Banyak “PR” di Astana Imogiri yang Harus Diselesaikan, Semua Elemen Dukung KRMH Bimo
IMNEWS.ID – TAMPILNYA KRMH Bimo Rantas Djoyo Adilogo yang dilantik menjadi “Bupati Juru-Kunci Astana Pajimatan Imogiri” dan beberapa lokasi makam leluhur di sekitarnya, Minggu (15/10), juga mendapat dukungan penuh KPH Raditya Lintang Sasangka, sebagai salah seorang wayah-dalem Sinuhun PB X yang selama ini selalu kritis terhadap kraton, walau lebih condong mengikuti jejak Gusti Moeng selama 2017-2022. Kalangan kerabat sentana yang didalamnya ada para sesepuh dan pinisepuh, elemen Putri Narpa Wandawa dan elemen masyarakat adat Pakasa cabang di berbagai daerah juga mendukungnya.
“Semoga Kanjeng (KRMH Bimo Rantas) Djoyo Adilogo bisa menjalankan amanah dengan baik, sehingga (pengelolaan) Astana Pajimatan Imogiri bisa lebih baik, tertib dan teratur. Astana Imogiri adalah tempat persemayaman terakhir para leluhur. Kalau kita mau merawat dan menjaga dengan baik, insya Allah doa kita pasti akan didengar Allah SWT dan para leluhur pasti akan memberi berkah melalui Allah kepada kraton dan seisinya, termasuk kita,” pinta GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani yang dihubungi iMNews.id, kemarin, soal tanggapan dan harapannya atas penetapan pejabat baru “Bupati Imogiri” (iMNews.id, 17/10/2023).
GKR Timoer Rumbai yang akrab disapa Gusti Timoer, adalah putri tertua Sinuhun Suryo Partono (PB XIII-Red) yang menjabat Pengageng Keputren Kraton Mataram Surakarta, menggantikan GKR Galuh Kencana yang meninggal di tahun 2019. Putri tertua atau generasi wayah-dalem tertua dari Sinuhun PB XII ini, dipercaya menjadi Ketua Paguyuban Wayah-dalem “Sawo Kecik”. Dia bersama adiknya, GRAy Devi Lelyana Dewi sedang menjalankan tugas mewakili Lembaga Dewan Adat Kraton Mataram Surakarta untuk hadir di upacara “Pelebon” keluarga Raja Puri Agung Blahbatu, Gianyar, Bali saat dihubungi iMNews.id, kemarin.
GKR Timoer yang mulai meneladani Sang Bibi yaitu GKR Wandansari Koes Moertiyah mulai ketika masih bersama GKR Galuh Kencana, GKR Sekar Kencana dan GKR Retno Dumilah, patut menjadi teladan bagi generasi wayang-dalem lainnya yang hingga kini belum muncul. Ketua organisasi Putri Narpa Wandawa menggantikan GKR Sekar Kencana (almh) itu, mulai bangkit bergerak bersama sejumlah tokoh muda kraton lainnya untuk mengambil peran dalam tugas-tugas adat, untuk mewujudkan proses regenerasi dan proses peralihan kepemimpinan dalam pelestarian seni budaya Jawa yang bersumber dari kraton dan menjaga kelangsungan kraton.
Kalau generasi kedua yang dipimpin Gusti Moeng dalam berbagai kapasitas itu pernah eksis lima “Pendekar Wanita” atau “Lima Srikandi Kraton” dan beberapa saat menjadi enam tokoh wanita dengan bergabungnya putri tertua Sinuhun Suryo Partono, kini tokoh pendekar wanita generasi ketiga Sinuhun PB XIII baru muncul GKR Timoer, Gusti Devi dan BRAy Arum. Sementara, dari barisan lelaki, putra mahkota KGPH Hangabehi juga sudah muncul di beberapa kesempatan, baik mewakili Pangarsa Lembaga Dewan Adat maupun Pengageng Sasana Wilapa, dalam urusan adat seni budaya di luar kraton maupun upacara adat di dalam kraton.
