“Energi” Sudah Terlanjur Terkuras Saat Peringatan Hari Jadi 91 Tahun Pakasa
SURAKARTA, iMNews.id – Paguyuban “Pinisepuh” Pakasa “Gebang Tinatar” Kabupaten Ponorogo (Jatim) sangat memperhatikan nasib Kraton Mataram Surakarta saat ini dan ke depan, yang baru saja menjalani babak baru setelah “perdamaian” terwujud antara Sinuhun PB XIII dan adik kandungnya, Gusti Moeng. Oleh sebab itu, kalangan anggota forum “Pinisepuh” Pakasa cabang yang belum setahun terbentuk serta mendapatkan gelar kekerabatan sebagai tanda ikatan emosional historis dan kultural, kini sudah menunggu “dawuh” untuk bisa sowan untuk diajak berunding dan berdialog memikirkan langkah kraton ke depan, terutama untuk menjalankan agenda-agenda kegiatan terdekat.
“Kami sedang menunggu dawuh. Intinya, Pakasa Gebang Tinatar selalu siap untuk setiap saat diajak mikir kraton. Karena latarbelakang sejarah dan hubungan kekerabatan, sejak dulu masyarakat Ponorogo terutama kalangan pinisepuh, selalu ikut memperhatikan nasib kraton. Kalau sekarang sangat dibutuhkan untuk bergotong-royong agar menjadi ringan tugas kewajiban memikirkan nasib kraton, kami warga Pakasa Gebang Tinatar siap. Tinggal nunggu dawuh,” tegas KRRA MN Gendut Wreksodiningrat menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang, sambil membenarkan bahwa “dawuh” yang ditunggu-tunggu itu datangnya dari Ketua Pengurus Pakasa Pusat (KPH Edy Wirabhumi) dan Ketua Lembaga Dewan Adat (Gusti Moeng).
Ketua Pakasa Cabang Ponorogo menyatakan beberapa hal tersebut saat dihubungi di kediamannya di kawasan kampung Mangunsuman, Kecamatan Kota, Kabupaten Ponorogo yang juga menjadi kantor Pakasa cabang Gebang Tinatar. Perhatian yang begitu besar dari masyarakat Kabupaten Ponorogo khususnya warga Pakasa dan lebih khusus lagi kalangan forum “Kasepuhan” Pakasa, karena Ponorogo tidak bisa dipisahkan dari Surakarta dan lebih khusus lagi Kraton Mataram Surakarta, mengingat pindahnya Kraton Mataram dan lahirnya Mataram Surakarta karena andil besar segenap masyarakat Ponorogo, setidaknya sejak 1738 hingga 1745 saat Sinuhun PB II “menyusun kekuatan dan strategi” di sana.
Karena dalam posisi menunggu, KRRA MN Gendut menyatakan belum bisa sowan saat ada serangkaian kerjabhakti resik-resik di dalam kraton yang dimulai setidaknya sejak 18 Desember hingga hari ini, dan diperkirakan KPH Edy Wirabhumi (Ketua Pengurus Pakasa Pusat) akan berlanjut sampai di awal Februari. Hal serupa juga dibenarkan Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat yang mengagendakan kerjabhakti resik-resik di berbagai tempat penting dalam waktu yang sama, karena begitu banyaknya titik lokasi yang rusak, kumuh dan kotor yang perlu segera ditata-ulang, dibersihkan dan diperbaiki walau dalam skala ringan.
“Kami belum bisa sowan saat ini. Karena cuaca di Klaten sedang banyak hujan. Padahal, rata-rata sudah berusia. Untuk sementara kami mendukung doa dari sini, mudah-mudahan semua diberi kesalamatan, kesehatan, kekuatan dan diberi jalan terbaik agar Kraton Mataram Surakarta kembali kuncara (dikenal luas-Red). Mugi-mugi sadaya sami manggih rahayu. Warga pakasa cabang nderek bingah menawi kraton sampun resik, pulih kados rumiyin,” harap KP Probonagoro, Ketua Pakasa Cabang Klaten yang dihubungi secara terpisah, siang tadi.
Ketua Pakasa Cabang Pati bersama rombongan kecilnya sempat sowan Gusti Moeng di tempat perkantoran sementara di teras Nguntarasana, kemarin, yang kebetulan sedang berkumpul hampir semua pejabat bebadan yang ruang perkantorannya masih tertutup sejak April 2017, dan Pengageng Sasana Wilapa belum memberi perintah untuk membukanya kembali. Kondisi kampung tempat tinggal KRAT Mulyadi Puspopustoko (Ketua cabang) di kawasan Kecamatan Tambakromo yang belum kering dari genangan banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten pati, beberapa hari terakhir, tak menyurutkan niatnya untuk datang ke kraton karena ada tugas mendesak menyampaikan surat undangan untuk Ketua LDA.
“Alhamdullillah, kami bisa menyaksikan sendiri, kraton sudah bisa terbuka kembali untuk umum (wisatawan-Red). Ini sangat membanggakan kami. Walaupun belum bisa pulih setelah ditutup 5 tahun lebih. Sebagai bagian dari warga Pakasa kami menyambut baik kabar dari Wali Kota (Surakarta) Gibran, yang katanya pemerintah akan merenovasi kraton. Semoga cepat diwujudkan, karena kondisi kraton sudah usang dan rusak, perlu segera dibenahi. Mugi Kraton Surakarta lan keluarga-agengipun, tansah pinaringan wilujeng, lestari, widodo lan rahayu ngantos akhir zaman,” harap KRAT Mulyadi selaku Ketua Pakasa cabang, yang menutup doa dan harapannya dengan kata “Amin… amin….” saat dihubungi iMNewd.id malam tadi, dalam perjalanan pulang dari kraton.
Saat kerjabhakti resik-resik lingkungan dalam kraton, memang banyak pengurus Pakasa cabang yang belum sempat sowan ikut bergabung, karena rata-rata lokasi tempat tinggalnya jauh dari Kota Surakarta. Kesempatan berkunjung sudah dilakukan secara maksimal saat mengikuti event Hari Jadi 91 Pakasa medio hingga akhir Desember 2022, terlebih kegiatan kirab budaya yang rata-rata didukung sedikitnya 50 orang yang dikirim dari daerah asal. “Energi” rata-rata sudah terlanjur terkuras saat mendengar kabar gembira susulan, berupa peristiwa “perdamaian” yang ditindaklanjuti dengan kerjabhakti resik-resik. (won-i1)