Salah satu Daya Tarik, untuk Kembali Mengangkat Destinasi Wisata Keraton
SOLO, iMNews.id – Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Mataram Surakarta menggelar kirab prajurit keraton yang lengkap dengan unit korp musik, dengan atribut lengkap dan simbol-simbol ”kesatuannya”, berbaris dari halaman Pendapa Pagelaran Sasanasumewa dengan rute menuju depan kompleks Balai Kota atau tugu ”pemandengan”, lalu kembali masuk halaman pendapa untuk mengakhiri kirab. Ada 80-an prajurit yang terdiri beberapa ”bregada” (bregade/kesatuan), ditambah sekitar 15 prajurit hasil rekrutan baru yang disertakan untuk pengenalan lapangan dengan menyusuri rute kirab berdurasi sekitar 30 menit.
”Yang rekrutan baru ikut kirab, untuk mengenal lapangan sambil praktik mengenal aba-aba yang semuanya berbahasa Jawa khas Keraton Mataram Surakarta. Yang ini memang belum bisa memenuhi target. Nanti akan dibuka pendaftaran untuk rekrutan kedua. Idealnya, jumlah keseluruhan 9 bregada ya 300-an personel,” ujar GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Ketua LDA sekaligus Pengageng Sasana Wilapa, menjawab pertanyaan iMNews.id di lokasi persiapan kirab, halaman Pendapa Pagelaran Sasanasumewa, tadi pagi.
Kirab yang dipersiapkan pukul 10.00 WIB di halaman pendapa, kira-kira setengah jam kemudian diberangkatkan dengan pengamanan sejumlah personel polisi dari Polresta Surakarta dan Polsek Pasarkliwon. Dalam persiapan, dilakukan upacara kecil dengan komandan upacara KRT Pradnjono Reksoyudo (Manggala prajurit)untuk melaporkan kesiapan kirab kepada inspektur upacara GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng.
Sebelum barisan kirab diberangkatkan, Gusti Moeng memberi sambutan yang diikuti penjelasan teknis kirab oleh KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Pakasa Pusat sekaligus penanggungjawab perekrutan prajurit baru. Dalam kesempatan itu, selaku Pengageng Sasana Wilapa Gusati Moeng menegaskan bahwa kegiatan kirab prajurit yang diagendakan berjalan rutin tiap bulan yang jatuh pada hari Minggu ketiga itu, upaya untuk memperlihatkan salah satu daya tarik destinasi wisata yang mudah dilihat publik secara luas.
”Setelah kita terpuruk selama dua tahun akibat pandemi, maka sektor pariwisata menjadi andalan untuk menjadi salah satu ujung tombak kebangkitan ekonomi nasional. Untuk membangkitkan destinasi wisata keraton, dimulai dari gelar atraksi kirab prajurit. Karena atraksi itu paling gampang dilihat dan punya daya tarik tinggi. Upaya ini untuk membantu negara, agar perekonomian nasional cepat bangkit dan pulih. LDA menginisiasi ini, karena posisisinya sudah jelas di mata hukum, pemerintah dan sebagainya,” tegas Gusti Moeng.
Disebutkan KRT Arwantodipuro selaku penanggungjawab data prajurit secara administratif, keraton punya 9 bregada atau mirip kesatuan prajurit tradisional yang khas peninggalan ”nagari” Mataram Surakarta, bahkan sudah ada sebelum Kartasura atau sebelumnya. Sejak tahun 2004 direkonstruksi secara lengkap, tetapi dalam perjalanan terus berkurang karena usai personelnya, kini perlu dilengkapi kembali sampai jumlah yang ideal terbatas, yaitu 300 orang. (won-i1)