Pengurus Pakasa Nganjuk Dilantik, Camat dan Kapolsek Memperhatikan Isi Sumpah

  • Post author:
  • Post published:January 16, 2022
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read

Upacaranya Digelar Sangat Jauh dari Kesan Bermewah-mewahan

NGANJUK, iMNews.id – Susunan fungsionaris inti pengurus Paguyuban Kawula Keraton (Mataram) Surakarta (Pakasa) Cabang (Kabupaten) Nganjuk (Jatim), tadi siang resmi dilantik Pangarsa Punjer (Ketua Pusat) Pakasa KPH Edy Wirabhumi. Yang menarik, saat pengurus diambil sumpahnya, Camat Suwarno dan Kapolsek Bagor AKP Tommy tampak memperhatikan isi sumpah yang diucapkan para pengurus, karena di situ ada kalimat pertanyaan yang diucapkan KPH Edy berbunyi ”Menapa panjenengan saestu sendika kanthi tulus ikhlas njagi lestantunipun NKRI….?”.

Pakasa ”reborn” yang sebenarnya sejak 2004 sudah diaktifkan kembali karena vakum dalam waktu yang sangat lama terutama sejak 17 Agustus 1945, memang mengalami banyak penyesuaian
dalam penataan kembali yang dilakukan Pangarsa Punjer Pakasa, KPH Edy Wirabhumi. Sebab, sebagai salah satu elemen Lembaga Dewan Adat pimpinan Gusti Moeng (Ketua), Pakasa yang mendapat pengesahan Kemenkumham dengan keputusan No AHU-0062163.AH.01.07 Tahun 2016, harus menyesuaikan diri dengan segala bentuk regulasi yang berlaku di era republik.

Karena atas dasar itu, ada pertimbangan unsur-unsur tatacara pelantikannya memperhatikan fakta bahwa Keraton ”Mataram” Surakarta adalah  keraton pertama di Nusantara yang menyatakan bergabung ke NKRI. Maka dalam kalimat sumpah yang dilafalkan para pengurus Pakasa ketika menjawab pertanyaan Pangarsa Punjer Pakasa, ”….menapa panjenengan saestu sendika kanthi tulus ikhlas njagi lestantunipun NKRI…?” Kalimat pertanyaan sumpah itu langsung dijawab ”…sendika” dengan mantap.

”Atas dasar itu, Keraton Surakarta adalah keraton pertama di Nusantara yang mendirikan NKRI. Karena itulah, siapapun yang menjadi pengurus Pakasa harus bersumpah untuk menjaga tetap tegak dan lestarinya NKRI. Ini adalah kalimat sumpah yang harus diperhatikan,” sebut KPH Edy Wirabhumi dalam memberi sambutan, sebelum melantik susunan fungsionaris kepengurusan inti Pakasa Cabang Nganjuk, di Desa Kedondong, Kecamatan Bogor, tadi siang.

MENYERAHKAN PARTISARA : Selaku Ketua LDA, Gusti Moeng menyerahkan partisara kekancingan berisi gelar sesebutan kepada seniwati pengisi hiburan klenengan ”live” pada upacara yang berlangsung di rumah Ketua Pakasa Cabang, di Desa Kedondong, Kecamatan Bagor, Nganjuk, tadi siang. Sementara, putra mahkota KGPH Mangkubumi, menunggu giliran mengalungi samir.

Kalimat sumpah seperti itu memang nyaris jarang terdengar pada pelantikan organisasi apapun, terutama di kalangan organisasi-organisasi sosial yang selama ini dikenal kurang memperhatikan asal-usul dirinya yang merujuk pada bumi Negara Kesatuan RI. Tetapi, Pakasa yang menjadi bagian Keraton (Mataram) Surakarta, karena ikut mendirikan NKRI, maka tidak aneh kalau bunyi sumpahnya ”ingin tetap menjaga tegak dan lestarinya NKRI”.

Selain itu, hal yang menarik dari peristiwa pelantikan Pakasa Cabang Nganjuk itu, adalah kesan yang jauh dari hingar-bingar, jauh dari ”show of force” dan sangat jauh dari kesan bermewah-mewahan. Karena, upacara yang dihadiri Ketua LDA Keraton Mataram Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), rombongan ”sentanadalem garap”, Camat dan Kapolsek Bagor dan sekitar 40 wisudawan, hanya berlangsung di rumah warga Desa Kedondong, Kecamatan Bagor yang bernama KRT Sukoco Madunagoro, yang tak lain adalah Ketua Pakasa Cabang yang ikut dilantik.    

Sebelum datang hiburan tari Gambyong suguhan warga Pakasa Cabang dan berfoto bersama serta santap siang dengan sayur asem, tahu goreng dan oseng-oseng serta mie, Gusti Moeng selaku Ketua LDA memberi sambutan. Dalam sambutannya ditegaskan, sebagai warga Pakasa bagian dari ”bangsa Jawa”, harus memiliki tanggungjawab seperti disebut dalam ”gawa-gawene” (konsekuensi), yaitu harus menjaga lestarinya budaya Jawa yang bersumber dari ”Keraton Mataram Surakarta. (won-i1)