Read more about the article Lembaga Kapujanggan Kraton Mataram Surakarta Harus Tetap Eksis Sepanjang Zaman (seri 2 – bersambung)
MELALUI KEGIATAN : Melalui berbagai kegiatan seni, budaya, adat dan tradisi yang diinisiasi terutama di dalam kraton, Gusti Moeng telah mempelopori upaya mewujudkan dan menyebarkan nilai-nilai "Kapujanggan" dan "Piwulang Kutaman" kepada publik peradaban secara luas. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lembaga Kapujanggan Kraton Mataram Surakarta Harus Tetap Eksis Sepanjang Zaman (seri 2 – bersambung)

Warga Pasipamarta Eksekutor di Lapangan, Mewujudkan Kebijakan "Lembaga Kapujanggan"   IMNEWS.ID - BILA melihat eksistensi KPH Raditya Lintang Sasangka dan KP Budayaningrat dengan peran aktifnya mengelola sanggar secara visioner dan futuristik,…

0 Comments
Read more about the article Ziarah dan Sajian Seni Laras Madya, Agenda Pakasa Pacitan Menyambut “Muludan”
KETIPUNG KECIL : Ada instrumen ketipung kecil yang ditabung dengan alat bergagang di antara musik iringan seni religi "Laras Madya" milik Pakasa Cabang Pacitan. Namun, grup "Santiswaran" ini tidak diiringi musik lengkap dua intrumen "kemanak" seperti yang ada di kraton. (foto : iMNews.id/Dok)

Ziarah dan Sajian Seni Laras Madya, Agenda Pakasa Pacitan Menyambut “Muludan”

Eksplorasi Potensi Kekayaan Seni Budaya, untuk Menjaga Eksistensi PACITAN, iMNews.id - Sebagai cabang yang termasuk masih muda, Pakasa Cabang Bhumi Wengker Kabupaten Pacitan (Jatim) termasuk pengurus organisasi cabang yang aktif…

0 Comments
Read more about the article Lembaga Kapujanggan Kraton Mataram Surakarta Harus Tetap Eksis Sepanjang Zaman (seri 1 – bersambung)
MISI DAN TUJUAN : Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA yang selalu memperlihatkan keinginan kuat untuk menjaga eksitensi Kraton Mataram Surakarta. Salah satu syaratnya, harus punya "Lembaga Kapujanggan" sebagai misi dan tujuan masyarakat adat yang dia pimpin. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Lembaga Kapujanggan Kraton Mataram Surakarta Harus Tetap Eksis Sepanjang Zaman (seri 1 – bersambung)

Karena Menjadi Pemandu Arah Tokoh yang Jumeneng, Lembaga dan Publik Secara Luas IMNEWS.ID - BERAKHIRNYA "Babaran" (angkatan) 42 siswa Sanggar Pasinaon Pambiwara di Kraton Mataram Surakarta, yang ditandai dengan wisuda terhadap…

0 Comments
Read more about the article Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 3 – habis)
MEMIMPIN PROSESI : Gusti Moeng memimpin prosesi "miyosaken dandang" Kiai Dhudha dan tiga jenis dandang lain untuk dibawa ke Pawon Gandarasan, Sabtu (6/9) pafi. Prosesi sedang melewati depan Sasana Pustaka dan berjalan terus ke timur di teras "Koken" untuk menuju dapur di ujung utara kraton. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 3 – habis)

Nilai "Perjuangan" dan Estetika Kraton Lebih Bermakna, dari pada Sisi "Konflik dan Intriknya"   IMNEWS.ID - Karena diciptakan sebagai prosesi ritual, maka upacara adat Sekaten Garebeg Mulud yang berlandaskan upacara keagaman…

0 Comments
Read more about the article Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 2 – bersambung)
NILAI KERAKYATAN : Begitu banyak dan besarnya antusiasme masyarakat yang "ngalab berkah" hajad-dalem Gunungan Sekaten Garebeg Mulud 2025, menandakan nilai-nilai kerakyatan masih ada pada upacara adat yang digelar kraton untuk menyambut hari besar Maulud Nabi Muhammad SAW itu, belum lama ini. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 2 – bersambung)

Kraton Juga Mengedukasi Soal Kesederhanaan, "Kelumrahan" dan Perjuangan Hidup IMNEWS.ID - MENURUT KP Budayaningrat, antara ritual "adang" di Tahun Dal (1959) dan ritual Sekaten Garebeg Mulud, "ada hubungannya", yaitu keduanya digelar…

