Pakasa Cabang “Baru” Kabupaten Ngawi Menggelar Tutorial Berbusana Adat Sesuai Keperluan

  • Post author:
  • Post published:April 5, 2024
  • Post category:Regional
  • Reading time:7 mins read
You are currently viewing Pakasa Cabang “Baru” Kabupaten Ngawi Menggelar Tutorial Berbusana Adat Sesuai Keperluan
KEGIATAN PENGISI : Sebelum praktik berlatih di luar ruang, para anggota Bregada Korsik Drumband Sura Praka Pakasa Cabang Jepara, berkumpul dalam ruang untuk mendapayt pengarahan dari kalangan pelatih dan pengurus Pakasa cabang di aula SMK Bhakti Praja, Jepara, belum lama ini.(foto : iMNews.id/dok)

Pakasa Cabang Jepara Siap Melawat ke Cabang (Baru) Kabupaten Pacitan

NGAWI, iMNews.id – Satu di antara dua cabang organisasi Pakasa yang termasuk “baru” terbentuk, yaitu Cabang Kabupaten Ngawi dan Cabang Kabupaten Pacitan di provinsi yang sama, Jawa Timur, Selasa (2/4) lalu menggelar seminar tentang Ageman Jawi Jangkep di Pendapa “Wedya Graha”, kompleks Pemkab Ngawi.

Seminar yang diikuti lebih dari 100 peserta dari unsur warga dan pengurus Pakasa Cabang Ngawi, untuk mengisi kegiatan selama bulan puasa. Selain pengantar tentang budaya Jawa, juga diberikan edukasi tutorial tentang cara dan jenis berbusana adat Jawa yang tepat sesuai keperluannya.

“Selain berbuka puasa bersama, agenda seminar busana Jawi ini cocok untuk mengisi bulan puasa. Karena, selain sowan di Malem Selikuran dan Garebeg Syawal nanti, belum ada agenda lain. Agenda seminar/sarasehan tentang busana adat (Jawa) ini, kami maksudkan untuk mengedukasi tentang dua hal”.

DI LUAR RUANG : Pakasa Cabang Jepara punya anggota sekaligus mitra cabang, yaitu kalangan siswa SMK Bhakti Praja, Jepara. Hampir semua anggota Bregada Prajurit Korsik Drumband Sura Praja, berasal dari sekolah ini, latihannya juga di lingkungan sekolah ini. (foto : iMNews.id/dok)

“Selain tentang cara-cara berbusana adat yang baik, juga penjelasan mengenai jenis-jenis busana adat Jawa yang tepat sesuai keperluannya. Khususnya yang digunakan untuk pisowanan di kraton. Karena, antara pisowanan tingalan jumenengan, beda dengan upacara adat lain,” jelas KRT Suyono Sastrorejo.

Ketua Harian Pakasa cabang Ngawi itu, saat dimintai konfirmasi iMNews.id kemarin juga menjelaskan, bahwa seminar budaya tentang Ageman Jawi Jangkep ini, melibatkan dua pembicara dari internal pengurus, yaitu dirinya dan MNg Nugrahanto Sukardiono SPd.

Seperti diketahui, Pakasa Cabang Ngawi yang dipimpin KRT Dr Dwi Rianto Jatmiko MH MSi (Wakil Bupati Ngawi) selaku ketua umum, dikukuhkan kepengurusannya pada awal Januari 2024 ini. KRT Suyono selaku Ketua Harian cabang menyebut, warga Pakasa Ngawi sudah lumayan banyak, ada 400-an orang.

MEMBERI TUTORIAL : Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi, KRT Suyono Sastrorejo mendampingi MNg Nugrahanto Sukardiono dalam tutorial tentang busana adat Jawa. Keduanya menjelaskan tentang ageman Jawi Jangkep dalam seminar yang digelar di Pendapa Wedya Graha, kompleks Pemkab, belum lama ini. (foto : iMNews.id/dok)

Sementara itu, pengurus Pakasa cabang baru, yaitu Kabupaten Pacitan, dikukuhkan pada peringatan Hari Jadi ke-92 Pakasa di Kraton Mataram Surakarta, tahun 2023. Pangarsa Pakasa Punjer dan Pangarsa Lembaga Dewan Adat melantik KRAT Heru Arif Pianto Widyonagoro sebagai ketua pengurus cabang.

Saat dihubungi iMNews.id, kemarin, Ketua Pakasa yang sehari-hari sebagai dosen pengajar sekaligus Ketua Program Studi Pandidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan itu menyetakan, setiap bulan pengurus yang juga warga cabang yang seluruhnya baru berjumlah 26 orang itu, bertemu untuk membahas organisasi.

