SOLO, iMNews.id – Lembaga Dewan Adat (LDA Keraton Mataram Surakarta menggelar kenduri selamatan atau ”wilujengan nagari” untuk memperingati Hari Jadi Kota Surakarta Hadiningrat atau ”eks Ibu Kota nagari” Mataram Surakarta yang genap berusia 277 tahun Masehi. Upacara peringatan yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah (Ketua LDA) sekaligus Pengageng Sasana Wilapa itu, dilangsungkan di Pendapa Pagelaran Sasanasumewa malam menjelang tanggal 20 Februari (Sabtu malam-Red), yang diyakini sebagai tanggal deklarasi berdirinya Kota Surakarta Hadiningrat pada tahun 1745 silam.
”Saya ambil Sabtu malam (tanggal 19/2), karena dalam hitungan kalender Jawa setelah pukul 15.00 WIB sudah berganti hari/tanggal yang sudah masuk hitungan tanggal 20 Februari. Dan yang saya tekankan di sini, bahwa tanggal berdirinya Kota Surakarta, waktu itu Ibu Kota nagari, ya tanggal 20 Februari. Karena berdasar data dan bukti sejarah, Sinuhun PB II mendeklarasikan kali pertama nama (Kota) Surakarta ya tepat pada tanggal 20 Februari tahun 1745. Data sejarah menyebut, waktu itu pas tanggal 17 Sura. Kalau ada yang pakai tanggal 17 Februari. Itu dasarnya dari mana saya tidak tahu,” tegas Gusti Moeng menjawab pertanyaan iMNews.id, belum lama ini.
Peringatan hari jadi secara sederhana itu, diawali dengan doa kenduri wilujengan nagari yang dipimpin abdidalem jurusuranata MNg Irawan Pujo Setyodipuro. Hadir sekitar 100 kerabat dari berbagai elemen LDA seperti Pakasa, bebadan, Putri Narpa Wandawa, sentana dan abdidalem garap dan sebagainya. Acara ditutup dengan sambutan tunggal Gusti Moeng selaku Ketua LDA, yang kembelai mengingatkan agar bangsa ini tidak melupakan sejarah atau ”Jasmerah”, bahwa eksistensi NKRI antara lain berasal dari ”nagari” Mataram Surakarta (1745-1945).(won-i1)