Juga Dihiasi Penandatangan MoU Kerjasama dengan IAIN Ponorogo
SURAKARTA, iMNews.id – Kegiatan spiritual religi Khataman Alqur’an rutin tiap “weton” Rabu Pahing, kembali digelar “Bebadan Kabinet 2004” di Bangsal Smarakata, Rabu semalam. Kegiatan itu dirangkai dengan penandatangan MoU kerjasama di bidang pendidikan antara Kraton Mataram Surakarta dengan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (Jatim).
MoU ditandatangani Gusti Moeng selaku Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat sebagai representasi kraton, dan dari IAIN Ponorogo diwakili KRT Ahmad Faruq Reksobudoyo MFil-I. Sebelum menandatangani, Gusti Moeng memberikan ucapan selamat kepada para pimpinan IAIN melalui rekaman video.
Dalam kesempatan itu, Gusti Moeng juga menitipkan kekancingan kepada utusan sebuah Pondok Pesantren di Salatiga, sebagai tanda ikatan kekerabatan dengan para santri dan ulama di ponpes itu. Sejak kraton mengaktifkan kembali tradisi Khataman Alqur’an mulai Desember 2022, para santri dan ulama dari ponpes itu selalu hadir untuk mendukung acara religi itu.
Khataman Alqur’an yang digelar semalam, kembali mendapat dukungan penuh Pakasa cabang anggota “Tiga Serangkai” dari kawasan Gunung Muria, yaitu dari cabang Kudus yang dipimpin KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro (Plt Ketua Cabang), KRAT Mulyadi Puspopustoko (Ketua cabang) bersama rombongan dan utusan yang dikirim KRA Bambang S Adiningrat (Ketua Pakasa Jepara).
Dari Pakasa cabang Kudus, rombongan sebanyak 10 orang dipimpin langsung KRA Panembahan Didik, meskipun sedang dalam kondisi kurang sehat tetapi “memaksakan diri” untuk memenuhi “timbalan sowan” hadir dalam acara religi tersebut. Begitu pula rombongan dari Pakasa Cabang Pati sebanyak 6 orang dan dari Cabang Jepara 8 orang yang dipimpin RT Rasmaji.
“Ini kami pengurus cabang bertiga hadir semua. saya juga senang, Kanjeng Mul (KRAT Muladi – Ketua Pakasa Pati) juga bisa hadir. Walau saya sendiri sebenarnya sedang kurang enak badan. Ini tadi, di dalam mobil terasa sekali vertigonya. Tapi, karena sudah ‘saguh’ (janji-Red) datang, ya sebisa-bisa saya tepati,” tutur KRA Panembahan Didik saat disapa iMNews.id.
Pakasa tiga cabang yang diberi julukan “Tiga Serangkai” karena dikenal punya tokoh leluhur yang juga disebut “Tiga Serangkai”, yaitu Kyai Ageng Pemanahan, Kyai Ageng Penjawi dan Kyai Ageng Juru Mertani yang identitk dengan daerah masing-masing itu, dalam setahun belakangan sangat diandalkan kraton sebagai daya dukung abdi-dalem “Kanca Kaji”.
Oleh sebab itu, dalam acara “Khataman Alqur’an semalam, rombongan dari “Tiga Serangkai” cabang Pakasa itu bisa menjadi motor penggerak saat KRA Madyo Hadiningrat yang mendapat tugas memimpin acara itu. Sementara, abdi-dalem jurusuranata MNg Irawan Wijaya Pujodipuro, juga tampil karena ditugasi memimpin shalawat Sultanagungan dan syahadat Quresh.
Kegiatan spiritual religi semalam, selain Gusti Moeng yang didampingi Nurmalina (istri KPH Raditya Lintang Sasangka), GKR Ayu Koes Indriyah atau Gusti Ayu, istri putra mahkota KGPH Hangabehi dan GKR Timoer Rumbai yang menyusul belakangan. Di belakang Gusti Moeng, tampak beberapa sentana-dalem dan sentana garap.
Dalam kesempatan itu, Gusti Moeng memberi sambutan tunggal yang banyak menyinggung perkambangan terakhir situasi dan kondisi kraton, terutama yang berkait dengan situasi dan kondisi negara yang sedang sibuk mempersiapkan Pemilu 2024. Gusti Moeng menandaskan, bahwa negara punya utang karena belum mengembalikan staus Provinsi Daerah Istimewa Surakarta. (won-i1).