Terkesan Tiba-tiba, Rutenya Harus Berbagi Dengan Pengguna Separo Arah
SURAKARTA, iMNews.id – Kali pertama sejak car free day (CFD) ditiadakan karena Kota Surakarta atau Solo mulai dilanda pandemi Corona, medio 2020 lalu, tadi pagi para abdidalem prajurit Kraton Mataram Surakarta kembali melenggang di tengah keramaian warga yang memanfaatkan libur hari Minggu di sepanjang Jalan antara Pendapa Pagelaran Sasana Sumewa hingga depan kantor Balai Kota. Sekitar 40-an abdidalem prajurit yang mengenakan seragam beberapa bregada termasuk korp musik (Korsik) drumb band, kembali melakukan atraksi kirab Minggu pagi hingga mengundang perhatian warga yang sedang jalan-jalan santai, berolah-raga dan menghirup udara segar memanfaatkan hari lbur.
Ketentuan bebas segala jenis kendaraan atau CFD yang diberlakukan Pemkot Surakarta, memang hanya di sepanjang jalan Slamet Riyadi ditambah separo jalan Jendral Soedirman, tetapi prosesi atraksi kirab prajurit tidak sampai mengikuti sepanjang lokasi CFD. Nelainkan hanya melintas di perempatan Gladag, menyusuri sisi barat Jalan Jendral Soedirman untuk sampai di Tugu Pemandengan depan Balai Kota, lalu berbelok arah membuka sisi timur jalan Jendral Soedirman yang ditutup karena CFD, untuk kembali ke selatan menuju Kraton Mataram Surakarta.
Suara musik drumb band yang sangat khas prajurit kraton, tentu saja mengundang perhatian pengunjung CFD yang berada di ujung timur sekitar perempatan Gladag hingga balai kota, maka secara spontan menjadi objek yang menarik untuk melakukan foto selfie. Menyadari pentingnya tujuan kirab prajurit itu, GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) sejak awal sudah berpesan kepada KRAT Alex Pradnjono untuk mengistirahatkan sejenak pasukannya di depan Benteng Vastenberg, agar warga yang menyaksikan leluasa untuk berfoto bersama atau selfie dengan objek prajurit yang berseragam warni-warni.
Dan yang terjadi memang benar, ketika sekitar 40-an prajurit peserta kirab diberhentikan untuk beristirahat sekitar 5 menit di depan Benteng Vastenburg atau gedung baru Bank Indonesia (BI), kesempatan itu tak disia-siakan warga yang langsung berpose untuk selfie atau foto bersama, dan ada pula yang hanya mengambil objek foto para prajurit itu. Setelah itu, dengan suara lantangnya KRAT Alex Prandnjono selaku “manggala” atau komandan, memberikan aba-aba siap siaga untuk kembali berjalan menuju kraton.
Seperti yang sudah berjalan sebelum bulan puasa lalu, kirab prajurit Minggu pagi rutin dilakukan dua minggu sekali, dan waktu itu hanya disaksikan beberapa warga yang kebetulan lewat jalan Jendral Soedirman atau jalan Slamet Riyadi, karena selama masa pandemi sejak mediao 2020, CFD ditiadakan. Mulai Minggu (12/6) pagi tadi, kirab prajurit kembali diadakan setelah libur selama bulan Ramadan dan Syawal, bersamaan dengan adanya kelonggaran PPKM yaitu dilaksanakannya kembali CFD.
“Karena sudah pada bertanya dan menagih pelaksanaan kirab, ya sekarang bisa diwujudkan. Kita sudah bersepakat, kirab dilaksanakan dua minggu sekali. Rutenya tetap sama, jalan sampai balai kota lalu kembali, tetapi langsung menuju halaman Kamandungan. Sampai di sana nanti ada penghormatan ke arah kedhaton. Ini sudah jam 08.30. Janjinya dulu jam 08.00 harus sudah berangkat. Saya sudah siapkan seragam untuk 20-an orang lagi. Mudah-mudahan untuk jadwal kirab yang akan datang, semua bisa datang,” ujar Gusti Moeng selaku inspektur upacara yang berlangsung di halaman Pendapa Pagelaran, sebelum memerintahkan “manggala” prajurit untuk memberangkatkan pasukannya melakukan kirab.
Usai Gusti Moeng, selaku Pangarsa Punjer KPH Edy Wirabhumi juga menyampaikan pesan bahwa kirab kali ini bersamaan dengan dimulainya kembali CFD, yang tentu akan menjadi pusat perhatian para pengunjung CFD. Oleh sebab itu, para peserta diminta untuk mengatur laju jalannya kirab karena tujuan kirab prajurit tiap hari Minggu dua minggu sekali itu, sebagai atraksi untuk menambah daya tarik wisata Kota Surakarta yang telah lesu selama pandemi, dan kini Kraton Mataram Surakarta ikut berusaha memulihkan tingkat kunjungan wisata yang sempat merosot tajam lebih dua tahun.
Sekembali dari depan balai kota, prosesi kirab langsung menuju gapura Gladag dan menuju halaman kamandungan melewati sisi timur Alun-alun Lor. Sesampai di depan topengan Kori kamandungan, para prajurit beratraksi beberapa menit lalu berhenti untuk memberi hormat dengan gaya prajurit ke arah kedhaton. Selesai itu lalu kembali berjalan menuju halaman Pendapa Pagelaran sebagai finish untuk bubaran. Sejak di halaman Kamandungan hingga berjalan ke finish, para wisatawan dan pengunjung CFD, selalu memanfaatkan kesempatan untuk berfoto. (won-i1)