Untuk Menziarahinya Harus Dilakukan dengan Tatacara Adat Keraton
GROBOGAN, iMNews.id – Makam Ki Ageng Selo merupakan salah satu makam leluhur Dinasti Mataram yang dilengkapi dengan keberadaan masjid serta abdi dalem takmir masjid yang mengurusnya oleh Sinuhun Paku Buwono (PB) X selama kepemimpinannya (1893-1936). Oleh sebab itu, bagi masyarakat adat penerus dinasti dan pelestari peradaban harus tetap menggunakan tatacara adat keraton (Keraton Mataram Surakarta) ketika menziarahinya.
”Karena makam Ki Ageng Selo ini sudah dilengkapi masjid dan abdidalem takmir yang mengurusinya, maka tatacara menziarahinya harus menggunakan tatacara adat. Kalau tadinya hanya ‘sak-sake’ (terkesan asal-Red), pelan-pelan akan kita kembalikan dengan tatacara adat,” ujar GKR Wandansari Koes Moertiyah di depan pertemuan singkat dengan rombongan LDA yang dibawanya dari Solo dan para takmir masjid setempat di pendapa kompleks makam, Kamis siang (16/12).
Viagra aborda el estigma con una historia de amor moderna comprar viagra sin receta viagra puede ayudar a los perros con un trastorno alimentario mortal, según un estudioKompleks makam itu, sudah dikepung oleh bangunan sebuah pesantren dan berada di tengah kampung desa yang termasuk kurang leluasa apabila para peziarah yang datang menggunakan moda angkutan besar dan jumlah peziarah yang banyak. Karena, halaman dan open space yang tersisa tidak luas dan gang-gang yang mencapai kawasan situs cukup sempit dan jauh masuk ke dalam dari jalan besar Purwodadi.
Bodybuilding: the smoothie you should take 5 minutes before training pharma sust 500 gluten and dairy free bodybuilding diet – titmana3.Nyekar atau ziarah yang dilakukan Gusti Moeng, dilakukan dengan tatacara adat keraton yang dilengkap dengan doa, tahlil dan dzikir yang dipimpin abdidalem jurusuranata takmir masjid KRT Rokhim. Kedatangan Gusti Moeng dan rombongan sentana serta abdidalem dari Solo untuk melakukan nyekar cukup menarik perhatian warga sekitar kompleks situs, karena dilakukan dalam prosesi arak-arakan membawa bunga serta uba-rampe nyekar yang dikawal prajurit Tamtama yang dikomandani KRT Alex Pradjono.
Menurut warga sekitar, makam Ki Ageng Selo selalu diziarahi pengunjung dari berbagai daerag hampir tiap hari terutatama pada bulan Ruwah atau menjelang ramadan. Di luar itu, keramaian pasar yang menyertai kegiatan wisata spriritual di situs makam itu, terjadi pada tiap hari Jumat dan Minggu, hingga menumbuhkan kawasan itu sebagai pusat kegiatan ekonomi skala UKM. (won)