Ada 450-an Utusan 15 Takmir Masjid di Baluwarti, Ikut “Ngalab Berkah” Malem Selikuran

  • Post author:
  • Post published:March 18, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing Ada 450-an Utusan 15 Takmir Masjid di Baluwarti, Ikut “Ngalab Berkah” Malem Selikuran
TIBA DI MASJID : "Ting" (lentera) bersimbol lambang "Sri Radya Laksana", menjadi bagian arak-arakan prosesi ritual religi "Malem Selikuran" yang paling depan tiba di halaman kagungan-dalem Masjid Agung, beberapa tahun lalu. Kamis malam (20/3) lusa, upacara adat serupa akan digelar Bebadan Kabinet 2004. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Ada 12 dari 40-an Pengurus Pakasa Cabang, Akan Bawa Lebih 200 Warganya

SURAKARTA, iMNews.id – Upacara adat “Malem Selikuran” pada bulan Pasa tahun Je 1958 atau Ramadhan 1446 Hijriyah tahun 2025 ini, diharapkan akan lebih meriah dibanding tahun lalu. Karena, ritual spiritual religi peringatan “Lailathul Qadar” yang akan digelar Kraton Mataram Islam Surakarta, Kamis malam (20/3), akan mendapat dukungan luar biasa warga Baluwarti.

Yaitu dukungan dari kalangan pengurus takmir masjid dan mushola yang ada di Kelurahan Baluwarti, sebanyak 450-an orang utusan dari 15 pengurus takmir masjid dan mushola. Sementara, dari masyarakat adat yang tergabung dalam beberapa elemen jajaran Bebadan Kabinet 2004 Kraton Mataram Surakarta, diperkirakan ada 150-an orang yang belum termasuk elemen Pakasa.

MUSIK RELIGI : Perpaduan antara musik tradisi Jawa khas Kraton Mataram Surakarta dengan syair-syair Islami bernama “Laras Madya”, menjadi simbol upacara adat “Malem Selikuran” menyambut “Lailathul Qadar”. Ritual hajad-dalem serupa akan digelar Bebadan Kabinet 2004, Kamis malam (20/3) lusa. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

“Jadi, setelah kegiatan jalan sehat warga takmir masjid dan mushola se-Kelurahan Baluwarti yang dilepas Gusti Wandan, akhir bulan Ruwah lalu, ada tindak-lanjut positif. Yaitu, keinginan mereka mendukung dan memeriahkan sekaligus ngalab berkah ritual Malem Selikuran. Kabar gembira itu, proses dialognya sudah lama dilakukan warga takmir masjid dan kraton”.

“Maka, malem Selikuran tahun ini akan berbeda dibanding tahun lalu. Karena suka-cita dan kegembiraan menyambut Lailathul Qadar, akan juga dirasakan warga Baluwarti. Sudah lama warga Baluwarti dan kraton bisa bersinergi dalam setiap menggelar upacara adat. Besok, dari 15 masjid dan mushola, masing-masing akan mengirim 30 orang,” ujar KRMH Suryo Kusumo Wibowo.

START BERBEDA : Ritual religi hajad-dalem “Malem Selikuran” tahun 2025 yang akan digelar Bebadan Kabinet 2004, Kamis malam (20/3), akan menjadi ritual yang masih berbeda dengan yang digelar sebelum 2017. Karena, tempat berkumpul dan start kirabnya di Bangsal Smarakata, bukan di Topengan Maligi. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Wayah-dalem Sinuhun PB XII dan RT Irawan Wijaya Pujodipuro (abdi-dalem jurusuranata) yang mendapat tugas berkomunikasi dengan kalangan pengurus takmir masjid itu, membenarkan hal tersebut saat dimintai konfirmasi iMNews.id, siang tadi. Terlebih, KRMH Suryo Kusumo adalah utusan Bebadan Kabinet 2004 yang selalu bertugas sebagai korlap di berbagai ritual.

Selain elemen takmir masjid dan mushola, ada 12 pengurus cabang dari lebih 40 cabang Pakasa yang tersebar di berbagai daerah lintas provinsi sudah mendaftar ke kantor Pakasa Punjer. Dari 12 cabang yang sudah mendaftarkan sekitar 230 warganya akan hadir mendukung “Malem Selikuran”, Pakasa Cabang Kudus menyusul mendaftarkan 10 orang utusannya, Selasa (18/3).

MENUJU MASJID : Setelah berjalan mengeliling lingkar dalam tembok Baluwarti, arak-arakan prosesi “hajad-dalem Malem Selikuran”, tiba di halaman Kamandungan dan akan menuju Masjid Agung. Di masjid, hajad-dalem akan didoakan dan dibagi-bagi untuk semua yang “Ngalab Berkah”. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Disebutkan KRMH Suryo Kusumo Wibowo (Wakil Pengageng Sasana Prabu), kirab “ting” ritual “Malem Selikuran” akan berangkat dari Bangsal Smarakata. Barisan akan berjalan kaki mengelilingi jalan lingkar dalam tembok Baluwarti dan kembali menuju halaman Kamandungan, untuk menuju Masjid Agung untuk mendoakan hajad-dalem “Malem Selikuran” berupa nasi gurih dan ingkung.

Dari daftar Pakasa cabang yang sudah mengisi daftar jumlah utusannya, ada 12 Pakasa cabang ditambah Pakasa cabang Kudus, siang ini dan sekitar 30 cabang lain, belum ada kabarnya. Selain Pakasa Kudus, ke 12 cabang itu adalah Pakasa Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Jepara, Magetan, Pacitan, Boyolali, Magelang, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten dan Pakasa Cabang Pati.

HAJAD-DALEM : Hajad-dalem Malem Selikuran berupa nasi gurih dan lauk “ingkung” ayam, seperti yang tampak di “topengan” Masjid Agung, akan digelar, Kamis (20/3). Sementara, beberapa jodang “sega golong” yang ditata di halaman masjid, menunggu selesai didoakan untuk kemudian dibagi-bagikan kepada semua yang “ngalab berkah”. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Di tempat terpisah, KP MN Gendut Wreksodiningrat (Ketua Pakasa Cabang Ponorogo) yang dihubungi iMNews.id secara terpisah menyebutkan, pengurus cabangnya akan mengirim utusan sebanyak 25 orang untuk “ngalab berkah” ritual “Malem Selikuran”. Jumlah yang sama 25 orang untuk “ngalab berkah”, juga akan dibawa Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi, KRT Suyono Adiwijoyo.

Sementara itu, KP Bambang S Adiningrat, juga sudah menetapkan utusan “kanca-Kaji” sebanyak 8 orang untuk “ngalab berkah” ke “Malem Selikuran”. KRRA Panembahan Didik Singonagoro (Ketua Pakasa Cabang Kudus) menyebut sudah mendaftar siang ini. KRAT Heru Arif Pianto (Ketua Pakasa Cabang Pacitan), juga mendaftar akan hadir bersama 10 warganya untuk “ngalab berkah”. (won-i1)