BANJARNEGARA, smnusantara.com – Warga Pakasa Cabang (Kabupaten) Banjarnegara akan terus memperjuangkan dan berharap kepada Kemendikbud, agar situs makam Girilangan di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan segera ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya. Selain bisa dikembangkan menjadi objek wisata, situs bersejarah yang kuat kaitannya dengan peradaban Mataram dan budaya Jawa itu, bisa menjadi sumber inspirasi dan semangat untuk pelestarian nilai-nilai budaya Jawa.
”Ini bisa menjadi andil Banjarnegara untuk ikut memperkuat ketahanan budaya. Karena, Banjarnegara menjadi bagian lintasan perjalanan peradaban. Kabupaten kami punya kekayaan budaya dan nilai-nilai sejarah yang ikut mengukir NKRI,” jelas KRAT Eko Budianto selaku Ketua Pakasa Cabang Banjarnegara, yang dibenarkan KRT Bambang Setiawan Hadipuro (Ketua Pakasa Cabang Jepara) dan Dr Purwadi (Ketua Lokantara – Lembaga Olah Kajian Nusantara), menjawab pertanyaan smnusantara.com, belum lama ini.
Pernyataan itu, seakan gayung-bersambut dengan penegasan Ketua DPRD Banjarnegara, Ismawan, saat berlangsung dialog dalam acara audiensi antara pengurus Pakasa Cabang Banjarnegara, rombongan Pakasa Punjer serta pengurus LDA Keraton Mataram Surakarta dengan Ketua Dewan, di gedung dewan, beberapa waktu lalu (SMNusantara.Com, 13/12).
Bahkan, setelah Pangarsa Punjer (Ketua Pusat) Pakasa, KPH Edy Wirabhumi dan Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) diberi kesempatan menjelaskan, Ketua DPRD berjanji akan mendorong Pemkab dan segenap warga kabupaten untuk bersama-sama memperjuangkan usulan Ketua Pakasa Cabang Banjarnegara, agar situs makam Girilangan segera ditetapkan pemerintah (Kemendikbud) menjadi cagar budaya yang dilindungi UU BCB No 11 tahun 2010.
Kekuatan Budaya dan Ekonomi
Menurut KRAT Eko Budianto, situs makam Girilangan bisa menjadi pusat kajian dan berbagai aktivitas yang bersumber dari sejarah dan budaya Jawa, dalam rangka pelestarian budaya dan peradaban. Selain itu, situs yang kelak dikembangkan menjadi cagar budaya, bisa dijadikan objek wisata andalan yang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).
”Dampak ekonomis bagi kesejahteraan warga di sekitar kompleks makam di Desa Gumelem khususnya, dan bagi warga Banjarnegara pada umumnya, kami yakini akan menyertai. Ini tentu akan menjadi sumber kekuatan Banjarnegara, terutama secara ekonomis dan budaya,” tegas KRAT Eko saat diwawancarai smnusantara.com bersama KRAT Bambang Setiawan Hadipuro.
KRAT Bambang Setiawan Hadipuro adalah Ketua Pakasa Cabang Jepara, tetapi banyak terlibat dalam menginisiasi terbentuknya kepengurusan cabang Banjarnegara. Termasuk pula, Dr Purwadi selaku Ketua Lokantara, warga Pakasa Cabang Jogja yang ikut membantu menginisiasi terbentuknya pengurus baru Pakasa di tanah kelahiran KRAT Bambang Setiawan Hadipuro yang notabene juga pengurus Lokantara. (won)