Warga Pakasa Ngawi Juga Membangun Sekretariat Cabang dengan “Kerjabhakti”
KUDUS, iMNews.id – Pengurus Pakasa Cabang Kudus menggelar kenduri wilujengan yang menyertai proses pindahan kantor Sekretariat Pengurus Cabang, di kediaman ketua cabang di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kecamatan Kudus, Jumat malam (28/3). Pindahnya kantor sekretariat ke Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, disebut hanya untuk persyaratan administratif saja.
“Jadi, untuk persyaratan pendaftaran ormas di Kesbangpol, kantornya yang jadi satu dengan markas/bengkel Kafari Group di Desa Margorejo. Untuk memenuhi persyaratan administratif saja. Karena urusan surat-menyurat lebih mudah dilakukan di sana (kantor Margorejo-Red). Tiap hari ada yang menunggu kantor,” ujar KRRA Panembahan Didik Singonagoro, semalam.
Kenduri wilujengan yang diikuti para pengurus dan keluarganya hingga berjumlah 85 orang, Jumat malam, juga disertai berbuka bersana. Itu merupakan kelanjutan dari acara “slup-slupan” pindah kantor yang dilakukan sebelumnya di lokasi kantor baru. Waktu itu yang hadir sekitar 70 orang pengurus dan anggota, sekaligus berbuka puasa dan pembagian bingkisan Lebaran.
Menurut KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Kudus yang dimintai konfirmasi semalam, dijelaskan bahwa walaupun secara administratif kantor Sekretariat Pengurus Pakasa cabang berada di Desa Margorejo, kegiatan organisasi rutin masih bisa dilakukan di kantor lama Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

“Karena, dari jalan besar yang dilalui angkutan, lebih dekat ke kantor lama Gondangmanis. Jadi, ya bisa dua-duanya difungsikan. kalau acara besar mengundang orang banyak, ya di Margorejo. Tetapi, kalau hanya rapat rutin pengurus, bisa di Gondangmanis. Papan nama skretariat di kantor Margorejo, nanti dipesankan sendiri,” tambah KRRA Panembahan Didik.
Kesibukan syukuran kenduri wilujengan pindah kantor baru semalam, ada yang berbeda dari kebiasaan pengurus dan warga Pakasa berkumpul dalam acara internal itu. Karena, semua peserta dewasa yang hadir, lelaki dan perempuan, semua berbusana adat “Jawi jangkep” dan banyak yang berkalung samir simbol khas masyarakat adat Kraton Mataram Surakarta.
Termasuk tuan rumah KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro dan istri, Ny MT Indah Qomariyah Larasingtyas, Nyi MT Emmy Susilowati Pusponingtyas dan putra-putrinya. Semua mengenakan busana adat, lengkap dengan “wangkingan” terselip di pinggang para peserta lelaki, terlebih yang dikenakan KRRA Panembahan, tampak menonjol karena ukuran jumbo.
Tatacara upacara kenduri wilujengan yang diawali dengan doa, dilanjutkan dengan potong tumpeng yang dilakukan KRRA Panembahan Didik, hingga mirip sedang merayakan ultah. Menurut tuan rumah, kenduri wilujengan ini hanya melanjutkan tradisi pindahan yang diikuti “slup-slupan”, yang sebenarnya sebagai awalan sebelum berangkat naik ke puncak Gunung Muria.

