidak kelihatan para abdi-dalem “Kanca-Kaji” utusan dari Pakasa cabang seperti weton khataman sebelumnya. Juga para santri dari Ponpes di Salatiga, yang biasanya mengirim utusan sampai 40-an orang.

MENUTUP ACARA : GKR Ayu Koes Indriyah kebagian tugas menutup acara khataman Alqur’an yang berlangsung di Bangsal Smarakata, Rabu malam Kamis Pon, (2/10), semalam. Saat khataman berakhir Gusti Moeng bergegas meninggalkan tempat untuk melakukan wawancara untuk pembuatan podcast yang hari ini beredar di medsos. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Satu-satunya perwakilan Pakasa cabang yang tampak adalah rombongan “Kanca-Kaji” dari Pakasa Cabang Kudus. Rombongan diutus ketuanya, KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro, yang batal berangkat ke kraton karena vertigo kambuh. Dalam rombongan itu ada ibundanya, yaitu Nyi MT Tarmini Budoyoningtyas (82), Nyi MT Indah Larasingtyas (istri) dan putrinya.

Sebelumnya, KRA Panembahan Didik mengirim kabar kepada iMNews.id bahwa dirinya batal berangkat karena tiba-tiba vertigonya kambuh dan hanya bisa mengirim utusan. Tetapi saat ritual Labuhan, Minggu (6/10), akan diupayakan untuk bisa ikut hadir dengan rombongan dan memanfaatkan beberapa hari ini untuk beristirahat memulihkan kesehatannya.

SATU-SATUNYA UTUSAN : Ibunda Ketua Pakasa Cabang Kudus, Nyi MT Tarmini Budoyoningtyas (82), Nyi MT Indah Larasingtyas (sang istri), sang putri dan rombongan abdi-dalem “Kanca-Kaji” Pakasa Kudus, adalah satu-satunya utusan Pakasa cabang yang hadir di khataman Alqur’an di Bangsal Smarakata, Rabu (2/10) semalam. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Selain abdi-dalem Kanca-Kaji utusan Pakasa Cabang Kudus, beberapa cabang Pakasa lain yang biasanya mengirim utusan misalnya Pakasa Cabang Pati dan cabang Jepara, semalam tidak kelihatan. Abdi-dalem “Kanca-Kaji senior KRT Ahmad Faruq Reksobudoyo dari Kabupaten Madiun yang biasanya tampak, semalam minta izin karena sedang mengikuti kuliah program S3.

Sementara itu, agenda ritual Labuhan yang akan digelar “Bebadan Kabinet 2004”, Minggu (6/10) di pantai “segara kidul” Parangkusuma, merupakan salah satu upacara adat Kraton Mataram Surakarta yang tidak harus dilakukan secara rutin. Karena memang tidak ada panduan baku soal waktunya. Untuk ritual ini, sejumlah Pakasa cabang sudah menyatakan akan ikut. (won-i1)