Minggu Besok “Larab Singep” Makam Sinuhun Amangkurat Tegal, Didukung Pakasa Ponorogo

  • Post author:
  • Post published:August 12, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:7 mins read
You are currently viewing Minggu Besok “Larab Singep” Makam Sinuhun Amangkurat Tegal, Didukung Pakasa Ponorogo
MEMANDU KIRAB : Bregada Prajurit Tamtama termasuk prajurit kosrik drum band, memandu prosesi kirab yang membawa "singep" dan uba-rampe ritual tiba di dekat pintu masuk cungkup makam Sinuhun Amangkurat Agung di Astana Pajimatan Tegalarum, Desa Paseban, Kecamatan Adiwerna, sebelum 2017. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pakasa Cabang Jepara Ingin Kolaborasi Prajurit dengan Kraton Surakarta

SURAKARTA, iMNews.id – Minggu (13/8/2023) siang besok, Kraton Mataram Surakarta akan menggelar ritual “Larab Singep” atau larab selambu/langse atau mengganti selubung pusara makam Sinuhun Amangkurat Agung yang berada di kompleks Astana Pajimatan Tegalarum, Desa Paseban, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Slawi/Tegal. Ada 100-an anggota rombongan kraton yang menggunakan bus dan beberapa mobil, termasuk sejumlah warga Pakasa Cabang Ponorogo (Jatim) yang bergabung dalam beberapa Bregada Prajurit kraton, yang akan mengikuti prosesi kirab membawa “singeb” baru dan uba-rampe upacara adat tiap bulan Sura atau Muharam itu.

“Pembicaraannya ya waktu di acara haul Eyang Djayengrono, kemarin (Selasa, 8/8) itu. Kanjeng Narso (KRAT Sunarso Suro Agul-agul) meminta untuk dilibatkan dalam prajurit. Jumlahnya enam orang. Dan sudah disetujui Pengageng Sasana Wilapa (Gusti Moeng-Red). Kalau Kanjeng Narso sudah sering ikut bergabung dengan prajurit kraton dalam berbagai event di kraton. Sudah hafal aba-aba komandonya. Pada kesempatan ritual ‘Larab Langse’ Minggu (13/8) besok itu, Pakasa Cabang Ponorogo ganti akan bergabung. Karena, Selasa (8/8), berbagai kegiatan di Ponorogo didukung prajurit kraton,” ujar KRT Arwanto Darpodipuro.

BELAKANG LAYAR : KRAT Sunarso Suro Agul-agul selalu berada di belakang layar ketika ikut menginisiasi berbagai ritual dan event besar di Kabupaten Ponorogo. Bersama KRT Arwanto Darpodipuro, duduk santai menunggui para prajurit yang sedang bersiap-siap untuk kirab haul Eyang Djayengrono di Desa Pulung Merdika, Ponorogo, belum lama ini. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Pernyataan staf kantor Pengageng Sasana Wilapa yang selama ini dipercaya menjadi koordinator lapangan (Korlap) prajurit di berbagai event di luar kraton itu, selain diungkapkan kepada iMNews.id yang meminta konfirmasi siang tadi, juga diungkapkan keduanya saat berbincang menunggui para prajurit yang sedang berdandan menjelang kirab mengawal ritual haul Eyang Djayengrono di Astana Pajimatan Desa Pulung Merdika, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, belum lama ini (iMNews.id, 13/8/2023). Saat itu, KRAT Sunarso Suro Agul-agul selaku penanggungjawab kirab juga menyatakan ingin bergabung dengan prajurit di Tegalarum.

“Ini adalah gagasan dan rintisan yang baik. Kalau ada warga Pakasa yang bersedia dilatih jadi prajurit dan bergabung pada acara-acara adat di manapun, bisa memperkuat dan menambah meriah. Sekarang sudah dirintis Kanjeng Narso dan beberapa warga Pakasa Ponorogo. Pakasa Cabang Jepara juga minta izin berkolaborasi di berbagai acara yang sama-sama menurunkan prajurit. Kami yang di lapangan siap melaksanakan. Tentu saja perlu dimintakan izin ke Pengageng Sasana Wilapa/Pangarsa Lembaga Dewan Adat. Karena saya hanya pelaksana di lapangan,” jelas KRT Arwanto.