Selain perkembangan organisasi, pertemuan bergantian di kediaman para pengurusnya itu, juga membahas agenda pisowanan yang digelar Kraton Mataram Surakarta rutin dalam setahunnya, serta menentukan penugasan perwakilannya. Selain itu, banyak hal lain dibahas, terutama tentang pelestarian budaya.

LEBIH 100 ORANG : Seminar budaya Jawa yang bertema Ageman Jawi Jangkep digelar Pakasa Cabang Ngawi di Pendapa Wedya Graha, kompleks Pemkab Ngawi, belum lama ini. Pesertanya lebih dari 100-an orang, sebagai tanda begitu besar animo pelestarian budaya Jawa. (foto : iMNews.id/dok)

“Kami berjuang dari semula hanya dua orang (pengurus), alhamdulillah kini hampir lengkap menjadi 26 orang. Kabupaten Pacitan punya 12 kecamatan. Kami rutin bertemu tiap bulan, antara lain membahas pengembangan organisasi. Agar tiap kecamatan terbentuk pengurus anak cabang”.

“Masyarakat Pacitan mayoritas bekerja sebagai petani. Tetapi punya masyarakat nelayan, walau hanya sedikit. Sebab itu, Pakasa cabang punya agenda pelestarian budaya Jawa, baik tradisi yang berkait dengan masyarakat petani dan nelayan,” ujar KRAT Heru yang mengaku sudah kenal Ketua Pakasa Jepara.

Menurutnya, ada beberapa agenda upacara adat di kalangan masyarakat pertani, di antaranya “Bersih Desa”, “nyadran Kanjeng Jimat”, tradisi Sedekah Laut dan beberapa lainnya di sejumlah kecamatan. Selain itu, Pakasa cabang juga mulai dilibatkan dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan.

GELAR WILUJENGAN : Sejak terbentuk November 2023, Pakasa Cabang Pacitan begitu aktif menggelar berbagai kegiatan yang berbasis pelestarian budaya Jawa. Ada beberapa upacara adat di beberapa desa yang didukung Pakasa, termasuk wilujengan “Bersih Desa” di bulan Tuwah lalu. (foto : iMNews.id/dok)

Pakasa Cabang Pacitan yang juga disebut cabang “Bhumi Wengker” itu, punya kantor di Jalan Mayjend Sutoyo, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Kota. Diakui, cabangnya akan memiliki beberapa agenda kegiatan andalan, yang bisa digarap untuk pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari kraton.

KRAT Heru menyebut, upaya Pakasa “Bhumi Wengker” mendukung ritual di kalangan masyarakat nelayan ke dalam rangka pelestarian Budaya Jawa ke depan, seakan-akan mendapat jalan untuk berbagai manfaat yang lebih luas ke depan. Karena, usulan membuka prodi Sejarah Maritim di kampusnya juga berhasil.

Diakui Ketua Pakasa “Bhumi Wengker” itu, dirinya sudah sering berkomunikasi dengan KRA Bambang S Adiningrat, Ketua Pakasa Cabang Jepara. Menurutnya, Pakasa Cabang pacitan belum mempunyai agenda kegiatan yang bisa melibatkan “dukungan” Pakasa Jepara, karena masih perlu persiapan panjang.

SELALU DITUNGGU : Berbagai kegiatan upacara adat yang digelar Kraton Mataram Surakarta, selalu menjadi momentum yang ditunggu warga Pakasa Cabang “Bhumi Wengker” Pacitan. Seperti, kehadiran rombongan yang dipimpin KRAT Heru Arif Pianto Widyonagoro pada tingalan jumenengan, Februari lalu. (foto : iMNews.id/dokKRAT Heru Arif Pianto Widyonagoro)

Sementara itu, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) yang dihubungi kemarin, mengakui dirinya sudah mengenal baik Ketua Pakasa Cabang Pacitan. Jepara menyatakan siap melawat ke Pacitan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mendukung kirab budaya ritual tradisi setempat.

Ketua Pakasa Cabang “Nguntara Praja” (Jepara) itu menyebut, selama bulan Ramadhan ini, masih ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan. Selain berbuka puasa-bersama, juga dilakukan “ngisis wayang” dan latihan drumband untuk Bregada Prajurit Korsik Sura Praja.

Diakui, saat ritual Malem Selikuran digelar di kraton, Minggu malam (31/3), dirinya tidak bisa hadir karena ada tugas dari pekerjaannya. Tetapi, ada utusan yang mewakili untuk mendukung kebutuhan abdi-dalem Kanca Kaji da pasukan Semur Ireng yang mengusung uba-rampe hajad-dalem itu. (won-i1).