Proses Regenerasi Tokoh-tokoh Srikandi Juga Berjalan
BALI, iMNews.id – Dua wanita tokoh muda dari Kraton Mataram Surakarta, GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani (Pengageng Keputren) dan GRAy Devi Lelyana Dewi (Pengageng Museum), Selasa kemarin menghadiri upacara adat “pelebon” atas meninggalnya AANgr Teja Kesuma, seorang anak raja Puri Agung Blahbatu, Gianyar, Bali. Upacara pelebon menjelang “ngaben” atau perabuan jenazah anak raja itu, dilakukan di kawasan rumah duka di Jalan Raya Udayana, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yang dihadiri berbagai tokoh nasional dan lokal, termasuk anggota Majelis Adat Kraton Nusantara di antaranya Kraton Mataram Surakarta yang diwakili kedua tokoh muda itu.
“Saya mendapat tugas Gusti Wandan selaku Pangarsa Lembaga Dewan Adat untuk mewakili Kraton Mataram Surakarta dan lembaga, ikut menyampaikan hormat pada upacara terakhir ‘palebon’ almarhum Raja Puri Ageng Blahbatu. Ini saya bersama Gusti Devi sudah berada di rumah duka, menunggu upacara awal proses perabuan dimulai,” ungkap GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani saat dimintai konfirmasi iMNews.id, tadi malam. Kedua “Srikandi Kraton” itu, adalah putri Sinuhun Suryo Partono (PB XIII-Red). Sedangkan GKR Timoer adalah ketua paguyuban wayah-dalem Sinuhun PB XII yang bernama “Sawo Kecik”.

Seperti diketahui, hubungan Kraton Mataram Surakarta dengan puri-puri atau kraton-kraton di Provinsi Bali terjalin erat, terutama sejak tahun 1990-an setelah terbentuk Forum Komunikasi dan Informasi Kraton Nusantara (FKIKN) yang kantor kesekretariatannya berlokasi di Kraton Mataram Surakarta. Jabatan Sekretariat Jenderal (Sekjen), hingga kini masih dipercayakan kepada GKR Wandansari Koes Moertiyah. Organisasi lebih mirip paguyuban, tetapi wadah kraton-kraton yang punya AD/ART, legal standing dan dilindungi undang-undang sebagai organisasi kemasyarakatan adalah MAKN.
Silaturahmi dengan kraton-kraton se-Nusantara yang jumlahnya tinggal sekitar 60 lembaga itu, semakin diintensifkan dengan lahirnya organisasi Majelis Adat Kraton Nusantara (MAKN) dengan pengurus DPP yang berada di Denpasar, Bali dan dipimpinnya berasal dari Kraton Mataram Surakarta yaitu KPH Edy Wirabhumi sebagai ketua umumnya. Di sisi lain, tampilnya dua putri Srikandi Kraton Mataram Surakarta itu, selain mewakili LDA dan kelembagaan kraton, juga mengisyaratkan bahwa proses regenerasi dari putra/putri-dalem Sinuhun PB XII sedang berjalan ke generasi wayah-dalem yang dipimpin KGPH Hangabehi. (won-i1).