POTONG TUMPENG : KRAT Seviola Ananda mewakili pengurus Pakasa Cabang Trenggalek memotong tumpeng ultah berdirinya cabang yang digelar di Pesanggrahan Martoprawiran di Desa Sumbergedong, Trenggalek, Rabu malam (15/6). Potongan tumpeng diberikan kepada pejabat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat. (foto : iMNews.id/dok)
Ditandai Pengunduran Diri Ketuanya yang Sakit Sejak Tahun Lalu
TRENGGALEK, iMNews.id – Di tengah suasana lega dan bahagia menjelang keberhasilannya menjalin hubungan kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten (Pamkab) beserta jajarannya serta berbagai elemen di kabupaten itu, Pakasa Cabang (kabupaten) setempat kini sedang dirundung prihatin. Suasana keberhasilan yang dicapai dan dimaknai dalam perayaan ultah ketiga atau genap 3 tahun berdirinya Pakasa cabang dalam sebuah resepsi sederhana yang digelar Rabu malam (15/6) lalu, Ketua Pakasa Cabang KRAT Hasta Surantara mengajukan surat pengunduran diri akibat kondisi fisiknya hingga kini belum bisa pulih sejak jatuh sakit sekitar setahun lalu.
“Di satu sisi kami merasa lega dan bahagia karena upaya menjalin kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat Trenggalek semakin kelihatan. Terutama dengan Pemkab, sudah diujung keberhasilan. Karena, perayaan ultah ke-3 Pakasa Cabang kemarin itu, dihadiri oleh unsur-unsur Pemkab dan beberapa elemen masyarakat lainnya. Tetapi kami prihatin, karena Ketua kami mengajukan surat pengunduran diri. Kondisi fisiknya yang belum pulih, membuat beliau merasa tidak bisa menyesuaikan dengan tuntutan tugas dan kewajiban organisasi. Kami bisa memaklumi. Tapi sangat sedih dan prihatin,” tandas KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo selaku Wakil Ketua Pakasa Cabang Trenggalek, ketika dihubungi iMNews.id, kemarin.
Disebutkan KRAT Seviola, atas ketidakhadiran KRAT Hasta Surantara pada resepsi ultah itu, dirinya mewakili pengurus cabang mengajak semua yang hadir dan warga Trenggalek (Jatim) pada umumnya untuk mendoakan ketua agar secepatnya diberi kesembuhan oleh Allah SWT, yang langsung diucapkan KRT Teguh Santoso Hadinagoro saat memimpin doa pada resepsi ultah, malam itu. Perihal surat pengunduran diri, pengurus cabang tidak bisa menerima atau memutuskan, dan akan dilaporkan ke Pangarsa Punjer Pakasa yang ada di Kraton Mataram Surakarta, yaitu KPH Edy Wirabhumi.
Dalam perayaan ultah ke-3 Pakasa cabang yang berlangsung di pendapa Pesanggrahan Martoprawiran yang ada di Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek, dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab, Kepala Kantor Kesbangpol Pemkab, ketua Pepadi Trenggalek, perwakilan sentanadalem pengurus Pakasa cabang Tulungagung (Jatim), pengurus dan warga Pakasa cabang dan lurah setempat Renny Widya Kurniasari. Upacara yang dipandu juru pambiwara lulusan sanggar, Nyi MT Pantjaringsih Cahyaningtyas SE, juga disuguhkan sajian tari “Umbul Donga” karya para seniman muda cabang, klenengan nyamleng dari seksi karawitan Pakasa yang menyelipkan tembang doa “Singgah-singgah Kala Singgah” karya Sunan Kalijaga.
“Alhamdulillah, sampai saat ini perjuangan kami bersama seluruh pengurus Pakasa Cabang dan dukungan warga cabang, sudah mendapatkan respon positif dari Pemkab Trenggalek. Seterusnya, hubungan kemitraan dan kerja sama antara Pakasa cabang dengan Pemkab dan semua elemen yang ada, semoga akan segera terwujud. Saya kira, kita semua juga memahami situasi dan kondisi terakhir yang menuntut kebersamaan untuk memperkuat benteng ketahanan budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta,” ucap KRAT Seviola.
Seperti pernah diberitakan media ini, kepengurusan Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim) baru terbentuk 3 tahun lalu dan dipimpin oleh KRAT Hasta Surantara sebagai ketuanya. Dalam perjalanan ke depan, kepada iMNews.id Ketua Cabang menyebut, pengembangan organisasi sampai ke tingkat anak cabang di tiap kecamatan dan menjalankan tugas/kewajiban pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta memang berat. Karena pemimpin dan jajaran Pemkab saat dipimpin Emil Dardak (kini Wagub Jatim), banyak berkiblat ke Keraton Jogja. (won-i1)