Sepasang Gamelan Sekaten Terus Ditabuh, Hiburan “Maleman Sekaten” Tetap Tersaji
SURAKARTA, iMNews.id – “Sekaten Art Festival” atau pentas seni tari untuk memeriahkan pelaksanaan ritual Sekaten Garebeg Mulud 2024, Rabu (11/9) malam nanti dimulai di Pendapa Sitinggil Lor mulai pukul 19.30 WIB. Pentas tari yang bergiliran disajikan oleh Kraton Mataram Surakarta dan sanggar-sanggar tari di wilayah Surakarta itu, digelar hingga Minggu (15/9).
Dari brosur kalender acara “Sekaten Art Festival 2024” yang dikirim panitia penyelenggara menyebutkan, Rabu (11/9) di malam pertama ini, adalah kesempatan Pawiyatan Beksa Kraton Mataram Surakarta untuk mengawali penampilannya. Ada 4 repertoar yang akan disajikan, yaitu tari Bedhaya Sukoharjo, Anila-Prahastha, Srimpi Sangupati dan tari Bambangan-Cakil.

Malam kedua, Kamis (12/9) mulai pukul 19.30 WIB, disajikan musik religi Laras Madya untuk mengiringi nyanyian doa Santiswara dari para abdi-dalem Keparak Mandra Budaya Kraton Mataram Surakarta. Malam kedua “Sekaten Art Festival” khusus diisi sajian gendhing-gendhing memuji kebesaran Allah SWT, karena selain musik itu pantang dilakukan di kraton.
Berikutnya, Jumat malam (13/9) di tempat yang sama, disajikan 8 repertoar tari yang rata-rata kreasi baru persembahan dari Sanggar Amarta Production, Sanggar Padma Wibaksa dan Forum Anak Kelurahan Kauman. Delapan tari itu adalah “Secret Nusantara”, tari “Payung”, “Candik Ayu”, “Topi”, “Golek Manipuri”, Jago, Payung Geulis dan ditutup tari “Oglek”.

Malam keempat, Sabtu (14/9) malam, disajikan lima repertoar tari dari Sanggat Semarak Candra Kirana, Sanggar Seni Gedhong Kuning, Dan’s Dance Studio, RNR Production dan Sanggar Tari Sekar Melati. Kelima sanggar tari itu akan bergantian menyajikan tari Jagad Jiwa, Gambyong Calung, Merak Ngigel, Podang Kuning dan tari Roro Ngigel.
“Sekaten Art Festival” akan diakhiri Minggu (15/9), di tempat dan jam yang sama, dengan sajian tari Ronggeng Nyentrik, Bubuka, Kipas, Rara Ngigel, Gambyong, Kethek, Kiprah Ratu Sewu dan tari Cendrawasih. Delapan repertoar tari itu sajian dari RNR Production, Sanggar sang Citra, Sanggar Amarta Production, Sanggar Pratama Budaya dan Pudak Petak Studio.

Selesainya “Sekaten Art Festival” pada Minggu malam (15/9), adalah sehari sebelum ritual Sekaten Garebeg Mulud diakhiri dengan puncak acara prosesi hajad-dalem Gunungan, Senin pagi (16/9). Karena, untuk melengkapi penutupan ritual Sekaten itu, Kraton Mataram Surakarta sudah menyiapkan agenda acara kesenian bertema “Kraton Surakarta Performing Arts”.
Pertunjukan tari secara khusus yang akan digelar hanya di Senin malam (16/9) mulai pukul 20.00 WIB itu, bisa disebut menjadi sajian “penutup” Sekaten yang lebih eksklusif tempat dan jenis sajiannya. Tiga sajian yang akan digelar di Bangsal Smarakata itu, adalah tari Srimpi Anglir Mendung, konser Gendhing Panembrama dan tari Wireng Bugis Kembar.

Sementara itu, sejak ritual Sekaten dibuka dengan “ungeling gangsa Sekaten ingkang sepisanan”, Senin siang (9/9) lalu, pengunjung terus berdatangan di kagungan-dalem Masjid Agung, tempat menggelar gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Madu. Kedua atau sepasang gamelan Kiai Sekati itu, bergantian menyajikan gendhing Rambu dan Rangkung dan sebagainya.
Gamelan Sekaten sebagai ritual terus ditabuh dari pagi hingga malam dan berakhir saat prosesi Gunungan, Senin pagi (16/9). Tetapi keramaian pasar “Maleman Sekaten” yang tersebar di beberapa lokasi dan dipusatkan di Pendapa Pagelaran, baru berakhir 23 Oktober mendatang. Walau terhalang hari kerja dan sekolah, jumlah kunjungan semakin meningkat. (won-i1)