Prajurit Kraton 8 Bregada Dikerahkan, Pandu Hajad-dalem Malem Selikuran

  • Post author:
  • Post published:March 20, 2025
  • Post category:Budaya
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing Prajurit Kraton 8 Bregada Dikerahkan, Pandu Hajad-dalem Malem Selikuran
PRAJURIT TAMTAMA : Bregada Prajurit Tamtama dan Bregada Prajurit Korsik Drumbandnya, menjadi ujung tombak pemandu paling depan yang menjadi cirikhas simbol ikonik kebanggaan Kraton Mataram Surakarta. Hajad-dalem Malem Selikuran, Kamis (20/3) malam nanti, akan dipandu prajurit itu dan 7 bregada lainnya selama kirab berlangsung. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Banyak Utusan Pakasa dari Daerah Jauh, Sudah Mulai Berangkat

SURAKARTA, iMNews.id – Delapan dari sembilan Bregada Prajurit Kraton Mataram Surakarta yang jumlah personelnya sekitar 70 orang, akan dikeluarkan untuk memandu prosesi kirab upacara adat hajad-dalem “Malem Selikuran”, Kamis (20/3) malam nanti mulai pukul 20.00 WIB. Bregada Prajurit Panyutra tidak dikeluarkan, karena jenis prajurit ini untuk ritual “Garebeg”.

Bregada Prajurit Panyutra, hanya dikeluarkan saat memandu upacara adat “Garebeg” (Mulud, Syawal dan Besar), karena harus bersama gamelan “Cara Balen” yang menjadi iringan dan kelengkapannya. Gamelan “Cara Balen” (ala Bali-Red), menjadi kelengkapan tampilnya prajurit yang dipikul dan ditabuh secara “live” sambil jalan, karena bisa memandu langkah berbaris.

TING DAN JOLI : “Ting” bergambar logo khas “Sri Radya Laksana” dan “joli” berisi uba-rampe hajad-dalem Malem Selikuran, adalah simbol baku hajad-dalem Malem Selikuran yang akan dipandu 8 bregada prajurit dan didukung berbagai elemen saat kirab keliling Baluwarti dan berakhir di Masjid Agung, malam nanti. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Tetapi, Bregada Prajurit Sorogeni (Soroh-Red) Geni (api-Red), justru dikeluarkan. Jenis prajurit ini sebenarnya paling ribet dalam penggunaan kostumnya. Karena, kain aksesoris yang menjadi cirikhas berwarna merah-putih itu, panjangnya 3 meter sehingga butuh waktu lama bagi petugas prajurit untuk berdandan/mengenakannya, dan harus dibantu orang lain”.

“Karena Bregada Prajurit Sorogeni memiliki cirikhas paling mencolok yang gampang dikenali, maka setiap kraton dilibatkan  kirab di berbagai daerah, pasti disertakan. Kalau ada prajurit ini, ada citra visual membanggakan. Tetapi, Bregada Prajurit Tamtama dan Korsik drumbannya juga simbol ikonik Mataram Surakarta yang mudah dikenali,” ujar KRT Darpo Arwanto.

MASUK GERBANG : Suasana prosesi kirab upacara adat hajad-dalem Malem Selikuran saat memasuki gerbang Masjid Agung, tahun lalu. Kamis (20/3) malam nanti, prosesi ritual serupa akan kembali digelar yang didahului dengan kirab keliling jalan lingkar dalam Baluwarti. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Selain KRT Darpo Arwantodipuro selaku penanggungjawab operasional prajurit, KRMH Suryo Kusumo Wibowo selaku koordinator lapangan (Korlap) juga melaporkan dukungan kirab dari elemen lain. Yaitu keterlibatan 450-an anggota Takmir Masjid dan mushola se-Kelurahan Baluwarti, ikut kirab hajad-dalem Malem Selikuran keliling Baluwarti yang berakhir di Masjid Agung.

KRMH Suryo Kusumo Wibowo juga menyebutkan, tiap-tiap takmir masjid dan mushola, juga akan mengeluarkan grup musik hadrah yang akan meramaikan kirab menyambut “Lailathul Qadar” atau “Malam Seribu Bintang”, nanti malam. Selain itu, sedikitnya ada satu grup musik “Laras Madya” yang akan mengiringi jalannya kirab “ting” (lentera) dan oncor (obor) hajad-dalem itu.

LOMBOK-ABANG : Bregada Prajurit Sorogeni yang sudah dikenal publik dengan prajurit “Lombok Abang”, memang paling mencolok warnanya dan mudah dikenal sebagai ikon Kraton Mataram Surakarta. Bregada prajurit itu, Kamis (20/3) malam nanti juga akan ikut mengawal ritual hajad-dalem Malem Selikuran. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Kemarin, dari kantor Sasana Wilapa disebutkan sudah ada 13 Pakasa cabang yang mendaftarkan utusannya dengan personel sekitar 230 yang akan hadir ikut “ngalab berkah” hajad-dalem Malem Selikuran, malam nanti. Tetapi siang tadi, dari panitia bagian logistik menyebutkan, sudah menjadi 16 cabang Pakasa dengan personel sekitar 300 orang yang mendaftar.

Dari yang sudah mendaftarkan, banyak utusan Pakasa cabang yang sudah mulai berangkat dari daerah masing-masing, terutama yang jaraknya tergolong paling jauh dari kraton. Di antara mereka, KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro (Ketua Pakasa Cabang Kudus), melaporkan ada 13 orang utusan yang dipimpinnya berangkat pukul 13.00 WIB menuju Surakarta.

BUTUH BANTUAN : Untuk berdandan sebagai prajurit Sorogeni, seorang pemeran harus membutuhkan bantuan orang lain untuk mengenakan semua perlengkapan dan komponen kostumnya. Karena selalu mendapat perhatian publik, bregada prajurit inilah yang akan ikut mengawal ritual hajad-dalem Malem Selikuran, Kamis (20/3) malam nati. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Keputusan serupa juga dilakukan KP Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara. Rombongan 8 orang abdi-dalem “Kanca-Kaji” yang akan “ngalab berkah hajad-dalem Malem Selikuran”, sudah diberangkatkan siang tadi. Dalam waktu bersamaan, 5 orang utusan Pakasa Cabang Trenggalek yang dipimpin KRAT Seviola (Ketua), juga sedang berjalan menuju Surakarta.    

Pakasa Cabang Ngawi disebutkan KRT Suyono Adiwijoyo (Ketua Harian Cabang), juga memberangkatkan 25 utusannya, sama jumlahnya dengan utusan Pakasa Ponorogo. Pakasa Sukoharjo biasanya mengutus grup musik Laras Madya, sedangkan KRAT Heru Arif Pianto (Ketua Pakasa Cabang Pacitan) memimpin 10 orang warganya, dan Pakasa Magelang mengutus 8 orang. (won-i1)