Pakasa Pati Bersama Rombongan Kraton Nyekar Makam Kyai Ageng Penjawi
SURAKARTA, iMNews.id – Rabu siang mulai pukul 13.00 WIB ini, segenap pengurus Pakasa Cabang Klaten akan berkumpul di kediaman ketuanya, KP Probonagoro di Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Semua unsur pengurus cabang dan beberapa anak cabang diundang untuk menggelar rapat membahas sejumlah agenda, terutama rencana “Mbangun Taman Burikan” di sekeliling gapura yang menjadi batas eks wilayah Kraton Mataram Surakarta dan Kraton Jogja. Gapura batas kraton itu ada di Desa Burikan, Kecamatan Cawas di seberang jalan desa yang sudah ada gapura batas Kraton Jogja, lengkap dengan tamannya.
“Jadi, rapat yang kami persiapkan nanti akan membahas beberapa agenda. Diantaranya membangun Taman Burikan di tugu batas Kraton Mataram Surakarta. Selain itu, ada agenda berwisata religi, hadir dalam peringatan Hari Jadi Klaten, menjadwal petugas tugur di kraton, pentas gebyar macapat dan menyusun rencana pengajuan usulan gelar kekerabatan. Pangarsa Pakasa Punjer sebenarnya kami harapkan hadir. Tetapi waktu saya konfirmasi kembali tadi pagi, Kanjeng Wira (KPH Edy Wirabhumi/Pangarsa Punjer) sedang berada di Bali,” jelas KP Probonagoro menjawab pertanyaan iMNews.id lewat telepon, tadi pagi.
Seperti pernah diberitakan media ini (iMNews.id, 25/6/2023), pengurus Pakasa Cabang Klaten mengerahkan anggota dan warganya untuk bekerjabhakti membersihkan lingkungan gapura batas Kraton Mataram Surakarta yang berada di seberang jalan dan berhadapan dengan gapura batas Kraton Jogja. Kedua gapura yang berada berseberangan dengan jalan penghubung antara Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten (Jateng) dengan Kecamatan Piyungan, Kabupaten Sleman (DIY) itu, yang dibangun tanggal 22 Rejeb Tahun Jawa Alip 1867 atau sekitar tahun 1930-an di zaman Sinuhun PB X jumeneng nata (1839-1939).
Sementara itu, KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara) di tempat terpisah menyebutkan, Pakasa sedang menyiapkan acara lanjutan sosialisasi organisasi dan pelestarian budaya Jawa berupa menginisiasi dan mendukung penuh prosesi kirab budaya di Kecamatan Mayong, Jepara. Namun kirab yang akan digelar Sabtu siang (29/7) agak berbeda dengan yang diinisiasi di desa-desa di sejumlah kecamatan. Karena, kirab itu untuk memperkuat ritual haul Nyai Rara Semangkin, seorang tokoh wanita leluhur masyarakat Jepara dan juga Dinasti Mataram, karena dia adalah adik Ratu Kalinyamat, Bupati Jepara pertama.
Di Kabupaten Pati, pengurus Pakasa cabang setempat kini sedang mengupayakan langkah-langkah “penyelamatan” kompleks makam Kyai Ageng Panjawi yang berlokasi di Kecamatan Kota Kabupaten Pati. Ketua Pakasa Pati, KRAT Mulyadi Puspopustoko menyebutkan, kompleks makam yang diidentifikasi dan diperkirakan cukup luas tanah pekarangannya, kini sudah nyaris habis menjadi pemukiman warga setempat. Rabu (26/7) besok, Pakasa Cabang Pati akan bersama rombongan dari Kraton Mataram Surakarta yang akan dipimpin GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani, seorang tokoh generasi muda yang akan meneruskan “perjuangan” Gusti Moeng.
“Kalau melihat langsung kondisi kompleks makam (Kyai Ageng Panjawi) sekarang ini, saya merasa prihatin. Lokasinya di tengah kota (Kabupaten) Pati, tetapi tidak terurus dengan baik. Padahal, itu makam leluhur masyarakat Pati. Tanah makam yang sebelumnya diperkirakan sangat luas, sekarang sudah habis menjadi hunian warga setempat,” seloroh KRAT Mulyadi, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin. Pakasa Cabang Pati sangat berharap Kraton Mataram Surakarta bisa turun-tangan untuk menjaga sisa kompleks makam diselamatkan, bahkan bisa dipugar agar menjadi lokasi resmi objek wisata spiritual religi.
Di tempat terpisah, GKR Wandansari Koes Moertiyah selaku Pengageng Sasana Wilapa/Ketua Lembaga Dewan Adat Kraton Mataram Surakarta yang dihubungi iMNews.id kemarin menyebutkan, pihaknya sudah menunjuk GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani untuk memimpin rombongan dari kraton hadir dalam ritual haul di makam Kyai Ageng Panjawi di Kecamatan Kota dan haul Rara Kasihan di Kecamatan Tambakromo, Rabu siang (26/7) besok. Selepas menggelar hajaddalem kirab pusaka menyambut Tahun Baru Jawa Jimawal 1957, kraton sudah menyusun agenda kegiatan di berbagai tempat selama bulan Sura, termasuk ziarah haul Kyai Panjawi itu.
Yemy Triana selaku staf Kantor Pengageng Sasana Wilapa menyebutkan, setelah menghadiri haul Kyai Ageng Panjawi di Kabupaten Pati, Rabu (26/7), berlanjut dengan doa wilujengan peringatan seribu hari atau “Nyewu” wafatnya kakak kandung GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng yang bernama GKR Sekar Kencana, Kamis (27/7). Dan Jumat malam (28/7) yang sudah masuk hitungan tanggal 10 Sura, menjadi tradisi rutin untuk menggelar wayang kulit di Pendapa Sitinggil Lor. Sedangkan esoknya Sabtu (29/7), Pengageng Sasana Wilapa akan menerima tamu para anggota MAKN untuk makan siang di gedhong Sasana Handrawina.
Tamu yang akan makan siang di kraton, adalah para raja, sultan, datu dan pelingsir adat anggota Majlis Adat Kraton Nusantara (MAKN) berasal dari 50-an lembaga masyarakat yang dipimpin KPH Edy Wirabhumi selaku Ketua Umum. Sedangkan Gusti Moeng adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Komunikasi dan Informasi Kraton Nusantara (FKIKN) yang anggotanya adalah lembaga masyarakat adat yang masih memiliki 5 kelengkapan sebagai syarat keanggotaannya. Lembaga MAKN berkantor pusat di Bali, sedangkan FKIKN berkantor sekretariat di Kraton Mataram Surakarta sejak tahun 1994 silam.
Menutup bulan Juli, agenda kegiatan yang akan digelar kraton adalah berziarah ke makam raja-raja Dinasti Mataram di Astana Pajimatan Imogiri, Bantul (DIY), Minggu pagi (30/7). Mengawali bulan Agustus, agenda kegiatan kraton adalah upacara adat “wilujengan nagari pengetan hadeging” Kraton Mataram Surakarta tepat pada tanggal 17 Sura, Sabtu, 5 Agustus nanti. Ritual itu akan digelar untuk kali pertama atau perdana di gedhong Sasana Handrawina. Sedangkan ziarah ke makam Sinuhun Amangkurat Agung di Astana Pajimatan Tegalarum, Kabupaten Tegal/Slawi yang disertai larap selambu, akan dilakukan kraton Minggu, 13 Agustus. (won-i1)