Banyak Utusan Pakasa dari Daerah Jauh, Sudah Mulai Berangkat
SURAKARTA, iMNews.id – Delapan dari sembilan Bregada Prajurit Kraton Mataram Surakarta yang jumlah personelnya sekitar 70 orang, akan dikeluarkan untuk memandu prosesi kirab upacara adat hajad-dalem “Malem Selikuran”, Kamis (20/3) malam nanti mulai pukul 20.00 WIB. Bregada Prajurit Panyutra tidak dikeluarkan, karena jenis prajurit ini untuk ritual “Garebeg”.
Bregada Prajurit Panyutra, hanya dikeluarkan saat memandu upacara adat “Garebeg” (Mulud, Syawal dan Besar), karena harus bersama gamelan “Cara Balen” yang menjadi iringan dan kelengkapannya. Gamelan “Cara Balen” (ala Bali-Red), menjadi kelengkapan tampilnya prajurit yang dipikul dan ditabuh secara “live” sambil jalan, karena bisa memandu langkah berbaris.

“Tetapi, Bregada Prajurit Sorogeni (Soroh-Red) Geni (api-Red), justru dikeluarkan. Jenis prajurit ini sebenarnya paling ribet dalam penggunaan kostumnya. Karena, kain aksesoris yang menjadi cirikhas berwarna merah-putih itu, panjangnya 3 meter sehingga butuh waktu lama bagi petugas prajurit untuk berdandan/mengenakannya, dan harus dibantu orang lain”.
“Karena Bregada Prajurit Sorogeni memiliki cirikhas paling mencolok yang gampang dikenali, maka setiap kraton dilibatkan kirab di berbagai daerah, pasti disertakan. Kalau ada prajurit ini, ada citra visual membanggakan. Tetapi, Bregada Prajurit Tamtama dan Korsik drumbannya juga simbol ikonik Mataram Surakarta yang mudah dikenali,” ujar KRT Darpo Arwanto.

Selain KRT Darpo Arwantodipuro selaku penanggungjawab operasional prajurit, KRMH Suryo Kusumo Wibowo selaku koordinator lapangan (Korlap) juga melaporkan dukungan kirab dari elemen lain. Yaitu keterlibatan 450-an anggota Takmir Masjid dan mushola se-Kelurahan Baluwarti, ikut kirab hajad-dalem Malem Selikuran keliling Baluwarti yang berakhir di Masjid Agung.
KRMH Suryo Kusumo Wibowo juga menyebutkan, tiap-tiap takmir masjid dan mushola, juga akan mengeluarkan grup musik hadrah yang akan meramaikan kirab menyambut “Lailathul Qadar” atau “Malam Seribu Bintang”, nanti malam. Selain itu, sedikitnya ada satu grup musik “Laras Madya” yang akan mengiringi jalannya kirab “ting” (lentera) dan oncor (obor) hajad-dalem itu.

Kemarin, dari kantor Sasana Wilapa disebutkan sudah ada 13 Pakasa cabang yang mendaftarkan utusannya dengan personel sekitar 230 yang akan hadir ikut “ngalab berkah” hajad-dalem Malem Selikuran, malam nanti. Tetapi siang tadi, dari panitia bagian logistik menyebutkan, sudah menjadi 16 cabang Pakasa dengan personel sekitar 300 orang yang mendaftar.
Dari yang sudah mendaftarkan, banyak utusan Pakasa cabang yang sudah mulai berangkat dari daerah masing-masing, terutama yang jaraknya tergolong paling jauh dari kraton. Di antara mereka, KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro (Ketua Pakasa Cabang Kudus), melaporkan ada 13 orang utusan yang dipimpinnya berangkat pukul 13.00 WIB menuju Surakarta.

Keputusan serupa juga dilakukan KP Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Cabang Jepara. Rombongan 8 orang abdi-dalem “Kanca-Kaji” yang akan “ngalab berkah hajad-dalem Malem Selikuran”, sudah diberangkatkan siang tadi. Dalam waktu bersamaan, 5 orang utusan Pakasa Cabang Trenggalek yang dipimpin KRAT Seviola (Ketua), juga sedang berjalan menuju Surakarta.
Pakasa Cabang Ngawi disebutkan KRT Suyono Adiwijoyo (Ketua Harian Cabang), juga memberangkatkan 25 utusannya, sama jumlahnya dengan utusan Pakasa Ponorogo. Pakasa Sukoharjo biasanya mengutus grup musik Laras Madya, sedangkan KRAT Heru Arif Pianto (Ketua Pakasa Cabang Pacitan) memimpin 10 orang warganya, dan Pakasa Magelang mengutus 8 orang. (won-i1)