DEKAT PRAJURIT : Walau menjadi Ketua II Pakasa Cabang Ponorogo dan Ketua Paguyuban Reog “Katon Sumirat”, KRAT Sunarso selalu tampak dekat dengan prajurit kraton tempatnya selalu ikut bergabung di berbagai event upacara adat kraton, kecuali di Desa Pulung Merdika, belum lama ini. (foto : iMNews.id/Won Poerwono)

Mengenai upacara adat “Larab Singep” Sinuhun Amangkurat Agung atau Amangkurat pertama (I) yang juga anak Sultan Agung Prabu Hanyakrakusuma, penerus Kraton Mataram Islam itu, tatacara prosesinya akan dikembalikan seperti sebelum ada pandemi Corona atau bahkan sebelum 2017. Prosesi kirab yang dipandu Bregada Prajurit Tamtama termasuk korp musik, Bregada Prajurit Jayeng Astra, Prajurit Prawira Anom dan Bregada Prajurit Sarageni itu, akan dimulai dari luar kompleks makam atau di jalan masuk makam dekat kantor Desa Paseban. Di depan kantor desa, akan ada upacara serah-terima langse dan uba-rampenya.

Selesai upacara di depan kantor desa, prajurit kraton yang berjumlah sekitar 25 orang termasuk dari Pakasa Ponorogo, akan memandu berjalan menuju pusara Sinuhun Amangkurat Agung yang jaraknya hanya sekitar 200 meter. Rombongan dari kraton akan menjadi barisan utama yang membawa “singep” dan uba-rampe upacara adat di belakang empat bregada prajurit, sedangkan warga Pakasa cabang dari berbagai daerah mengikuti di belakangnya. Sejauh ini belum ada informasi, apakah ritual ini kembali dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti sebelum 2017, ada pengajian akbar, pentas wayang dan pasar malam.

SEBUAH KEHORMATAN : Keterlibatan grup marching band Prajurit Sura Praja Pakasa Cabang Jepara tampil pada upacara penutupan Porprov 2023 di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Jumat (11/8/2023), adalah sebuah kehormatan tak ternilai bagi Pakasa cabang yang dipimpin KRA Bambang S Adiningrat itu. (foto : iMNews.id/dok)

Berkait dengan gagasan kolaborasi prajurit yang diusulkan Pakasa Cabang Jepara dan sudah diizinkan Pangarsa Lembaga Dewan Adat/Pengageng Sasana Wilapa, KRA Bambang S Adiningrat selaku Ketua Pakasa Jepara menyatakan bersyukur dan bahagia karena diizinkan bisa mendukung kraton dalam gelar kirab prajurit di berbagai event. Konsep perpaduan musiknya bisa menjadi kaya, karena prajurit Nguntara Praja dan korsik Sura Praja Pakasa Jepara menggunakan instrumen marching band, sementara Bregada Prajurit Korsik Tamtama dari kraton menggunakan instrumen musik baku drum band terutama seruling dan terompet.

“Gambaran skenarionya, prajurit dari Pakasa Jepara nanti akan mengikuti di belakang prajurit kraton. Repertoar musik drumband dengan cirikhas seruling yang dimiliki kraton, akan diteruskan atau dipadu dengan instrumen marching band terutama lira dan alat perkusi lain. Dalam repertoar musik atau lagu khas kraton yang sama. Kami mengikuti di belakang, untuk memperindah saja. Keragaman warnanya, pasti akan lebih banyak. Karena kostum khas kraton di depan, prajurit Nguntara Praja dan korsik Sura Praja yang khas Jepara di belakangnya,” sebut KRA Bambang saat dimintai konfirmasi iMNews.id, belum lama ini.

PELATIH KORSIK : MNg Rahmat Setyo Suwito adalah satu di antara dua orang pelatih korsik marsching band Prajurit Sura Praja yang dimiliki Pakasa Cabang Jepara. Bersama MNg Abdul Aziz Setyo Budoyo, telah memberi warna grup masching band itu dengan Java Style yang bersumber dari Kraton Mataram Surakarta. (foto : iMNews.id/dok)

KRA Bambang juga menyebutkan, selain prajurit Pakasa cabang diizinkan bisa berkolaborasi dengan kraton, ungkapan rasa terimakasihnya juga disampaikan karena kraton memberi izin untuk menirukan suara musik gamelan Cara Balen iringan Prajurit Panyutra untuk diaransemen dalam musik marsching band yang dominan pada instrumen lira. Musik Cara Balen yang secara khusus menjadi iringan dan pemandu langkah prajurit Panyutra di kraton ini, sudah dicoba disajikan disajikan saat Pakasa cabang Jepara mendukung upacara adat “Sedekah Bumi” di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Jepara, dalam gelar kirab budaya.

Berkait dengan itu pula, sebagai pimpinan Pakasa Cabang Jepara KRA Bambang juga merasa bersyukur dan berterima kasih, karena prajurit dan korsiknya dipercaya tampil pada penutupan Porprov Jateng yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Kabupaten Jepara, Jumat sore (11/8). Untuk keperluan itu, sejak berlangsung latihan di stadion setempat sampai penampilan pada penutupan, berlangsung sukses dan mendapat sambutan peserta Porprov. Hampir semua musik yang disajikan dalam Prajurit Korsik Sura Praja, adalah Java Style atau dari budaya Jawa yang bersumber dari Kraton Surakarta. (won-i1)