Jelaskan Tentang Karya Tosan-Aji, Gamelan dan Wayang Kulit
JEPARA, iMNews.id – Gerak Pakasa cabang Kabupaten Jepara selangkah masuk ke dalam kehidupan usia remaja dalam rangka memperkuat ketahanan budaya selain ketahanan spiritual religi yang sudah diajarkan di sekolah. Melalui Padepokan Seni Loka Budaya yang bermarkas di Pendapa Joglo Hadipuran, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Pakasa cabang melakukan pembelajaran seni budaya melalui format workshop kepada kalangan pelajar SMP Tahfidz Annur dari Desa Mangunan (Kecamatan Tahunan) yang berkunjung ke padepokan, Minggu pagi hingga siang (29/1/2023).
“Jadi sebelum berangkat ke Kraton Surakarta, kami sempat bertemu dengan kepala sekolah (SMP Tahfidz Annur). Kami pengurus Pakasa cabang sangat senang, kalangan dunia pendidikan di Kabupaten Jepara bermitra dengan Pakasa. Karena, tugas dan kewajiban kami mengajak masyarakat terutama kalangan generasi muda, untuk mencintai seni budaya Jawam dalam rangka memperkuat ketahanan budaya. Karena, ketahanan spiritual religi sudah dilakukan pihak lembaga sekolah dan pesantren. Kami sedang menunggu sinyal dari Pemkab (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), untuk bersinergi dalam tugas-tugas penguatan ketahanan budaya,” jelas KRA Bambang Setiawan Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara sekaligus Pimpinan Sanggar Seni Loka Budaya, yang dihubungi iMNews.id, pagi tadi.
KRA Bambang Setiawan bersama rombongan pengurus Pakasa cabang tampak mengikuti rapat koordinasi yang diadakan Pengurus Pakasa Pusat dengan para pengurus Pakasa cabang dari berbagai daerah di Bangsal Smarakata, Kraton Mataram Surakarta, Minggu siang. Saat bertemu iMNews.id, dituturkan bahwa di Padepokan Joglo Hadipuran yang berada di kediamannya sedang berlangsung workshop seni untuk kalangan pelajar dari SMP Tahfidz Annur, Desa Mangunan, Kecamatan Tahunan. Kunjungan itu terpaksa ditinggalkan untuk mengikuti rapat koordinasi di kraton, karena akan ada “pisowanan agung” ritual tingalan jumenengandalem Sinuhun PB XIII, yang diagendakan 16 Februari (iMNews.id, 29/1/2023).
Ada sekitar 40-an orang yang terdiri dari pelajar dan para gurunya yang dipimpin Kepala Sekolah Tahfidz Annur, Agus Sugiarto SAg dijamu dengan beberapa materi edukasi seni dalam format workshop oleh tuan rumah di Pendapa Joglo Hadipuran yang juga menjadi markas Sanggar Seni Loka Budaya. Ada tiga jenis pengetahuan seni yaitu karya kriya Tosan-Aji berupa keris, gamelan dan wayang kulit yang masing-masing diberikan secara berurutan oleh Agus Supriyadi, Priyoga (pimpinan Paguyuban Priyoga Laras) dan Ki Bastian Buris dan Ki Sumo Aji.
Selaku Ketua Pakasa cabang yang juga pimpinan Sanggar Seni Loka Budaya, KRA Bambang berterimakasih kepada kalangan dunia pendidikan di Kabupaten Jepara yang peduli terhadap pelestarian seni budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta, yang dimulai dari kalangan siswa di sekolahnya. Pengetahuan seni budaya secara umum diakui memang sudah menjadi muatan dalam mata pelajaran di sekolah, tetapi melihat perkembangan situasi dan kondisinya, perlu bentuk-bentuk edukasi yang bisa memberi pemahaman secara urut, intensif dan luas tentang seni budaya Jawa.
“Sekarang ‘kan sudah ada Pakasa Cabang Jepara, yang bisa menjadi tangan panjang Kraton Mataram Surakarta, dalam hal keperluan edukasi lebih ke dalam tentang seni budaya Jawa. Karena, arah yang dicapai adalah pelestarian dan terbentuan ketahanan budaya. Kami (Pakasa) sudah memperkenalkan diri melalui berbagai event dalam dua tahun dan sedang berjalan di tahun ketiga ini. Kami ingin menjadi mitra pemerintah dan semua lembaga serta elemen di kabupaten, untuk bersinergi dan bersama-sama memperkuat ketahanan budaya, sekaligus melestarikan budaya Jawa, terutama yang menjadi cirikhas Jepara. Formatnya bermacam-macam. Bisa workshop, sarasehan, seminar, event pentas dan sebagainya,” sebut KRA Bambang. (won-i1)