SOLO, iMNews.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Bengawan Solo, menyebabkan permukaan sungai tersebut naik. Akibatnya puluhan rumah di tepi sungai tersebut terendam, Kamis (4/2).
Rumah-rumah yang terendam itu berada di daerah langganan banjir. Yakni Kelurahan Sewu dan Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.
“Rabu malam sekitar pukul 19.00 permukaan Bengawan Solo mulai naik. Air mulai masuk ke rumah-rumah warga pada pukul 22.10,” kata Sri Mahanani Budi Utomo, selaku Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu.
Di rumah warga, ketinggian air mencapai 80 cm. “Kamis dini hari warga sudah mengungsi ke tenda di atas tanggul. Sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah saudara.”
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta, Hananto, menjelaskan jika korban banjir akibat luapan Bengawan Solo tersebut berjumlah 55 kepala keluarga (KK). Di Kelurahan Sewu korban banjir sebanyak 25 KK, adapun 30 KK lainnya adalah warga Kampung Gulon, Kelurahan Jebres.
“Warga Kampung Gulon sudah mengungsi di tempat yang aman,” terang dia.
Pantauan terhadap kondisi Bengawan Solo terus dilakukan BPBD, hingga beberapa waktu ke depan. Warga yang masih tinggal di sekitar sungai juga diminta waspada, karena curah hujan masih tinggi.
Sementara itu Petugas Pos Pantau Jurug, Joko Widodo, menerangkan bahwa tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo mencapai 9,07 meter, sejak Kamis dini hari hingga Kamis pagi. Ketinggian permukaan air di pos tersebut sudah mencapai level siaga kuning mulai Rabu malam dan siaga merah pada Kamis dini hari. Kondisi ini dipicu kiriman air dari Kali Samin Sukoharjo dan Kali Dengkeng Klaten. (FP)