Dukungan Gusti Timoer terhadap KRMH Bimo untuk mulai mengurus pengelolaan Astana Pajimatan Imogiri, Kutha Gedhe, Banyu Sumurup dan sebagainya, menjadi representasi dukungan kaum perempuan kraton karena yang bersangkutan memimpin Putri narpa Wandawa sebagai ketuanya. Sedangkan dukungan dari kalangan kerabat sentana, secara langsung sudah diwujudkan dengan ekspresi yang mengharukan ketika KPH Adipati Sangkaya Mangunkusumo, mendampingi KRMH Bimo yang dilantik Gusti Moeng, lalu meluapkan kegembiraannya dengan mendekap erat KRMH Bimo di Pendapa Kadipaten Imogiri, Bantul, DIY, Minggu siang (15/10/2023) itu.
Banyak kerabat sentana yang mengikuti pelantikan “Bupati Juru Kunci Astana Pajimatan Imogiri” siang itu, tetapi ekspresi yang diungkapkan KPHA Sangkoyo Mangunkusumo sudah bisa merepresentasikan dukungan para sesepuh dan pinisepuh kraton seperti KPP Wijoyo Adiningrat. Sedangkan seorang sesepuh wayah-dalem Sinuhun PB X yang selama ini hampir sangat jarang mengikuti acara dan peristiwa seperti di Pendapa Kadipaten Imogiri, Minggu siang (15/10) itu, adalah KPH Raditya Lintang Sasangka. Meskipun ketua Sanggar Pasinaon Pambiwara kraton sangat mendukung pengisian jabatan “Bupati Imogiri” yang kosong sejak 2019.
“Saya menyampaikan ucapan selamat dan menyambut KRMH Bimo yang sudah ditetapkan menjadi Bupati Pajimatan Imogiri. Semoga bisa memberdayakan semua bangunan, abdi-dalem dan pemeliharaan kagungan-dalem Pajimatan Imogiri khusus untuk Surakarta. PR yang harus segera dikerjakan sangat banyak. Antara lain penataan (struktur kepengurusan) SDM abdi-dalem, penegakan aturan dan tata-tertib bagi para peziarah, tata laksana kerja, sistem insentif, pelatihan dan sebagainya. Itu PR yang urgen untuk segera dikerjakan. Banyak kerabat yang bisa diajak berunding dan pasti akan membantu,” ujar KPH Raditya dalam bahasa Jawa “krama inggil” saat dihubungi iMNews.id di tempat terpisah, kemarin.
Sementara, putra mahkota KGPH Hangabehi yang dimintai tanggapannya secara terpisah kemarin juga menyatakan dirinya ikut larut dalam suasana haru yang dimulai saat KPHA Sangkoyo Mangunkusumo mengekspresikan kebahagiaannya dengan memeluk erat KRMH Bimo. Menurutnya, peristiwa itu luar biasa, karena terjadi di saat para generasi muda kraton sedang bangkit bersama untuk menerima limpahan tugas dan tanggungjawab dalam pelestaian seni budaya serta menjaga kelangsungan Kraton Mataram Surakarta. Dia berharap, semoga Allah SWT selalu memberi kemudahan dan kelancaran dalam mengemban tugas baru “Bupati Kuncen Imogiri”
“Saya kok ya ikut terharu. Larut dalam suasana itu, saat melihat Kanjeng Pangeran (KPHA) Sangkoyo memeluk erat Kanjeng Bimo, yang lumayan lama. Tidak terucap, tetapi bisa dibaca dari ungkapan ekspresi langsung itu. Saua ikut berdoa dan berharap, semoga diberi kelancaran dan kemudahan mengemban tugas baru sebagai Bupati Kuncen Imogiri, Kutha Gedhe, Girilaya, Banyusumurup dan sebagainya. Amin….. Amin….,” ungkap KGPH Hangabehi yang dihubungi terpisah, kemarin. Dia dikawal KRMH Suryo Manikmoyo, dalam rombongan terpisah yang ikut menjadi saksi dalam upacara pelantikan, Minggu (15/10) siang itu. (Won Poerwono-bersambung/i1).