Gusti Moeng Uraikan Perjalanan Kraton Mataram di Depan Mahasiswa Sastra Daerah UNS

  • Post author:
  • Post published:September 24, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:3 mins read
You are currently viewing Gusti Moeng Uraikan Perjalanan Kraton Mataram di Depan Mahasiswa Sastra Daerah UNS
SANGAT TERBUKA : Dengan sangat terbuka, Gusti Moeng membeberkan berbagai peristiwa yang menimpa Kraton Mataram Surakarta dalam lintasan sejarah perjalanan kraton, kepada para mahasiswa jurusan Sasda FIB UNS yang mengadakan kuliah lapangan di Bangsal Smarakata Kraton Mataram Surakarta, Sabtu (23/9) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Kalau Nanti Jadi Pejabat, Jangan Memusuhi Kraton….”

Surakarta, iMNews.id – Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat memberi kuliah lapangan kepada sekitar 150 mahasiswa baru jurusan Desain Grafis (FISIP) dan 80-an mahasiswa baru jurusan Sastra Daerah (Sasda) FIB UNS dalam “dua jam kuliah” secara bergantian, dengan duduk secara “lesehan” di Bangsal Smarakata, Sabtu (23/9) siang tadi. GKR Wandansari Koes Moertiyah yang akrab disapa Gusti Moeng, menjelaskan secara singkat perjalanan sejarah Kraton Mataram Surakarta yang penuh liku-liku dan banyak yang tidak membuat nyaman atau bahkan merugikan kraton, sejak sebelum ada NKRI, selama berada dalam NKRI hingga saat ini.

“Ya intinya, adik-adik mahasiswa jurusan Sastra Daerah atau Sastra Jawa (FIB) UNS sekarang ini ikut membantu meluruskan sejarah. Kalau nanti menulis sejarah, jangan sampai terkecoh oleh pendapat para senior anda yang sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah, tetapi banyak merugikan kraton. Karena, saya selalu menantang untuk menunjukkan satu contoh saja, kapan dan siapa kraton atau tokoh dari kraton yang menjadi anteknya atau menjadi kaki-tangan Belanda. banyak tuduhan negatif terhadap kraton, tetapi satupun tidak terbukti atau bisa dibuktikan. Karena, memang tidak ada dasarnya alias ngawur,” tandas Gusti Moeng.

FOTO BERSAMA : Gusti Moeng (Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat) dan adik bungsunya, GKR Ayu Koes Indriyah, mengajak foto bersama para mahasiswa jurusan Sasda FIB UNS seusai menerima kuliah lapangan di Bangsal Smarakata Kraton Mataram Surakarta, Sabtu (23/9) siang tadi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Dalam kuliah lapangan yang diberikan kepada sekitar 80 mahasiswa jurusan Sastra Daerah atau Sasda UNS itu, Gusti Moeng banyak membeberkan peristiwa yang menyedihkan dan memilukan bagi Kraton Mataram Surakarta, padahal kraton yang pernah menjadi “negara monarki” selama 200 tahun itu banyak berjasa dan berbagai bentuk kepada NKRI, sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Kuliah lapangan sekitar 45 menit itu, ditutup dengan sesi tanya-jawab yang ditawarkan Gusti Moeng, tetapi tidak satupun di antara mereka yang bertanya, kecuali Imam Mahmudi selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Sasda yang menanyakan “insiden mirip operasi militer April 2017”.

“Peristiwanya, ya mirip yang ditulis mas wartawan itu. Judulnya ‘insiden mirip operasi militer’. Memang betul begitu. Jadi, kraton justru pernah mengalami situasi yang sulit dan memilukan di alam republik, yaitu di bulan April 2017. Kami semua diusir keluar kraton, saat diduduki 2000 personel Brimob dan 400-an tentara. Saya saya tidak habis pikir, kraton punya salah apa ta terhadap negara? Karena, justru kraton yang mendirikan NKRI ‘kan?. Maka saya berpesan kepada adik-adik mahasiswa, nanati kalau pada jadi pejabat, jangan sampai ikut-ikut memusuhi kraton,” harap Gusti Moeng dalam suasana kelakar. (won-i1).