Kirab Prajurit Coba “Rute Tambahan” Masuk Halaman Kamandungan

  • Post author:
  • Post published:February 8, 2022
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read

Prajurit Rekrutan Baru, Diseleksi Sampai 5 Kali Kirab

SOLO, iMNews.id – Atraksi budaya berupa kirab Bregada Prajurit Keraton Mataram Surakarta kembali digelar pada Minggu pagi, 6 Februari lalu setelah sukses digelar ”perdana”, 23 Januari lalu. Pagi itu, barisan kirab Bregada Prajurit Korp Musik, Tamtama, Prawira Anom, Jayeng Astra, Sarageni, Baki, Jayasura dan Bregada Prajurit Darapati tak hanya menyusuri rute dari halaman Pendapa Pagelaran Sasansumewa-Tugu Pemandengan p/p. Tetapi menempuh ”rute tambahan” berputar di halaman Kamandungan, seperti rute asli yang dirintis
KPA Winarno Kusumo (alm Wakil Pengageng Sasana Wilapa).

”Minggu kemarin (6/2), kirab digelar lagi sesuai yang diagendakan Gusti Wandan (GKR Wandansari Koes Moertiyah/Gusti Moeng). Rutenya ditambah masuk ke halaman Kamandungan. Ya, kembali seperti dulu, saat Kanjeng Win (KPA Winarno Kusumo) masih ‘sugeng’. Artinya, itu rute tetap yang sudah tepat dan bagus,” ujar KRAT Pradnjono Reksoyudo, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.

Minggu, 6 Februari lalu, kirab Bregada Prajurit Keraton Mataram Surakarta kembali digelar setelah agenda kirab tiap hari Minggu itu vakum hampir 5 tahun, sejak terjadinya peristiwa ”mirip operasi militer” berlangsung pada 15 April 2017. Karena Gusti Moeng selaku Ketua LDA sekaligus Pengageng Sasana Wilapa ”dilarang masuk” oleh otoritas Sinuhun PB XIII dan ”aparat”, sejak itu aktivitas kirab prajurit berhenti, bahkan terbelah jumlahnya.

Sejak itu, lebih separo prajurit dari jumlah total sekitar 300 orang hanya bisa berkegiatan manakala LDA menggelar upacara adat yang bisa dilakukan di luar keraton, ditambah kegiatan bersafari keliling petilasan/pesanggarahan/makam leluhur di wilayaj Jateng dan Jatim, yang semakin padat jadwal dalam setahunnya. Dari sisa yang dikomandani KRAT Pradnjono Reksoyudo selaku ”manggala” (panglima), kembali diaktifkan menjalani atraksi budaya untuk daya tarik objek wisata Kota Surakarta dengan kirab di rute yang sama, mulai 23 Januari lalu (iMNews.id, 23/1).

Kirab Sebagai Seleksi

APEL PENUTUP = Setelah menjalani kirab menyusuri rute Pendapa Pagelaran-Tugu Pemandenga p/p dan halaman Kamandungan, 8 Bregada Prajurit Keraton Mataram Surakarta mengikuti apel penutup di halaman. KRAT Pradnjono Reksoyudo selaku ”manggala” (komandan) melaporkan jalannya kirab kepada KRMH Suryo Kusumo Wibowo selaku penanggungjawab kirab.(foto : iMNews.d/Won Poerwono)

Tak hanya sisa yang ada, pada ”kirab perdana” itu juga diikuti prajurit rekrutan baru yang sedang menjalani seleksi, berada dalam barisan mengikuti rute kirab dari halaman Pendapa Pagelaran menuju Tugu Pemandengan depan Balai Kota, lalu kembali finish di halaman Pendapa. Karena masih dalam seleksi, 27 dari 38 prajurit rekrutan baru yang datang mengikuti kirab 23 Januari itu, belum mengenakan seragam cirikhas bregada prajurit yang ada, tetapi berbusana bebas rapi dan mengenakan blangkon.

”Minggu kemarin (6/2), kirab kedua bersama 27 prajurit baru itu. Rencananya, akan kami ikutkan sampai 5 kali kirab, untuk menyeleksi yang benar-benar ingin bergabung ‘suwita’. Nanti akan kelihatan, siapa yang bersungguh-sungguh suwita, dengan yang tidak. Tapi, kemarin rutenya ditambah masuk halaman Kamandungan,” jelas KRT Cahya Jayengnagoro selaku pengelola proses rekrutisasi prajurit baru, di tempat terpisah.

Disebutkan KRT Cahyo, dari yang tersisa sampai 5 kali kirab nanti, akan dibagi untuk menggenapi jumlah bregada prajurit yang masih kurang, bahkan sangat diharapkan ada yang bisa menguasai instrumen baku yang dibutuhkan Bregada Korps Musik. Karena, jumlah prajurit Bregada Korps Musik yang ada perlu dilapisi, sedangkan jumlah ideal keseluruhan 9 bregada prajurit (termasuk Prajurit Panyutra-Red) yang diinginkan Gusti Moeng, kira-kira 300-an orang.

”Iya. idealnya ya 300-an orang itu. Jumlah itu bisa merata untuk 9 bregada. Tetapi, ya maklum, memang sulit mencari generasi baru prajurit yang benar-benar bersedia ‘suwita’, demi pelestarian budaya. Untuk kirabnya, kami jadwalkan sebulan 2 kali. Rutenya, ya seperti yang sudah dijalani kemarin itu. Atraksi kirab dan rutenya itu, ‘kan hasil rintisan Kanjeng Win. Wajib dilanjutkan,” tegas Gusti Moeng yang dimintai konfirmasi secara terpisah, tadi siang. (won-i1)