Menjelang Pukul 11.00 WIB, Jamasan Gamelan Pusaka KK Kaduk Manis dan KK Manis Baru Dimulai
SURAKARTA, iMNews.id – Gusti Moeng rupanya sudah diharapkan bisa hadir untuk megikuti kirab dan ritual haul wafat Syeh Djangkung atau Saridin yang akan digelar panitia bersama Pakasa Cabang Pati, Sabtu (11/1) lusa. Karena, namanya sudah tertulis dalam undangan yang disebar ke berbagai pihak, untuk hadir pada ritual haul wafat kakak ipar Sultan Agung itu.
Dalam undangan yang juga dikirim ke alamat beberapa Ketua Pakasa Cabang di wilayah Gunung Muria itu, tertulis nama Dr Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi selaku Pj Bupati Pati, sebagai pihak yang diundang mewakili Pemkab Pati. Sedangkan Gusti Moeng diundang selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa LDA sebagai representasi masyarakat adat Kraton Mataram Surakarta.
“Kelihatannya Gusti Moeng tidak bisa hadir, tetapi kami akan minta pengganti yang mewakilinya. Mudah-mudahan ada yang bisa mewakili rawuh,” ujar KP Siswanto Adiningrat selaku Wakil Pengageng Sasana Wilapa, saat dimintai konfirmasi iMNews.id, semalam. Namun dirinya mengaku juga tidak bisa ikut dalam rombongan dari Kayen, Pati, Sabtu pagi (11/1) lusa.
Seperti disebutkan dalam undangan yang diterima KP Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Cabang Jepara), bahwa peringatan haul wafat Syeh Djangkung akan digelar dengan rangkaian acara Kirab Luwur di kompleks makam di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Sabtu (11/1). Kirab yang disebut mulai pukul 12.00 WIB, tak dijelaskan rute start dan finishnya.
Dalam undangan tertulis panitia haul yang ditandatangani H Sama’un (ketua) dan Mujiono SPd I (sekretaris) serta KRAT Mulyadi Puspopustoko (Ketua Pakasa Cabang Pati) sebagai pihak yang mengetahui. Isi undangan ritual haul di Kecamatan Kayen ini agak berbeda dengan acara yang sama di kecamatan lain, yang ditandatangani Kades sebagai pihak “pengundang”.
Meski begitu, acara ini terkesan sudah menjadi agenda kegiatan rutin yang selalu ditunggu-tunggu berbagai pihak yang dilibatkan. Termasuk pula para undangan yang selama ini selalu hadir mengikuti upacara adat religi haul wafat kakak ipar Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma tersebut, di antaranya para pengurus Pakasa cabang di wilayah Gunung Muria.
KP Bambang S Adiningrat yang dimintai konfirmasi iMNews.id padi tadi menyebutkan, cabangnya akan mengirim sekitar 30 orang untuk mengkuti kirab yang digelar dalam rangka haul Syeh Djangkung, Sabtu (11/1). Kehadiran rombongan Pakasa Cabang Jepara yang akan dipimpin KP Bambang S Adiningrat sendiri, untuk memelihara ikatan silaturahmi antara Jepara dan pati.
“Tetapi kami semua hadir dengan busana adat Jawi jangkep. Bukan mengenakan kostum prajurit Bregada Sura Praja, karena tidak ada dhawuh untuk itu. Jadi, kami akan hadir sebagai undangan,” ujar KP Bambang. Menurutnya, kehadiran Pakasa Jepara, lusa, hanya memenuhi undangan, bukan mengikuti kirab dengan kelengkapan kostum dan properti seperti tahun lalu.
Seperti diketahui, ada beberapa Pakasa cabang di wilayah Gunung Muria yang dalam dekade terakhir ini terbentuk dan menjalin ikatan silaturahmi satu sama lain. Antara lain, diwujudkan dengan saling mengundang dan saling berkunjung di saat masing-masing menggelar kegiatan andalan Pakasa cabang masing-masing, yaitu Pati, Jepara, Kudus dan sesekali Demak.
Sebab itu, KRA Panembahan Didik Gilingwesi selaku Ketua Pakasa Cabang Kudus, kemarin juga sudah mengisyaratkan akan memenuhi undangan panitia haul Syeh Djangkung, Sabtu (11/1) lusa. Namun dikatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah anggota rombongan yang akan dibawa untuk memeriahkan ritual haul itu, karena masih perlu dikoordinasikan dengan warganya.
“Karena hampir semua warga Pakasa Kudus karyawan di perusahaan, jadi menunggu siapa saja yang bisa libur. Kalau hari Sabtu ‘kan masih hari kerja bagi mereka. Ya kalau terpaksa izin, bergantian, agar tidak terlalu sering. Tetapi mungkin sekitar 15 orang,” ujar KRA Panembahan Didik yang menyebutkan, malam nanti akan menggelar wilujengan haul Kyai Glongsor.
Di tempat terpisah, KRT Suyono S Adiwijoyo (Ketua Harian Pakasa Cabang Ngawi) menyebutkan, pengurus cabang bekerjasama dengan Yayasan Palapa Mandira Harja akan menggelar pentas wayang kulit “dalam rangka penyegaran pengurus”. Pentas yang akan digelar di kantor yayasan, Desa Mendiro, Kecamatan Ngrambe, Sabtu (11/1) itu akan disajikan dalang Ki Padmo Kesowo.
Sementara itu, tahapan persiapan upacara adat tingalan jumenengan berlangsung Kamis (9/1) pagi tadi berupa jamasan gamelan pusaka KK Kaduk Manis dan KK Manis Rengga. Sepasang gamelan yang akan digunakan untuk iringan pisowanan tingalan jumenengan itu, pagi tadi dijadwalkan untuk dijamasi di teras Paningrat Kidul Pendapa Sasana Sewaka.
Namun, sampai menjelang pukul 11.00 WIB jamasan itu baru dimulai oleh sejumlah abdi-dalem Keparak Mandra Budaya, tanpa terlihat tokoh tindhih jamasan, para pengageng Mandra Budaya, sentana garap jajaran Bebadan Kabinet 2004 atau para wayah-dalem satupun. Tetapi, para abdi-dalem yang bertugas melepas kerudung lampu robyong tampak tetap bekerja.
Selain jamasan sepasang gamelan iringan upacara untuk mengatur urutan tatacara tingalan jumenengan itu, Kraton mataram Surakarta juga punya agenda ziarah ke Astana Pajimatan Imogiri yang dipimpin Gusti Moeng, yang meneruskan ziarahnya makam ke Kutha Gedhe dan Parangkusuma. Panggung Sangga Buwana, siang tadi juga masih dituntaskan pembersihannya. (won-i1)