Kemarin “Ngisis Wayang”, Gladen Bedaya Ketawang dan Ritual di Pantai Parangkusumo
SURAKARTA, iMNews.id – Kraton Mataram Surakarta akan menggelar upacara wisuda atau “wisudan purnawiyata” (lulusan-Red) Sanggar Pawiyatan Tatabusana dan Paes Pengantin adat Jawa “gagrag” Surakarta dan lulusan Sanggar Pasinaon Pambiwara (master of ceremony-MC Jawa) siswa tahun ajaran 2023, pada waktu dan kesempatan terpisah di bulan Januari ini.
Lulusan Sanggar Paes dan Tatabusana “babaran” (angkatan) II tahun 2023 akan diwisuda di Hotel Kusuma Sahid Kamis, 16 Januari dalam sebuah upacara yang dimulai pukul 08.30 WIB. Sedangkan lulusan “babaran” 40 Sanggar Pasinaon Pambiwara, akan diwisuda di Bangsal Smarakata kraton, Sabtu malam 20 Januari.
“Rencananya di Hotel Kusuma Sahid. Tanggalnya 16 Januari itu. Sampai sekarang, belum ada perubahan,” ujar RM Restu Budi Setiawan selaku Ketua Sanggar Pawiyatan Paes & Tatabusana Adat Jawa “gagrag” Surakarta, saat dimintai konfirmasi iMNews.id sebelumnya. Lulusan angkatan ke-2 tahun 2023 yang diwisuda tahun ini, ada sekitar 20 orang.
Di tempat terpisah, KP Budayaningrat selaku “dwija” Sanggar Pasinaon Pambiwara yang dimintai konfirmasi menyebutkan, upacara wisuda lulusan Sanggar Pasinaon Pambiwara babaran 40 direncanakan digelar di Bangsal Smarakata, Sabtu malam (20/1). Ada lebih 80 lulusan yang akan diwisuda Gusti Moeng selaku Ketua Yayasan Pawiyatan Kabudayan dan KPH Raditya LS selaku ketua sanggar.
Sementara itu, Sanggar Pawiyatan Paes & Tatabusana langsung membuka pendaftaran siswa babaran III tahun 2024 yang menjalankan belajar-mengajar di Bale Agung, sebelah utara Alun-alun Lor. Begitu juga Sanggar Pasinaon Pambiwara membuka pendaftaran siswa babaran 41 tahun 2024, yang akan mengikuti kegiatan belajar-mengajar di Bangsal Marcukunda.
Aktivitas adat mengawali tahun 2024, yaitu “ngisis wayang” pada weton Selasa Kliwon atau Anggara Kasih, 9 Januari kemarin dengan mengeluarkan sekotak anak wayang Kiai Kanyut untuk diangin-anginkan di “gedhong” Sasana Handrawina. Beberapa pejabat kantor Mandra Budaya dan belasan abdi-dalem berbagi tugas mengangin-anginkan 200-an anak wayang di dalam ruang itu.
Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat tak bisa lama menunggui proses pemeliharaan anak wayang secara tradisional yang diwujudkan dalam ritual khas di Kraton Mataram Surakarta itu. Karena, segera bergeser ke Pendapa Sasana Sewaka untuk memulai memimpin gladen tari Bedaya Ketawang, seusai tradisi adat tiap weton Anggara Kasih.
Abdi-dalem yang sering bertugas di ritual “ngisis wayang”, KRT Rawang Gumilar Lebdodipura menyebutkan, sebelum pukul 12.00 WIB, Gusti Moeng sudah bergeser ke Pendapa Sasana Sewaka untuk memulai latihan tari Bedaya Ketawang. Jam latihan dimajukan, karena ada agenda ritual ziarah di Astana Pajimatan Imogiri, Kutha Gedhe dan pantai Parangkusuma secara beruntuan, kemarin.
Mengawali tahun 2024 ini, kegiatan di luar upacara adat sudah dilakukan Pengarsa Lembaga Dewan Adat dan Pangarsa Pakasa Punjer saat mengukuhkan pengurus Pakasa Cabang Kabupaten Ngawi, belum lama ini (iMNews.id, 4/1). Kamis (11/1) besok, kraton ganti mengikuti upacara adat haul tokoh Ki Bagus Kuncung Harya Mataram yang digelar Pakasa Cabang Pati.
“Panitia sangat berharap Kanjeng Gusti (KGPH) Hangabehi atau Gusti Wandan atau beliau berdua dan kalau bisa gusti-gusti serta tokoh-tokoh lain dari kraton bisa hadir. Ini akan menjadi peristiwa pertama yang akan dihadiri para kerabat dari kraton. karena sebelumnya, belum pernah,” ujar KRT Sukadi yang dihubungi iMNews.id, kemarin.
Menurut juru-kunci yang sekaligus panitia haul tokoh leluhur Dinasti Mataram, Ki Bagus Kuncung Harya Mataram itu, masyarakat adat yang selama ini merawat makam tokoh cucu Kyai Ageng Henis itu, akan sangat bangga kalau ritual haul besok siang dihadiri para kerabat dari Kraton Mataram Surakarta, apalagi KGPH Hangabehi dan Gusti Moeng.
Makam Ki Bagus Kuncung yang akan menjadi ajang ritual haul, lanjut anggota Pakasa cabang Pati yang diketuai KRAT Mulyadi Puspopustoko itu, berada di Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Tetapi pada prosesi kirab menuju makam untuk menggelar ritual, Kamis besok, tidak disertai kehadiran para prajurit dari Kraton Mataram Surakarta.
Setelah haul wafat Ki Bagus Kuncung, agenda kegiatan ritual di wilayah Pakasa Cabang Pati berlanjut haul wafat Syeh Jangkung/Saridin di makam tokoh leluhur Dinasti Mataram ini di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, Selasa (23/1). Pelaksanaan ritual haul di makam tokoh ini, sudah digelar rutin tiap tahun sejak lama, dan sering juga dihadiri utusan dari kraton.
Sementara itu, Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) kini juga sedang mempersiapkan agenda peringatan HUT ke-7 Pakasa Cabang “Gebang Tinatar” yang diketuai KRRA MN Gendut Wreksodiningrat itu. Kegiatan yang akan melibatkan banyak warga Pakasa dan mengundang sejumlah tamu dari luar Pakasa, termasuk pengurus seni Jaran Thik Joko Thole (Kediri), akan digelar Minggu, 21 Januari.
Menurut KRRA MN Gendut, perayaan HUT cabang sekaligus HUT ke-92 Pakasa Punjer itu, akan digelar di kantor cabang yang juga kediamannya di Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Kota. Sejumlah tokoh penting seperti KGPH Hangabehi, Pangarsa Pakasa Punjer dan Gusti Moeng sangat diharapkan bisa hadir, karena panitia mengundang 10 pengurus Pakasa cabang tetangga. (won-i1).