0 Comments
Read more about the article Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 1 – bersambung)
DANDANG PUSAKA : "Dandang" pusaka Kiai Tambur dipanggul seorang abdi-dalem sambil diseka sisa air jamasan dengan kain "kanebo" oleh Gusti Moeng. Peristiwa itu terjadi saat digelar tahak akhir rangkaian ritual "adang" di Tahu Dal dengan ritual jamasan di samping Pawon Gandarasan, Selasa siang (9/9). (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ritual “Adang” di Tahun Dal, Agenda Adat Kraton Mataram Surakarta yang Kaya Simbol (seri 1 – bersambung)

"Kekayaan Baru" yang Harus Dipahami Generasi Masyarakat Adat Berbagai Elemen IMNEWS.ID - SELAMA hampir dua bulan sejak akhir Juli hingga awal September ini, Kraton Mataram Surakarta punya kesibukan yang di luar…

0 Comments
Read more about the article HAKI Para Leluhur Mataram, Adalah “Hak Atas Rasa Keadilan” yang Harus Dijamin (seri 3 – habis)
GUSTI MOENG "MENGGUGAT" : Dalam penjelasannya sebagai narasumber seminar/sarasehan pencatatan tari "Srimpi Lobong" tang digelar di Sasana Handrawina, beberapa waktu lalu, Gusti Moeng sedikit "menggugat" publik secara luas termasuk pemerintah. Dia mempertanyakan bagaimana nasib HAKI lembaga kraton?. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

HAKI Para Leluhur Mataram, Adalah “Hak Atas Rasa Keadilan” yang Harus Dijamin (seri 3 – habis)

Perlu Kata Pengantar yang Menyebut Asal-usulnya, Sebagai "Etika Berkesenian" IMNEWS.ID - BERKESENIAN atau mwencurahkan ekspresi dalam sebuah kesenian yang dipentaskan untuk berbagai keperluan khususnya di depan publik, akan sangat bermartabat dan…

0 Comments
Read more about the article Malam Ini, Pergelaran Seni Malam Terakhir “Sekaten Art Festival 2025”
TERO "REMO GOLEK" : Tari "Remo Golek" yang disajikan sanggar dari Boyolali, menambah keragaman sajian seni "Sekaten Art Festival 2025". Gerakannya yang cepat, lincah, sigap dan tegas membuat kesan beda dan menarik bagi penonton pentas di Pendapa Sitinggil Lor itu. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Malam Ini, Pergelaran Seni Malam Terakhir “Sekaten Art Festival 2025”

Semua Perwakilan Penyaji Akan Mendapatkan Penghargaan dari Kraton dan Kemenbud SURAKARTA, iMNews.id - Rabu Pon (3/9) malam ini, event pergelaran "Sekaten Art Festival" di Pendapa Sitinggil Lor memasuki malam penyajian…

0 Comments
Read more about the article “Makloemat SP PB XII” 1 September 1945, Surakarta Adalah Daerah Istimewa NKRI (seri 2 – habis)
RASA KEADILAN : Sinuhun PB XII menjadi Raja dan Pemimpin "Negara" Mataram Surakarta terakhir yang "mengeksekusi" gagasan para leluhurnya mewujudkan "sebuah wadah" bagi bangsa di Nusantara, yaitu NKRI. Tetapi, sikap dan perlakuan yang diberikan oleh negara dan publik selama ini, jauh dari rasa keadilan.(foto : iMNews/Won Poerwono)

“Makloemat SP PB XII” 1 September 1945, Surakarta Adalah Daerah Istimewa NKRI (seri 2 – habis)

Tak Ada Peringatan Secara Khusus, Ki Dr Purwadi Mengabadikan dalam "Babad" IMNEWS.ID - TANGGAL 1 September yang jatuh pada Senin Legi, bulan Mulud Tahun Dal 1959 yang baru saja lewat, genap…

0 Comments
Read more about the article “Makloemat SP PB XII” 1 September 1945, Surakarta Adalah Daerah Istimewa NKRI (seri 1 – bersambung)
SINUHUN AMARDIKA : Sinuhun PB XII yang mendapat amanah memimpin "Nagari" Mataram Surakarta sebagai pengganti ayahandanya PB XI, berada di alam kemerdekaan seperti yang didambakan bersama sejak kakeknya, PB X. Tetapi, Sinuhun Amardika itu tak benar-benar menikmati "Amardika lahir-batin" hasil perjuangannya. (foto : iMNews/Dok)

“Makloemat SP PB XII” 1 September 1945, Surakarta Adalah Daerah Istimewa NKRI (seri 1 – bersambung)

Peristiwa Penting dan Sangat Berarti Bagi Masyarakat Adat Kraton Mataram Surakarta IMNEWS.ID - TANGGAL 1 September 1945 adalah tonggak perjalanan sejarah Kraton Mataram Surakarta dan juga Kadipaten (Pura) Mangkunegaran. Karena pada…

0 Comments