SOLO, iMNews.id – Usai tenaga kesehatan (nakes), tenaga pendidik, tokoh agama, pedagang dan petugas pelayanan publik, giliran pelaku industri pariwisata di Kota Solo menjadi sasaran vaksinasi yang diselenggarakan Pemkot Surakarta.
Kebijakan ini dimaksudkan guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi. Kepala Dinas Kesehatan Siti Wahyuningsih mengungkapkan, saat ini Pemkot terus berkoordinasi dengan organisasi-organisasi pelaku industri pariwisata guna merealisasikan rencana vaksinasi tersebut.
“Pendataan oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) terus dimatangkan. Kami minta pendataan segera diselesaikan sehingga bisa dilanjutkan ke proses,” jelas Siti.
Usai data dari masing-masing organisasi telah dianggap valid, maka Pemkot akan memprioritaskan pelaku industri pariwisata yang beroperasi di Solo untuk menerima vaksin Covid-19. “Datanya akan diolah dulu. Kami fokus kepada pelaku usaha yang benar-benar beroperasi di Solo.”
Selain itu, imbuh Siti, pelaku industri pariwisata yang berinteraksi langsung dengan konsumen turut diprioritaskan dalam vaksinasi tahap awal tersebut. Menurut dia, pekerja atau pegawai di posisi itu paling rawan terinfeksi virus korona.
“Mereka yang berhadapan dengan pelanggan itu berpotensi tertular atau menularkan. Jadi yang akan difasilitasi pertama ya mereka yang berada di depan. Kalau bos-bosnya ya nanti dulu,” beber Siti.
Jika pendataan itu berlangsung lancar, maka vaksinasi terhadap pelaku industri pariwisata diprediksi bisa dimulai pekan depan. Meski demikian Pemkot tetap mempertimbangkan ketersediaan dosis yang akan digunakan vaksinasi tersebut.
“Yang penting mereka yang ada di pelayanan langsung dulu. Kami akan lihat dulu stok vaksinnya. Yang lain mungkin bisa juga ikut vaksin gotong-royong,” bebernya. (FP)