Foto KGPH Hangabehi dan Banner Publikasi, Penanda Kirab “Mapag Wulan Siyam” Kudus

  • Post author:
  • Post published:February 22, 2025
  • Post category:Regional
  • Reading time:9 mins read
You are currently viewing Foto KGPH Hangabehi dan Banner Publikasi, Penanda Kirab “Mapag Wulan Siyam” Kudus
BANNER DAN FOTO : Banner acara kirab "Mapag Wulan Siyam" dan spanduk foto putra mahkota KGPH Hangabehi, sudah terpasang di pusat berkumpulnya para peserta upacara pelepasan kirab budaya yang diinisiasi Pakasa Cabang Kudus dan dikelola Kafari Group di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Minggu (23/2) besok. (foto : iMNews.id/Dok)

Pakasa Cabang Magelang dan Cabang Trenggalek, Gelar Ritual Nyadran di Daerah Masing-masing

KUDUS, iMNews.id – Minggu (23/2) besok, sudah memasuki minggu terakhir bulan Ruwah Tahun Je 1958 atau minggu terakhir kesempatan Nyadran “tilik kubur leluhur”. Hari libur inilah kesempatan yang dimanfaatkan tiga pengurus cabang sekaligus, yaitu Pakasa Cabang Kudus, Cabang Trenggalek dan Pakasa Magelang untuk menggelar ritual Nyadran di tempat masing-masing.

Walau kegiatan menyambut Ramadhan rata-rata berupa Nyadran tilik kubur leluhur, tetapi Pakasa Cabang Kudus punya cara yang menitik-beratkan kegiatan perayaan menyambutnya. Yaitu event yang diberi tema “Mapag Wulan Siyam” itu, berupa kirab budaya yang akan diikuti sekitar 1.000 warga Pakasa cabang yang juga santri 4 Majlis Taklim milik/dikelola KRRA Panembahan Didik.

SEJAK JUMAT : Tenda peneduh yang disiapkan untuk menampung seribuan peserta kirab budaya “Mapag Wulan Siyam” di “markas kerja” Kafari Group di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, sudah didirikan sejak Jumat (21/2). KRRA Panembahan Didik menunggui proses persiapan di tempat kerja para santrinya itu. (foto : iMNews.id/Dok)

“Mungkin bisa lebih dari seribu orang pesertanya. Karena, ada kalangan siswa SD dan SMP di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe juga ingin ikut. Ini merupakan perkembangan positif dari misi pelestarian Budaya Jawa yang dilakukan Pakasa Cabang Kudus di desa dan kecamatan ini. Karena, tugas dan tanggung-jawab Pakasa cabang memang di bidang itu dan ke arah pelestarian budaya”.

“Karena Pakasa Cabang Kudus tidak punya event khol/haul andalan, tetapi kreasi event ‘Mapag Wulan Siyam’ ini bisa dijadikan andalan untuk tujuan itu. Menurut kami tepat sekali, karena sajiannya nanti khas akulturasi antara Budaya Jawa dengan Islam, seperti yang dicontohkan Sunan Kudus dan para tokoh lain dari Wali Sanga dalam syi’ar agama,” ujar KRRA Panembahan Didik.

SOSOK PEMIMPIN : KRRA Panembahan Didik Singonagoro adalah sosok “Kyai” 4 Majlis Taklim yang juga pemimpin Pakasa Cabang Kudus. Dia aktif mengikuti proses persiapan kirab budaya ritual “Mapag Wulan Siyam” yang mulai dikerjakan di tempat kerja Kafari Group di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, sejak Jumat (21/2). (foto : iMNews.id/Dok)

KRRA Panembahan Didik Alap-alap Gilingwesi Singonagoro selaku Ketua Pakasa Cabang Kudus, saat dimintai konfirmasi kemarin menambahkan, persiapan event “Mapag Wulan Siyam” yang Kafari Group di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe sejak Jumat, sudah selesai. Karena, sekaligus untuk menyambut hadirnya putra mahkota KGPH Hangabehi di saat upacara pelepasan kirab berlangsung.

“Karena kemarin kami sudah memohon Beliau beliau dan kelihatannya ‘kersa rawuh’, maka saya siapkan banner dan spanduk berisi foto Beliau untuk menyambut kerawuhannya. Sebetulnya, tadinya Beliau hanya mau pinarak mampir, karena saya punya keris ‘singkir’ (hujan-Red). Maka kami memohon rawuh Minggu besok saja, sekalian mirsani pembukaannya,” ujar KRR Panembahan Didik.

