DILANTIK BUPATI : Para pengurus Reog Katon Sumirat yang diketuai KRAT Suro Agul-agul tampak sedang dilantik Bupati Ponorogo di halaman pendapa kabupaten, Kamis malam (5/5). Organ kepengurusan lengkap sekali, di dalamnya ada KRT Gaguk Hermanto (Bendahara) yang juga ada di Pakasa cabang pimpinan KRRA MN Gendut Wreksadiningrat.(foto : iMNews.id/dok)
Setelah Diinisiasi Saat Meriahkan Peringatan 90 Tahun Pakasa
PONOROGO, iMNews.id – Setelah diinisiasi berkumpul di saat memeriahkan peringatan 90 Tahun Pakasa (Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa) di Keraton Mataram Surakarta, akhir November 2022 (iMNews.id, 1/12/2022), Reog Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pakasa) Hadiningrat yang juga disebut Reog “Katon Sumirat”, Kamis malam (5/5) diresmikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Peresmian yang melibatkan enam unit dadak-merak dari sejumlah grup di halaman Pendapa Kabupaten Ponorogo, juga disaksikan Wakil Bupati Lisdarita, anggota Forkopimda, utusan pengurus Pakasa dari Kabupaten Sukoharjo, Pacitan dan Magetan.
“Untuk sementara, yang sudah dicatat menjadi anggota ada 16 grup seni reog. Tadi malam (Kamis malam, 5/5), yang ditampilkan hanya 6 grup. Karena persiapan agak mendadak. Dalam suasana malam, pendapa kabupaten juga terbatas daya tampung dan penerangannya,” jelas Ketua Reog Katon Sumirat, KRAT Suro Agul-agul menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang.
Seperti diketahui, sebelum berlangsung pembentukan dan pengukuhan pengurus Reog “Katon Sumirat”, ada proses awal yang yang diinisiasi pengurus Pakasa cabang Gebang Tinatar yang diketuai KRRA MN Gendut Wreksodiningrat. Inisiasi itu berupa keikutsertaaan 20-an grup seni reog dari Kabupaten Ponorogo yang menggunakan nama Paguyuban Reog Pakasa, yang dikerahkan di acara Pekan Seni dan Ekraf 90 Tahun Pakasa, yang digelar Lembaga Dewan Adat LDA) Keraton Mataram Surakarta dan Pengurus Pusat pakasa di halaman Pendapa Pagelaran sasana Sumewa, 29/11-5/12 tahun 2022.
Dari peristiwa itu, Kamis malam (5/5) berlangsung sebuah acara yang digelar di Pendapa Kabupaten Ponorogo, karena pengurus Pakasa setempat menginisiasi pembentukan dan pengukuhan pengurus Reog “Katon Sumirat”. Di lokasi itu, digelar upacara pelantikan dan penetapan pengurus yang dimintakan kesdiaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko untuk melantik dan menetapkan kepengurusan yang diketuai KRAT Suro Agul-agul tersebut.
“Bupati berharap, dengan terbentuknya pengurus Reog Katon Sumirat, akan semakin membawa nama harum Kabupaten Ponorogo dan mengenalkan kepada seluruh masyarakat dunia tentang eksistensi seni reog Ponorogo. Saya sangat setuju dan mendukung harapan Bapak Bupati. Karena saya juga berharap, dengan terbentuknya pengurus ini, akan memudahkan upaya pelestarian seni budaya serta memberi nilai tambah bagi kebhinekaan bangsa kita,” harap KRAT Suro Agul-agul menjawab pertanyaan iMNews.id yang juga menyinggung sedikit sambutan Bupati Sugiri Sancoko saat melantik pengurus Reog Katon Sumirat.
Diakui, persiapan menggelar acara di saat kesibukan perayaan Lebaran masih berlangsung itu, memang terlalu mepet sehingga pelibatan grup-grup seni reog anggotanya tidak bisa lebih banyak lagi. Karena keterbatasan waktu pula, pihaknya hanya bisa melakukan komunikasi untuk berkoordinasi sekaligus minta restu kepada GKR wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua LDA dan KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Punjer Pakasa, karena dua tokoh ini tidak bisa hadir karena kesibukan di hari-hari Lebaran.
Ketua pengurus Reog Katon Sumirat beberapa waktu juga mengabarkan bahwa warga masyarakat Seni Reog Ponorogo melakukan aksi turun ke jalan dengan tertib dan damai, ketika menunggu saat Unesco menetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan dunia. Ada ribuan warga seniman reog yang sangat khas itu turun ke jalan, termasuk Bupati Sugiri sancoko ikut berorasi, yang sekaligus menegaskan bahwa seni reog Ponorogo adalah milik bangsa Indonesia, bukan milik negara lain seperti halnya Malaysia yang sebelumnya menyebar informasi untuk membentuk opini publik bahwa kesenian rakyat itu miliknya. (won-i1)