Perlu Secepatnya Menyiapkan Proses Regenerasi dan Merangkul Generasi Muda
SURAKARTA, iMNews.id – Pengurus Pakasa Cabang Ponorogo dan cabang Kabupaten Jepara berharap dalam pelaksanaan Hari Jadi ke-94 Pakasa Punjer tahun 2025 ini, kalangan pengurus cabang dilibatkan dalam panitia pelaksanaan HUT organisasi elemen masyarakat adat Kraton Mataram Surakarta itu. Usulan itu dimaksudkan agar bisa meringankan beban panitia Punjer dan membantu kelancaran segala aktivitas HUT.
Dua Pakasa cabang tersebut menyampaikan usulan itu dalam rapat koordinasi (rakor) Pakasa yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi (Pangarsa Pakasa Punjer) di Bangsal Smarakarta, Sabtu (4/10). KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Cabang Ponorogo) dan KP Bambang S Adiningrat yang dihubungi iMNews.id secara terpisah hingga Selasa malam (7/10) menyebutkan, kedua usulan tertulis sudah disampaikan Punjer.
“Saya tidak datang tapi sudah mewakilkan Kanjeng Suro (KRA Sunarso Suro Agul-agul) dan rombongan. Benar, selain usulan tertulis yang disampaikan langsung kepada Pangarsa Punjer, saya sempat menekankan lewat zoom virtual rapat siang itu. Saya usul agar kepanitiaan HUT ke-94 tahun ini melibatkan cabang-cabang, sedikitnya 3 orang. Agar kerja panitia pelaksana ringan,” ujar KP MN Gendut menjawab iMNews.id, semalam.

Menurut Ketua Pakasa Gebang Tinatar Ponorogo itu, ada sembilan usulan tertulis dari pengurus cabang, pertama mengenai penyelenggaraan HUT mandiri, tidak bergabung dengan unsur event lain. Itu terjadi, karena HUT ke-93 Pakasa tahun 2024 digabung dengan event Festival Seni Budaya anggota MAKN. Event DPP MAKN ini harus dipindah ke Surakarta, karena tuan-rumah penyelenggara Kota Ternate “berhalangan”.
Usulan kedua, permohonan agar tiap cabang Pakasa dilibatkan dalam panitia pelaksanaan minimum tiga orang. Dengan jumlah minimum itu, diperkirakan kebutuhan SDM untuk membantu pelaksanaan selama kegiatan HUT, akan tersedia cukup bahkan lebih. Tujuannya, agar kerja panitia Punjer menjadi ringan, mengingat pengurus Punjer di kraton kini semakin sulit mendapatkan SDM dari internal dalam jumlah yang diharapkan.
Berikut, pelaksanaan HUT bisa digelar mulai tanggal 25-28 Desember 2025. Riter kirab bisa diambil dari salah satu pilihan antara Stadion Sriwedari-Pendapa pagelaran atau Puta Mangkunegaran-Pendapa Pagelaran seperti yang pernah dilakukan dalam dua kali perlaksanaan HUT, tahun 2023 dan 2024. Isi acaranya, selain kirab ada panggung kesenian khas daerah cabang Pakasa, pameran aneka produk khas daerah dan tosan aji.

Usulan berikut adalah perlunya pemberian sertifikat/piagam kepada semua peserta HUT Pakasa terutama dari cabang-cabang. Cabang juga peduli pada perlunya penyediaan ruang parkir yang tak mengganggu kepentingan umum, terutama yang sesuai kebutuhan saat berlangsung kirab. Terakhir, diusulkan perlunya dibuka forum seminar budaya yang bisa menjadi ajang sosialisasi berbagai kebijakan, rencana dan edukasi konsolidatif.
“Se,bilan usulan kami juga sama dengan Pakasa Cabang Ponorogo. Kami sebelumnya sudah berdiskusi menggagas apa yang perlu ditingkatkan dalam HUT Pakasa tahun ini. Untuk rencana pentas seni dan kirab, kami menyiapkan display Marching Band dan sajian kesenian Jawa. Kami sudah siap 55 personel marsching band, 60 bregada prajurit dan 50 pangombyong. Jumlah itu bisa bertambah, ujar KP Bambang S Adiningrat.
Apa yang diungkapkan Ketua Pakasa Cabang Jepara saat dikonfirmasi iMNews.id kemarin, juga dibenarkan KP MN Gendut Wreksodiningrat. Kalau KP Bambang menyiapkan materi khas kesenian Jepara, Pakasa cabang Ponorogo juga menyiapkan tim kesenian “Pakasa Laras” 40 perseonel, yang di antaranya akan menyuguhkan “Gendhing Pakasa”. KP MN Gendut juga menyiapkan 60 personel untuk menyajikan pentas wayang kulit.

Di tempat terpisah, saat dimintai konfirmasi iMNews.id siang tadi, secara khusus Ketua Pakasa Cabang Kudus menyatakan tidak punya usulan untuk pelaksanaan HUT ke-94 Pakasa tahun 2025 ini. Tetapi KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro berharap, pengembangan dan pembenahan organisasi yang sedang dilakukan secara menyeluruh oleh Punjer, perlu dibarengi proses regenerasi Pakasa, secepatnya.
“Kami berharap Pakasa segera melakukan proses regenerasi dan inovasi serta merangkul kalangan generasi muda. Pakasa perlu secepatnya beradaptasi dengan kemajuan teknologi, tanpa meninggalkan akar budayanya. Pakasa harus menjadi organisasi yang memberi kontribusi nyata dan positif bagi rakyat. Terus berbhakti dan menginspirasi, melalui berbagai kegiatan sosial budaya,” tandas KRRA Panembahan Didik Singonagoro.
Lebih lanjut diharapkan, agar Pakasa semakin kokoh menjaga warisan budaya luhur dan melestarikannya. Karena, organisasi ini harus menjadi benteng terdepan dalam merawat tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal. Semangat persatuan dan kebersamaan di antara anggota cabang dan semua cabang harus terus dijaga, dan menjadikan momentum HUT ini untuk mempererat silaturahmi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Sementara itu, KRT Suyono S Adiwijoyo (Ketua Harian Pakasa Ngawi) yang mengikuti rapat melalui zoom virtual, saat dimintai konfirmasi terpisah kemarin menyatakan, dalam rapat cabangnya tidak mengajukan usul. Tetapi, semua warga cabangnya siap mendukung suksesnya semua bentuk peringatan HUT ke-94 Pakasa yang diagendakan akan digelar 26-28 Desember. Namun cabangnya berharap, peringatan HUT bisa “bergilir”.
“Kalau sekiranya memungkinkan, HUT Pakasa bisa diselenggarakan bergilir di masing-masing cabang, Pakasa Cabang Ngawi berharap mendapat kesempatan menjadi penyelenggaran. Tetapi, sekali lagi, kalau memungkinkan. Kalau bisa digelar di luar kraton, ‘ngiras-pantes’ kraton ibarat bisa melakukan ‘sambang-desa’. Karena, daerah-daerah eks Mataram Surakarta, perlu mendapat kunjungan seperti ini,” ujarnya.
Mengenai persoalan biaya penyelenggaraan, menurutnya bisa dikerjasamakan dengan cabang seandainya anggaran giat ulang tahun (ultah) di Punjer bisa digeser ke cabang. Penyelenggaraan di cabang-cabang dengan skema biaya kerjasama dengan Punjer, bagi Pakasa Cabang Ngawi disebut sangat memungkinkan. Dia menilai, di cabang lainpun juga diperkirakan bisa diwujudkan dan Pakasa Ngawi siap mendukung. (won-i1).