Sabtu (19/7) Siang Besok, Desa Pulung Merdika Gelar Khol Wafat Eyang Djayengrana

  • Post author:
  • Post published:July 18, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:4 mins read
You are currently viewing Sabtu (19/7) Siang Besok, Desa Pulung Merdika Gelar Khol Wafat Eyang Djayengrana
PIMPIN LABUHAN : KRT Suroso Hadinagoro (Kades Pulung Merdika) selaku juru-kunci makam Eyang Djayengrana dipercaya pengurus Pakasa Ponorogo untuk memimpin rombongan melakukan ritual labuhan di laut kidul pantai Parangkusuma, Bantul (DIY), beberapa tahun lalu. (foto : iMNews.id/Dok)

Kirab Dipandu Prajurit Kraton, Dimeriahkan Bregada Pecut dan Srikandi Ponorogo

PONOROGO (JATIM), iMNews.id – Pengurus Paguyuban Kulwarga Karaton (Mataram) Surakarta (Pakasa) Cabang Ponorogo bersama segenap elemen masyarakat Desa Pulung Merdika, Kecamapatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, akan menggelar event khol wafat Eyang Djayengrana. Ritual itu dimeriahkan kirab budaya yang diikuti 2 ribuan orang dari berbagai elemen.

Menurut KRT Suroso Hadinagoro, Kades Pulung Merdika yang juga Juru-Kunci makam Eyang Djayengrana, saat dihubungi iMNews.id siang tadi menyebutkan, event khol sekaligus kirab budaya, digelar  dalam sehari, Sabtu (19/7). Dia membenarkan, para prajurit Kraton Mataram Surakarta akan tampil memandu jalannya kirab dari kantor desa lama ke kantor baru.

DILEPAS WABUP : Kirab budaya menandai event khol ke-245 wafat Eyang Djayengrana dilepas Wabup Ponorogo dari depan kantor baru Desa Pulung Merdika, Kecamatan Pulung, beberapa tahun lalu. Kirab itu, dipandu paea prajurit Kraton Mataram Surakarta. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Tampilnya prajurit dari kraton belasan orang dari Bregada Prajurit Tamtama khusunya Korsik Drumband Tamtama, akan diikuti beberapa bregada prajurit lain dan digenapi menjadi 30 personel karena melibatkan warga Pakasa setempat. Menurut KRT Suroso, kerjasama event khol Eyang Djayengrana sudah berjalan dalam beberapa tahun hingga besok.

Dari catatan yang sudah dibahas dalam rapat panitia bersama Pakasa cabang yang diketuai KP MN Gendut Wreksodiningrat, diperkirakan ada 2 ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat yang akan ikut kirab. Dari jumlah itu, ada beberapa elemen tamu dari luar kecamatan, seperti Komunitas Pecut dan Bregada Srikandi Manah (Ponorogo) serta prajurit dari kraton.

BERAKHIR DI MAKAM : Kirab budaya menandai khol wafat Eyang Djayengrana yang dipandu para prajurit Kraton Mataram Surakarta, berakhir di depan kompleks makam tokoh luluhur Dinasti Mataram, Desa Pulung Merdika, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, beberapa tahun lalu (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Sore ini, panitia akan mengadakan rapat terakhir untuk pemantaban. Termasuk memastikan jumlah peserta kirab. Juga jumlah rombongan dari kraton yang akan mengikuti kehadiran Gusti Moeng. Karena, kepastian soal jumlah akan menentukan ‘logistik’. Khususnya bagi para tamu, terutama dari kraton. Selain itu, semua urusan sudah bisa diantisipasi,” ujar KRT Suroso.

Ditambahkan, peserta kirab budaya yang diperkirakan sampai 2 ribuan itu, kebanyakan secara sukarela berpartisipasi. Karena Desa Pulung Merdika tidak punya anggaran untuk mendatangkan orang sebanyak itu. Walau nyaris tak pernah punya anggaran secara khusus, tetapi hampir tiap tahun menggelar khol Eyang Djayengrana, selalu ada partisipasi warga secara luas.

“DIGARAP SERIUS” : Event kirab budaya dan ritual khol wafat Eyang Djayengrono di kompleks makam Desa Pulung Merdika, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, sudah digarap serius dengan dukungan prajurit kraton sejak beberapa tahun lalu, dan Sabtu (19/7) besokpun juga digelar. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Selain dua “pendatang baru” sebagai sajian dalam kirab budaya, sajian lama berupa kesenian khas ikonik Ponorogo yaitu Reog, sudah pasti ada. Rapat sore ini juga untuk memastikan, apakah rencana partisipasi 15 dhadhak-merak tetap dalam jumlah itu, berkurang atau bertambah. Jumlah itu, disebut KRT Suroso meningkat dari tahun-tahun lalu.

Perihal event khol Eyang Djayengrono, sebelumnya sudah disinggung KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Ponorogo) saat dihubungi iMNews.id, kemarin. Event khol di Desa Pulung Merdika, Sabtu siang besok, adalah bagian dari dua agenda kegiatan Pakasa cabang di bulan Sura. Sisanya, adalah ritual Tutup Sura di Bantarangin, Rabu (23/7).

KESIBUKAN PANGARSA : Agenda besar Pakasa Cabang Ponorogo di bulan Sura adalah event Grebeg Suro yang ditandai kirab budaya “bedhol pusaka”. Event itu adalah awal kesibukan Pangarsa Pakasa, KP MN Gendut Wreksodiningrat beserta warganya, rutin di bulan Sura. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Eyang Djayengrana atau Jayengrono, adalah tokoh orang dekat Sinuhun PB II saat “berkantor” di Ponorogo antara 1738-1745. Ada kajian sejarah yang menyebut, tokoh itu banyak membantu Sinuhun PB II dalam keperluan logistik “perang”, mulai dari mendorong swasembada pangan dan mendukung keperluan “kembali” ke Ibu Kota Kartasura dan pindahan ke Ibu Kota Surakara. (won-i1)