Sekjen FKIKN dan Ketua DPP MAKN Melayat, Mewakili Kraton Mataram Surakarta
DENPASAR, iMNews.id – Raja Ida Tjokorda Denpasar IX, Bali, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan SH yang wafat di usia 80 tahun di RSUP Prof Ngoerah, Sabtu (18/2/2023) dan dimakamkan secara adat penuh dalam upacara “ngaben” di “Pelebon Nyawa Ngasti Wedana” atau “pelebon raja” yang puncaknya berlangsung di tempat upacara “ngaben” Denpasar, Rabu, 21/6 lalu. KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua DPP MAKN dan Gusti Moeng selaku Sekjen FKIKN, sekaligus mewakili Kraton Mataram Surakarta ikut melayat dalam prosesi perabuan jenazah anggota Dewan Penasihat/Pertimbangan DPP MAKN itu.
Menjawab pertanyaan iMNews.id yang meminta konfirmasi saat sedang melayat di rumah duka, Rabu (21/6), GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Sekjen FKIKN sekaligus Pengageng Sasana Wilapa Kraton Mataram Surakarta yang akrab disapa Gusti Moeng menyatakan, selain dirinya juga hadir sejumlah tokoh dari DPP MAKN, termasuk KPH Edy Wirabhumi selaku ketua dan Bunda Yani dari Kraton Sumenep (Jatim) selaku Sekjen MAKN. Banyak pejabat tingkat nasional dan tokoh masyarakat terutama dari Provinsi Bali, hadir dalam suasana duka yang puncaknya berupa “karya pelebon” atau perabuan jenazah dalam upacara “ngaben” itu.
Sementara itu, KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua DPP MAKN menambahkan, almarhum Raja Ida Tjokorda Denpasar IX, Bali adalah tokoh yang berjasa dalam pembentukan organisasi wadah para raja/sultan/datu/pelingsir adat yang bernama MAKN, yangmewakili lembaga masyarakat adat masing-masing. Organisasi MAKN resmi berdiri tahun 2019 dan sudah memiliki beberapa organ di tingkat wilayah regional provinsi bernama Dewan Pimpinan Daerah (DPD), walau ketika memasuki tahun 2020 geraknya mulai tersendat lalu terhenti akibat pandemi Corona melanda Tanah Air dan sebagian besar dunia ini.
KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua DPP MAKN yang dimintai konfirmasi di tempat terpisah, siang tadi menyebutkan, Raja Ida Tjokorda Denpasar IX, Bali sangat berjasa karena “menyeponsori” berdirinya MAKN sebagai bentuk baru dari organisasi serupa yang sebelumnya bernama Forum Silaturahmi Kraton se-Nusantara (FSKN), yang pernah menempatkan Sultan Kasepuhan (Cirebon) PR Arif Natadiningrat (alm) sebagai ketuanya. Provinsi Bali menjadi DPD pertama yang berdiri, yang kepengurusannya melibatkan sejumlah tokoh dari beberapa kerajaan di Bali. (won-i1)