Punya Event “Nyadran” Bupati Pacitan Ketiga, Kanjeng Jimat
PACITAN, iMNews.id – Setelah melewati beberapa kesempatan bertemu dalam berbagai peristiwa, di antaranya Hari Jadi Pakasa yang diperingati tiap tanggal 29 November berturut-turut dalam tiga tahun terakhir, Kabupaten Pacitan yang juga merupakan bekas wilayah Kraton mataram Surakarta, memunculkan beberapa tokohnya.
Di antara beberapa tokoh yang silih-berganti bermunculan itu, terakhir adalah KRAT Heru Arif Pianto Widyonagoro. Tokoh muda ini, pada bulan “Ruwah” yang baru saja lewat, terlibat penuh dalam upacara adat “Nyadran” di makam Bupati Pacitan ketiga yang dikenal dengan sebutan “Kanjeng Jimat”.
“Minggu, 3 Maret saat bulan Ruwah lalu, Pakasa Bumi Wengker, Pacitan, mendapat kehormatan hadir di upacara adat ‘Sri Sedanan’. Itu merupakan upacara adat ‘Bersih Desa’ di Desa Wisata ‘Kali Klepu’, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan”.
“Bersih Desa itu tepat pada musim panen pade yang dilakukan masyarakat Desa Karanganyar. Upacara adat ini, adalah aset budaya Jawa yang harus dilestarikan, terutama oleh generasi muda. Nilai-nilai sakral dalam kehidupan masyarakat setempat, senantiasan dijaga Pakasa Gumi Wengker,” tandas KRAT Heru Arif Pianto.
Tokoh Pakasa Bumi Wengker yang juga menjadi tokoh perintis embriyo Pakasa Kabupaten Pacitan ini, saat dihubungi iMNews.id siang tadi mengaku, upacara adat yang dijaga masyarakat bersama warga Pakasa setempat, diakui berasal dari budaya Jawa yang berumber dari Kraton Mataram Surakarta.
Sebelum acara “Bersih Desa” yang artikulasi dengan pentas wayang “ruwatan”, hiburan beberapa jenis kesenian tradisional, Minggu (3/3), diadakan ritual “nyadran” di makam Bupati Pacitan Kanjeng Jimat, Sabtu (24/2). Menurutnya, ritual “Nyadran” itu bersamaan dengan peringatan hari Jadi Pacitan ke-279. (won-i1).