Persiapkan Bregada Korp Musiknya di Ajang Hari Jadi Ponorogo
JEPARA, iMNews.id – Pengurus bersama warga Pakasa cabang (Kabupaten) Jepara langsung “action” di ruang publik terbuka, ketika pemerintah sudah melonggarkan PPKM di penghujung pandemi Corona ini. Ada seratusan warga Pakasa yang dipimpin ketuanya, KRA Bambang Setiawan Adiningrat, seakan menjadi basis penggerak kirab budaya “Siwer Desa” yang digelar di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, untuk memeriahkan ritual Sedekah Bumi 2022 atau Merti Desa yang digelar, Minggu lalu (19/6).
“Pelibatan warga Pakasa cabang, merupakan rasa syukur kehadiran Pakasa bisa diterima dan sangat tepat momentumnya, serta mulai melonggarnya pandemi. Tetapi juga sekaligus menjadi doa, agar pandemi segera benar-benar sirna, dan segala aktivitas kehidupan bisa pulih kembali. Termasuk aktivitas seni budaya. Mudah-mudahan, melalui kebersamaan dengan unsur-unsur elemen lain di Jepara, akan membawa Jepara makin aman, damai, sejahtera, maju dan makmur. Juga makin jauh dari anasir-anasir yang kita khawatirkan belakangan ini,” pinta KRA Bambang Setiawan Adiningrat yang juga pimpinan Sanggar Seni Loka Budaya, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.

Disebutkan, ritual Sedekah Bumi yang sebelum pandemi selalu digelar rutin tiap tahun di wilayah Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, merupakan ritual sebagai ekspresi syukur warga setempat atas segala kemurahan yang diberikan Allah SWT. Terlebih, yang digelar tahun ini dimaknai sebagai kemurahan Tuhan YME karena pandemi Corona sudah mereda dan pemerintah melonggarkan PPKM, sehingga bangsa Indonesia bisa memulai segala aktivitasnya, meski tetap memperhatikan protokol kesehatan, termasuk yang dimulai warga Kabupaten Jepara.
Ada beberapa rangkaian acara dan upacara yang digelar dalam ritual Merti Desa itu, yang merupakan perpaduan antara aktivitas spiritual religi dan budaya mulai dari doa yang secara khusus yang dipimpin oleh ustadz MNg Wachid Diprojo, saat peletakan batu pertama pembangunan kawasan objek wisata “Ngetuk Garden”, kirab budaya dan pentas wayang kulit di Balai Desa Ngabul, Minggu malam (19/6). Dan kirab budaya atau “Kirab Siwer Desa” (keliling desa-Red), melibatkan banyak unsur elemen masyarakat Jepara yang basis budayanya diperankan 100-an warga Pakasa cabang Jepara.

“Jadi, peristiwa ritual Sedekah Bumi ini benar-benar mewujudkan harapan pemerintah dan Kraton Mataram Surakarta untuk bersinergi, melibatkan berbagai unsur-unsur elemen yang ada, dalam upaya memperkuat ketahanan budaya masyarakat Jepara. Di situ ada barisan dari unsur komunitas Santri Gayeng Nusantara yang mewakili warga Nahdliyin Jepara. Semua terwakili dalam Kirab Siwer Desa yang menempuh rute dari Pasar Duren sampai Balai Desa Ngabul,” jelas KRA Bambang yang juga Ketua Lokantara Jateng.
“Action” Pakasa dalam kemunculan perdananya di event Kirab Siwer Desa di penghujung pandemi ini, menjadi momentum yang sangat baik dan strategis, terutama bagi Pakasa cabang Jepara yang menurunkan 100-an warganya, termasuk Bregada Prajurit Korp Musik yang dinamakan “Sura Praja”. Menurut rencana, bregada prajurit dan para pendukungnya akan dikirim ke Kabupaten Ponorogo (Jatim), sebagai tamu Pakasa Cabang Gebang Tinatar dalam ikut merayakan sekaligus memeriahkan Hari Jadi Ponorogo yang akan digelar 11 Agustus, mendatang. (won-i1)