GELAR NYADRAN : Pakasa cabang Magelang juga menggelar ritual Nyadran di kompleks makam Pucanganom, Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Minggu (23/2) besok. Penampilannya pada Nyadran tahun lalu, akan diulang dalam raracara Nyadran yang dipandu rombongan dari Kraton Mataram Surakarta, besok. (foto : iMNews.id/Dok)

Sementara itu, KGPH Hangabehi yang dimintai konfirmasi iMNews.id secara terpisah, kemarin, membenarkan dirinya dimita Ketua Pakasa Cabang Kudus untuk “mampir” di Sekretariat Pakasa Cabang Kudus. Dia menyatakan bisa menyisihkan waktu sebentar dari perjalanannya ke luar kota, Minggu (23/2) besok, saat Pakasa Cabang Kudus sedang menggelar acara ritual “Mapag Wulan Siyam”.

KRRA Panembahan Didik Singonagoro menyatakan harapannya putra mahkota KGPH Hangabehi benar-benar bisa “mampir ngrawuhi” di acara menyambut datangnya bulan puasa itu, walau hanya menyaksikan upacara pembukaannya beberapa menit saja. Karena akan mendapat tamu istimewa, Pakasa Cabang Kudus sudah menyiapkan spanduk foto KGPH Hangabehi dan banner ucapan penyambutannya.

LARAB SELAMBU : Di kompleks makam Pucanganom, Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang juga punya tradisi “larab Selambu” di bulan Sura selain ritual Nyadran di bulan Ruwah seperti sekarang ini. KRT Bagiyono Rumeksonagoro memimpin Pakasa Cabang Magelang bersama rombongan dari kraton yang memandu tatacara adat ganti selambu itu. (foto : iMNews.id/Dok)

Sementara itu, kemarin KRT Bagiyono Rumeksonagoro (Ketua cabang) juga mengabarkan kepada iMNews.id, bahwa Pakasa Cabang Magelang juga akan menggelar ritual Nyadran, Minggu (23/2) siang besok. Nyadran di makam RAy Pucang di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung dan lainnya di Kabupaten Magelang, dengan tatacara yang dipandu rombongan dari Kraton Mataram Surakarta.

Mengenai rencana datangnya rombongan dari kraton untuk memandu tatacara Nyadran di makam Pucanganom, dibenarkan KP Siswanto (Wakil Pengageng Sasana Wilapa) yang memberi konfirmasi kepada iMNewsi.id, kemarin. Namun, rombongan dari kraton tidak ke makam Ki Ageng Karotangan di “Paseran Paremono”, karena ritual Nyadran di kompleks makam besar ini sudah diagendakan Senin (24/2).

PELUANG TERBUKA : Pakasa Cabang Trenggalek sedang memanfaatkan terbukanya peluang untuk memperkuat kegiatan adat Nyadran di berbagai lokasi makam yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek. Karena, kabupaten ini juga menyimpan aset makam leluhur Dinasti Mataram yang bisa menjadi event andalan Pakasa setempat. (foto : iMNews.id/Dok)

Hari Minggu (23/2) terakhir bulan Ruwah besok, juga dimanfaatkan Pakasa Cabang Trenggalek (Jatim) untuk menggelar ritual Nyadran. Menurut KRAT Seviola Ananda Reksobudoyo (Ketua cabang), dalam sehari besok dilakukan ritual Nyadran di makam Setana Galek, Setana Gedhong dan Pasarean Mbagong (Kelurahan Ngantru), Marga Esis (Kelurahan Surodakan) dan Kelurahan Tamanan.

Beberapa lokasi makam di atas, tersebar di Kecamatan Trenggalek Kota. Sedangkan di Kecamatan Karangan, ada Astana Girimulya di Desa Sumber, di Desa Prambon dan Desa Winong (Kecamatan Tugu) ada makam sesepuh desa. Berikut di Astana Girilaya (Gunung Cilik), Desa Kamulan (Kecamatan Durenan) dan terakhir Nyadran di Astana Marga Hayu, Desa Ngulan Kulon, Kecamatan Pogalan. (won-i1)