SUKOHARJO, iMNews.id – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) siap membantu untuk mengedukasi pentingnya program vaksinasi yang sudah dimulai pemerintah. Sebab, keamanan dan kehalalan vaksin yang digunakan tak perlu diragukan lagi, sementara siapapun yang mendapat prioritas disuntik vaksin dimaksudkan sebagai cara yang efektif untuk mencegah terjadinya infeksi.
”Maka, sudah menjadi tugas kita untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pendekatan objektif. Untuk mendorong keyakinan orang-orang agar mendukung dan mengikuti program vaksinasi ini,” ujar Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Dr Muhammad Da’i MSi Apt, saat memberikan sambutan pada webminar Gugus Covid-19 UMS, belum lama ini.
Menurut profesor pakar di bidang farmasi itu, pencegahan penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi merupakan salah satu strategi yang paling efektif untuk mencegah terjadinya infeksi. Maka, tenaga kesehatan menjadi prioritas untuk mendapatkan, vaksin dan kemudian disusul kelompok-kelompok yang rentan terjadinya penularan Covid-19.
Diakui, informasi tentang vaksin terkait aspek keamanannya dan kehalalannya memang banyak berseliweran. Padahal, sebagian besar tidak didukung dengan data dan informasi yang valid. Oleh sebab itu, UMS siap jika diajak untuk melakukan edukasi dan sosialisasi program vaksinasi ini.
Menurutnya, vaksin ini memiliki arti penting tidak hanya pada orang yang divaksin, melainkan juga orang lain. Karena seseorang yang sudah melakukan vaksinasi, berarti juga mencegah penyebaran pada orang lain yang belum mendapat vaksin.
Oleh sebab itu, UMS mendukung program vaksinasi ini. Bahkan UMS siap jika mendapat giliran vaksinasi setelah Nakes (tenaga kesehatan).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr Yunia Wahdiyati, MSi yang menjadi pembicara webminar itu berharap, proses vaksinasi di Indonesia khususnya di daerah bisa berjalan lancar. Ketersediaan vaksin diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
”Kalau melihat jumlah penduduk kita, berarti butuh vaksin sekitar 260 jutaan. Semoga bisa terpenuhi” katanya. (won).