SOLO –iMNews.id – Penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Solo dikabarkan menjadi vaksinasi tercepat se-Indonesia. Saat ini proses pemberian vaksinasi itu telah menyelesaikan 76 persen dari total sasaran penerima.
Kepala Dinas Kesehatan Siti Wahyuningsih mengungkapkan jika informasi perihal urutan vaksinasi di Solo itu diterimanya dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya selain Solo di urutan teratas, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang yang terpilih melaksanakan vaksinasi tahap pertama mulai 14 Januari itu juga masuk dalam 10 besar tingkat nasional.
“Dari total tenaga kesehatan (nakes) yang teregistrasi dan sudah menyatakan bersedia divaksin sebanyak 9.491 orang, yang datang ke faskes saat vaksinasi ada 8.403 orang. Sebanyak 7.213 nakes sudah divaksin, sedangkan 465 nakes ditunda vaksinasinya,” beber Siti, Selasa (26/1).
Jika dipersentase, data tersebut setara 76 persen dari total sasaran vaksinasi. Meski demikian Siti mengatakan jika data tersebut terus bertambah lantaran pada hari ini vaksinasi juga dilaksanakan terhadap para nakes yang sudah terdaftar.
“Yang sudah bersedia divaksin tapi belum datang ke faskes kemungkinan karena belum dapat e-tiket. E-tiket itu yang kami tunggu agar vaksinasi tahap pertama segera tuntas,” tegas dia.
Adapun penundaan vaksinasi terhadap ratusan calon penerima rata-rata disebabkan karena hipertensi. Untuk kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) atau efek samping setelah divaksin yang dilaporkan berjumlah 27 kejadian, berupa gejala ringan seperti nyeri di tempat suntikan, pusing maupun vertigo. (FP)
Kepala Dinas Kesehatan Siti Wahyuningsih mengungkapkan jika informasi perihal urutan vaksinasi di Solo itu diterimanya dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya selain Solo di urutan teratas, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang yang terpilih melaksanakan vaksinasi tahap pertama mulai 14 Januari itu juga masuk dalam 10 besar tingkat nasional.
“Dari total tenaga kesehatan (nakes) yang teregistrasi dan sudah menyatakan bersedia divaksin sebanyak 9.491 orang, yang datang ke faskes saat vaksinasi ada 8.403 orang. Sebanyak 7.213 nakes sudah divaksin, sedangkan 465 nakes ditunda vaksinasinya,” beber Siti, Selasa (26/1).
Jika dipersentase, data tersebut setara 76 persen dari total sasaran vaksinasi. Meski demikian Siti mengatakan jika data tersebut terus bertambah lantaran pada hari ini vaksinasi juga dilaksanakan terhadap para nakes yang sudah terdaftar.
“Yang sudah bersedia divaksin tapi belum datang ke faskes kemungkinan karena belum dapat e-tiket. E-tiket itu yang kami tunggu agar vaksinasi tahap pertama segera tuntas,” tegas dia.
Adapun penundaan vaksinasi terhadap ratusan calon penerima rata-rata disebabkan karena hipertensi. Untuk kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) atau efek samping setelah divaksin yang dilaporkan berjumlah 27 kejadian, berupa gejala ringan seperti nyeri di tempat suntikan, pusing maupun vertigo. (FP)