“Sebenarnya, pertemuan khusus untuk kenduri wilujengan semua disepakati hanya sederhana dsan singkat saja sehabis shalat tarawih. Setelah itu, rencananya bersama-sama naik ke puncak Gunung Muria, tepat di malam tanggal ganjil, 29 Ramadhan. Setelah perayaan Lailathul Qadar (Malem Selikuran-Red), ‘kan ada doa secara khusus tiap malam tanggal ganjil sesudahnya”.
“Saya dan para santri 4 Majlis Taklim yang saya pimpin, dulu selalu ada agenda berdoa ke puncak Gunung Muria tiap malam tanggal ganjil setalah Lailathul Qadar. Tapi kemudian lama kami sudah tak pernah ke sana. La, kemarin itu, para santri mengajak bersama-sama ke sana berbusana adat Jawa, dan saya setuju, asal tidak hujan,” ujar KRRA Panembahan Didik.
Tetapi, lanjutnya, sejak sore hujan turun deras di wilayah Kudus dan sekitarnya, hingga shalat tarawih belum tampak reda. Akhirnya rencana ke puncak Gunung Muria di Klampis Ireng dibatalkan,acara kenduri wilujengan di kantor Gondangmanis dilanjutkan. Padahal semua sudah siap berangkat ke puncak Gunung Muria, dengan busana adat Jawa komplet sesuai rencana.
“Biasanya, kami berangkat bersama setelah shalat tarawih. Tujuan utama sampai ke puncak Ngukir Rahtawu dan Klampis Ireng. Rencananya mau singgah di makam Sunan Muria juga. Kalau berangkat setelah tarawih, sampai di puncak pukul 22.00 WIB. Terus biasanya pukul 02.00 WIB kami turun pulang. Tetapi hujannya tidak kunjung reda, maka kami batalkan,” jelasnya.

Kalau Pakasa Cabang Kudus masih punya acara di minggu terakhir bulan puasa menggelar kenduri wilujengan pindah kantor tetapi membatalkan agenda perjalanan ke puncak Gunung Muria, suasana di akhir Ramadhan juga dimanfaatkan Pakasa Cabang Ngawi untuk “bekerjabhakti”. Yaitu kerjabhakti gotong-royong membangun kantor sekretariat Pakasa cabang sama sekali baru.
Kantor sekretariat pengurus Pakasa Cabang Ngawi yang sedang dibangun bergotong-royong ini, berbentuk pendapa Joglo di jalan Raya Mantingan – Sine, KM 0 Dusun Pule RT 02/01 Desa Mantingan, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi. Menurut KRT Suyono S Adiwijoyo selaku Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi, kerjabhakti rata-rata 10 orang/hari itu sudah berjalan sebulan.
“Kalau pas masang kontruksi yang gampang-gampang ya cukup antara 6-10 orang. Tetapi, kalau pasa ada bagian pekerjaan yang butuh disangga orang banyak, kami melibatkan 20-an warga Pakasa cabang. Ini sudah sebulan berjalan, disengkuyung warga Pakasa secara bergantian. Mungkin dua minggu lagi sudah bisa difungsikan, meskipun belum selesai keseluruhan”.
“Kalau selesai sampai total, termasuk halaman dan pagar-pagarnya, mungkin butuh waktu agak lama. Ini harus bertahap, sesuai ketersediaan anggaran, terutama untuk pengadaan bahan atau materialnya. Minimal, bisa difungsikan untuk kegiatan pertemuan pengurus secara rutin dulu, itu sudah matur nuwun,” ungkap KRT Suyono S Adiwijoyo menjawab iMNews.id, siang tadi.

Di tempat terpisah, KP Bambang S Adiningrat mengaku juga masih punya kegiatan awal untuk mempersiapkan agenda besar peringatan Hari Jadi Kabupaten Jepara, 9 April nanti. Ketua Pakasa Cabang Jepara itu bersama Dr Purwadi sempat singgah di makam Ratu Kalinyamat, Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, dalam kunjungan silaturahminya, Jumat (28/3) kemarin.
Peneliti sejarah yang juga Ketua Lokantara Pusat di Jogja, berkunjung ke Jepara bertemu pengurus Lokantara Regional Jateng KMT Susanti Purwohadiningrum. Intelektual kampus itu banyak mendukung Pakasa Cabang Jepara dalam program-program kerjanya, seperti pemberian dukungan Pakasa untuk memeriahkan kirab budaya Hari Jadi Kabupaten Jepara, 9 April nanti. (won-i1)