Janur di Teras Kamandungan Utuh, Karena Pengunjung Datang Tidak untuk “Ngalab Berkah”
SURAKARTA, iMNews.id – Jajaran “Bebadan Kabinet 2004” yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah membagi-bagikan daging kurban kepada lebih 300 abdi-dalem garap dan sentana-dalem garap, Rabu siang (19/6). Pembagian daging dilakukan setelah berlangsung ritual gunungan Garebeg Besar yang dipimpin GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani di Masjid Agung, pagi kemarin.
Dari pantauan iMNews.id menyebutkan, prosesi gunungan Garebeg Besar untuk memperingati dan merayakan hari besar Idhul Adha di tahun Jimawal 1957/1445 Hijriyah itu, tampak ada pengunjung yang datang, baik di halaman kagungan-dalem Masjid Agung maupun di halaman Kamandungan. Tetapi, kedatangan mereka tidak untuk “ngalab berkah” gunungan.

Walau ada pengunjung, kedatangannya hanya untuk menyaksikan saja, baik jalannya prosesi dari kraton menuju masjid dan ketika satu di antara sepasang gunungan “diperebutkan” di halaman masjid. Begitu pula saat sisa satu dari pasangan gunungan dibawa ke halaman Kamandungan, para pengunjung sebagian besar hanya menyaksikan isis gunungan “diperebutkan”.
Dan dari pemandangan “perebutan” isi gunungan yang di halaman masjid maupun di halaman Kamandungan, sebagian besar yang “berebut” justru para “abdi-dalem” petugas yang mengusung dan mengiring serta mengawal prosesi. Sebagian besar dari pengunjung hanya menyaksikan dengan ekspresi yang tampak “awam”, bukan “ngalab berkah” dengan ikut berebut.

Sementara, siang setelah seluruh rangkaian prosesi gunungan selesai, Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat membagikan daging kurban kepada 300-an abdi-dalem garap dan sentana-dalem garap di Bangsal Marcukunda. Pembagian simbol “Lebaran Haji” itu, ditangani belasan abdi-dalem jajaran lintas Bebadan, di antaranya lembaga yang mengurusi prajurit.
Karena hari pembagian daging kurban bukan hari libur, layanan dibuka di Bangsal Marcukunda dibuka hingga sore. Banyak abdi-dalem yang menjadi karyawan di berbagai instansi di luar kraton. Di antara antrean prajurit yang mendaftar, tampak “Bupati Juru-Kunci” Imogiri, KPH Bimo Djoyo Adilogo dan Wakil Pengageng Sasana Prabu KRMH Suryo Kusumowibowo.

Berlangsungnya upacara adat prosesi gunungan Garebeg Besar tahun 2024 ini, tidak jauh berbeda dengan suasana ritual serupa untuk perayaan Idhul Adha pada satu dekade terakhir. Yaitu terjadinya penurungan jumlah pengunjung yang “ngalab berkah” ritual itu, yaitu isis sepasang gunungan maupun hiasan janur yang dipasang di topengan Kori Kamandungan.
Kemarin tampak, hiasan janur di teras Kori Kamandungan, bahkan yang ada di kanan-kiri pos penjagaan Kori Brajanala Lor, masih tampak utuh walau seluruh rangkaian ritual garebeg Besar sudah lewat beberapa jam dari pukul 12.00 WIB. Suasana itu mengesankan, yang berkunjung kemarin adalah generasi baru yang hanya sekadar menonton, bukan untuk “ngalab berkah”. (won-i1).