Juga Dihadiri Warga Pakasa Tulungagung dan Cabang Kabupaten Karanganyar
TRENGGALEK, iMNews.id – Untuk kali kedua, Pakasa Cabang (Kabupaten) Trenggalek (Jatim) mendukung ritual tradisi kirab budaya “Tirta Wening” dari Belik (sumber air) yang ada di Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Kota di tahun 2024 ini. Pakasa cabang ini memulai “perjuangannya” dalam tugas pelestarian budaya Jawa melalui tradisi masyarakat yang sudah vakum bertahun-tahun.
“Perjuangan” tugas pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta itu, diwujudkan Pakasa cabang dengan menggerakkan kembali ritual tradidi kirab “Tirta Wening” yang digelar bersama di tahun 2023. Pakasa bersama pamong Kelurahan Sumbergedong dan beberapa elemen lain dari Pemkab, menggelar kirab budaya dari kantor kelurahan menuju “belik” sejauh 4 KM.
Barisan kirab melibatkan berbagai elemen, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Pemkab), warga Pakasa cabang, warga Pakasa Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Tulungagung dan masyarakat sekitar. Diawali dengan sebuah upacara, Reny Widya Kurniasari SSTP MSi selaku Lurah Sumbergedong melepas barisan kirab dari depan kantor kelurahan menuju “Belik” yang jauhnya sekitar 4 KM.
“Yang disongsong (dipayungi-Red) itu mirip genthong berisi Tirta Wening dari ‘belik’ Sumbergedong. Jalannya kirab, diiringi gamelan Carabalen. Pengrawitnya semua generasi muda warga Pakasa yang sering kami ajak sowan ke kraton. Ini ritual tradisi yang sudah lama ada, dalam rangka pelestarian sumber air yang berkait sejarah Sinuhun Amangkurat Agung (1645-1677)”.
“Untuk napak tilas sekaligus dalam upaya pelestarian budaya, menjadi tugas dan kewajiban Pakasa cabang untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, mengaktifkan kembali ritual kirab Tirta Wening. Dan insya’allah, ritual tradisi ini semoga bisa berjalan rutin tiap tahun dan pihak Kelurahan Sumbergedong akan melibatkan prajurit dari kraton,” ujar KRAT Seviola Ananda, kemarin.
KRAT Seviola Ananda selaku Ketua Pakasa Cabang Trenggalek yang dimintai konfirmasi iMNews.id kemarin, lebih lanjut menyebutkan, “belik” atau sumber air itu merupakan petilasan Patih Singayuda yang juga seorang tokoh “Manggalayuda” atau panglima perang yang masih wayah-dalem atau cucu Sinuhun Amangkurat Agung saat Kraton Mataram Islam ber-Ibu Kota di “Kerta”.
Disebutkan, kirab budaya “Titra Wening” yang digelar bersama Pakasa cabang dan pamong kelurahan yang didukung berbagai elemen lain, untuk kali kedua setelah tahun 2023, Jumat siang (7/6) itu, sukses, lancar dan lebih baik dibanding tahun lalu. Sukses kehadiran prajurit kraton di Trenggalek, juga sukses Pakasa Nganjuk yang mendukung kirab “Boyong Natapraja”, Kamis (6/6).
Selain sejumlah Bregada Prajurit yang dipimpin KRAT Hendro Joyonagoro sebagai utusan-dalem dari Kraton Mataram Surakarta, event ritual kirab “Tirta Wening” juga mendapat perhatian warga Pakasa dari Kabupaten Karanganyar (Jateng) dan warga Pakasa Cabang Tulungagung (Jatim). KRRAP Iswahyudi dan rombongan (Karanganyar) dan RNgt Intan Permatasari (Tulungangung) ikut hadir. (won-i1).