Semalam Digelar Wilujengan di Bangsal Bale Bang, “Midodareni” Turunnya Gamelan Sekaten
SURAKARTA, iMNews.id – Sabtu malam (7/9), putra mahkota KGPH Hangabehi selaku Pengageng Kusuma Wandawa mewisuda KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) di Bangsal Kasentanan. Upacara yang berlangsung mulai pukul 19.00 WIB, disaksikan sejumlah sentana-dalem Bebadan Kusuma Wandawa dan Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA.
Dari rencana ada lima orang yang diwisuda, malam itu hanya hadir tiga orang di antaranya KRA Bambang S Adiningrat. Sementara, dua orang tidak hadir karena berhalangan, salah satunya sedang sakit. Dua orang lainnya yang diwisuda, adalah masih trah Sinuhun PB IX yang urutannya “wareng”, diwisuda dengan nama lengkap KPRP Agung Sedawa Wijayakusuma.
Sedangkan khusus KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara), adalah Ketua Pakasa “ketiga” yang diwisuda menjadi Kangjeng Pangeran (KP) di depan namanya. Karena, Ketua Pakasa Cabang Klaten sudah lebih dulu diwisuda, lebih setahun lalu, sedangkan KRRA MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Cabang Ponorogo) diwisuda sekitar 5 bulan lalu.
Dengan diwisudanya Ketua Pakasa Cabang Jepara, berarti sudah ada tiga Ketua Pakasa yang mendapat anugerah paring-dalem gelar sesebutan. KP Bambang S Adiningrat yang dimintai konfirmasi iMNews.id, menyatakan tidak menduga mendapat anugerah “kekancingan” yang diserahkan langsung oleh KGPH Hangabehi (Pengageng Kusuma Wandawa), Sabtu malam (7/9) kemarin.
“Sebenarnya, sudah setengah tahun lalu Kanjeng Bambang (KRA Bambang S Adiningrat) akan diwisuda, berbareng dengan KP Gendut (KP MN Gendut Wreksodiningrat-Red). Tetapi, kelihatannya baru mendapat tugas di rempatnya bekerja, jadi baru sekarang bisa diwisuda. Semalam, dari lima yang akan diwisuda, yang bisa datang hanya tiga orang,” ujar Gusti Moeng.
GKR Wandansari Koes Moertiyah (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA) yang ditemui iMNews.id di Bangsal Smarakata, Minggu (8/9) siang tadi menyebutkan, dirinya hanya menyaksikan peristiwa wisudan para sentana-dalem itu. Karena, yang berkepentingan langsung dengan soal wisudan sentana adalah para pejabat Bebadan Kasentanan atau Kusuma Wandawa.
Pada kesempatan itu, Gusti Moeng sedang menerima kunjungan para panitia Seminar Rias dan Tata-Busana Pengantin Jawa gaya Surakarta yang diinisiasi Sri Windari Rahayu dan beberapa lulusan Sanggar Pawiyatan tata-Busana dan Paes Pengantin Jawa gaya Surakarta. Seminar akan digelar akhir Oktober nanti di Surakarta, dan salah satu pembicaranya adalah Gusti Moeng.
Gusti Moeng juga menyebutkan, semalam (Minggu malam, 8/9) kraton menggelar donga wilujengan di salah satu tempat penyimpanan gamelan pusaka aset kraton, yaitu Bangsal Bale Bang. Kenduri wilujengan tetap berlangsung di sela-sela hujan deras semalam dan dihadiri sejumlah sentana-dalem dan abdi-dalem Keparak Mandra Budaya di antaranya KRT Rawang Gumilar.
Donga wilujengan itu digelar di malam “Midodareni”, menjelang ritual “miyosipun gangsa” atau keluarnya gamelan Kiai Sekati, Senin pagi (9/9) besok. Sepasang gamelan yang akan diusung dari tempat penyimpanannya ke Masjid Agung dan ditata di dua Bangsal Pradangga yang ada di Masjid Agung mulai pukul 08.00 WIB, adalah Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari.
“Besok siang habis jam 12.00 (setelah Dhuhur-Red), upacara kita mulai. Gamelan Sekaten ditabuh pertama kali, dan kita sama-sama nginang ya,” tutur Gusti Moeng sambil mengajak hadir pada pembukaan ritual Sekaten. Ritual itu ditandai dengan gamelan Sekaten ditabuh kali pertama, dan semua yang hadir diajak “nginang” (mengunyah sirih) “agar awet muda”. (won-i1)