Pakasa Ponorogo Nanggap Wayang, Rayakan Hari Jadi 91 Tahun Pakasa

  • Post author:
  • Post published:January 5, 2023
  • Post category:Regional
  • Reading time:3 mins read
PRABU RAMAWIJAYA
PRABU RAMAWIJAYA : Tokoh wayang Prabu Ramawijaya yang diserahkan KRRA MN Gendut Wreksodiningrat kepada dalang Ki Purbo Sasongko, disebutkan untuk memerankan Sinuhun Paku Buwana II dalam lakon "Ampak-ampak Kartasura", untuk memperingati Hari Jadi 91 Tahun Pakasa, sekaligus menyambut Tahun Baru, 31 Desember, belum lama ini.(foto : iMNews.id/dok)

Lakon yang Dipilih “Ampak-ampak Kartasura”

PONOROGO, iMNews.id – Organisasi Pakasa Cabang “Gebang Tinatar” Kabupaten Ponorogo (Jatim) habis menggelar pentas wayang kulit semalam suntuk di kediaman KRRA MN Gendut Wreksodiningrat selaku Ketua Cabang yang juga menjadi kantor cabang dan dikenal dengan nama “Ndalem Mangunsuman”, jalan Batoro Katong IV/3, Ponorogo. Pentas wayang kulit yang digelar tepat di saat menyambut Tahun Baru 2023 yaitu 31 Desember itu, dijadikan ajang untuk memperingati Hari Jadi 91 Tahun Pakasa, tetapi mengambil lakon cukup menarik, yaitu “Ampak-ampak Kartasura”.

“Pakasa Cabang Gebang Tinatar belum marem kalau belum mengadakan perayaan Hari Jadi 91 Pakasa di cabang sendiri. Tentu saja, dengan nanggap wayang. Ya sekalian merayakan ulang tahun saya yang ke-67, sunatan cucu saya, Azam (12) dan ultah cucu satunya, Aisyah (13). Ya sekaligus menyambut datangnya Tahun Baru 2023. Nggak usah merayakan di jalan, tetapi cukup santai di rumah sambil menikmati kesenian wayang kulit yang khas budaya Jawa. Secara tidak langsung memperkenalkan kesenian kita kepada kalangan generasi muda. Meskipun lakonnya ‘Ampak-ampak Kartasura’ yang jarang dipergelarkan. Tapi bisa menjadi edukasi sejarah leluhur kita lo,” tutur KRRA MN Gendut Wreksodiningrat, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.

MEMPERKENALKAN CUCU : Ketua Pakasa cabang Ponorogo KRRA MN Gendut Wreksodiningrat memperkenalkan dua cucunya, Azam (12) yang habid sisunat dan Aisiyah (13) yang merayakan ultahnya ke-13 dan ultah dirinya ke-67 tahun dengan nanggap wayang kulti di kediamannya, “Ndalem Mangunsuman”, jalan Batoro Katong IV/3, Ponorogo. (foto : iMNews.id/dok)

Penyelenggaraan pentas wayang kulit yang panitianya dikomandani KRA Sunarso Suro Agul-agul (Ketua Paguyuban Reog Katon Sumirat) itu, menyuguhkan berbagai jenis makanan tradisi kepada semua yang menyaksikannya, terutama warga Pakasa dan tetangga sekitar Ndalem Mangunsuman. Di antaranya adalah jadah bakar, tela godhog, sukun goreng, tape goreng dan makanan ringan yang unik khas desa lainnya, dengan minuman teh, kopi dan sebagainya yang disediakan secara cuma-cuma pula.

Dalang yang dipercaya untuk menggelar lakon “Ampak-ampak Kartasura” itu adalah Ki Purbo Sasongko, seorang dalang warga Pakasa dari cabang baru di Kabupaten Pacitan yang diketuai KRT Suwandi Joyohadinagoro atau Kanjeng Iwan, yang tinggal menunggu pengesahan kepengurusannya dari Pengurus Pakasa Pusat. Di antara ratusan pecinta wayang kulit, ada rombongan tamu khusus dari warga Pakasa Bekonang dan Jatisobo, Kabupaten Sukoharjo yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Kabupaten Ponorogo, karena adanya tokoh ulama besar Kyai Mohammad Besari dan Kyai Khasan Besari dari Pesantren Gebang Tinatar, Tegalsari pada zaman Sinuhun PB II mempersiapkan kepindahan Ibu Kota Mataram dari Kartasura ke Surakarta. (won-i1)