Sebanyak 50-an Mahasiswa Program Pertukaran Undip, Berkunjung ke Kraton Surakarta

  • Post author:
  • Post published:March 3, 2024
  • Post category:Regional
  • Reading time:3 mins read
You are currently viewing Sebanyak 50-an Mahasiswa Program Pertukaran Undip, Berkunjung ke Kraton Surakarta
FOTO BERSAMA : Kunjungan para mahasiswa program pertukaran Modul Nusantara 2 Undip bersama para dosen pembimbingnya, diakhiri dengan sesi foto bersama Gusti Moeng di gedhong Sasana Handrawina, Sabtu siang (2/3) kemarin. (foto : iMNews.id/dok)

Ada yang Bertanya “Apa Untungnya Bergabung ke NKRI”?

SURAKARTA, iMNews.id – Sebanyak 50-an mahasiswa program pertukaran “Modul Nusantara 2” yang diinisiasi dan diorganisasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sabtu siang (2/3) kemarin berkunjung ke Kraton Mataram Surakarta. Kunjungan para mahasiswa yang disertai para dosen pembimbingnya, diterima di gedhong Sasana Handrawina.

Setelah berkeliling menyaksikan seisi museum dan tempat lain di dalam kraton yang menjadi objek kunjungan, para mahasiswa melakukan diskusi. Jajaran “Bebadan Kabinet 2004” yang dipimpin Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat menjamu kunjungan para mahasiswa dan melayani tanya-jawab dalam diskusi yang digelar siang itu.

Para mahasiswa program pertukaran dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu, disebutkan mengunjungi beberapa objek dalam beberapa kategori yang sudah dirancang sesuai tujuan pemahaman dan penghargaan antarbudaya di kalangan mahasiswa. Untuk itu, objek yang dituju diyakini memiliki kapasitas potensi seni tradisional, musik, busana adat dan kuliner khas.

Di berbagai objek, misalnya di kraton dan sentra industri gitar di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, para mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar secara langsung dari para seniman, budayawan dan pelaku adat agar bisa memahami nilai-nilai budaya yang tertanam dalam setiap ekspresi seni dan tradisinya.

“Di antara beberapa pertanyaan yang diajukan para mahasiswa, ada satu pertanyaan yang menggelitik. Yaitu, pertanyaan ‘Apa Untungnya Kraton Surakarta Bergabung ke NKRI’?. Keuntungan apa yang didapat kraton ketika bergabung dengan NKRI?,” ujar Gusti Moeng menceritakan kepada iMNews.id, ketika dirinya mendapat pertanyaan dan menjawabnya dalam sesi tanya-jawab, siang itu.

Secara diplomatis Gusti Moeng menjawab, bahwa kalau negara dan pemerintahnya menjalankan amanat konstitusi sebaik-baiknya, Kraton Mataram Surakarta tidak akan terlantar dan “sakit hati” seperti ini. Kini tinggal 50-an dari 250-an kraton di Nusantara, yang mengalami nasib sama, akibat para pejabat pemerintahan NKRI tidak menjalankan amanat konstitusi. (won-i1).