Penyelenggara Belum Putuskan Usulan Itu Sebagai Agenda Acara
SURAKARTA, iMNews.id – Pengurus Pusat Pakasa di Kraton Mataram Surakarta masih membahas usulan tentang kegiatan Pameran dan Bursa Tosan Aji dan belum diputuskan untuk diagendakan, sejak usulan itu diajukan Ketua Pakasa Cabang Grobogan pada zoom virtual rapat koordinasi (rakor) Pakasa yang dikoordinasi dari ndalem Kayonan, Baluwarti, Minggu (23/10/2022). Lembaga Dewan Adat (LDA) selaku penanggungjawab dan Pengurus Pakasa Pusat (Punjer) selaku penyelenggara belum menempatkan usulan itu sebagai salah satu agenda kegiatan peringatan ultah ke-91 Pakasa, yang akan digelar mulai 23 Desember hingga 2 Januari (2022).
“Usulan itu baru masuk pada rapat (rakor) melalui zoom virtual, Minggu (23/10/2022). Sampai sekarang masih dibahas di Pakasa Punjer dan Lembaga Dewan Adat. Karena menyangkut banyak hal dalam persiapan dan pelaksanaannya. Baru dicoba komunikasi dengan Kemenparkeraf di tingkat pusat hingga daerah. Kalau melihat (pameran dan bursa) yang sudah terjadi di Surakarta (2021), Banjarnegara (2021) dan Ponorogo (2022), potensi animo pesertanya memang besar. Mudah-mudahan bisa diwujudkan pada (Hari Jadi Pakasa) tahun ini,” harap KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Punjer Pakasa, menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang.
Potensi peserta Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris, tombak, kudi dsb-Red), tentu melihat animo jumlah anggota sejumlah perkumpulan pecinta/penggemar seni kriya tosan aji yang tersebar di beberapa daerah dari sejumlah provinsi di Tanah Air pada peristiwa yang digelar di beberapa kota, setidaknya dalam 2-3 tahun terakhir. Misalnya beberapa kegiatan yang diikuti iMNews.id di tiga tempat, masing-masing Museum Keris Surakarta saat menggelar pameran di tahun 2019-2021, kemudian event ritual Nyadran Gede di bulan Ruwah di Kabupaten Banjarnegara tahun 2021-2022, juga event Grebeg Suro Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo (2022).
“Saat zoom virtual rapat kemarin, baru memutuskan aksi kirab (minimal) “Seribu Busana Jawi Jangkep”. Usulan lain Ponorogo yang lebih dulu masuk dan bisa diwujudkan, belum sempat diputuskan. Yaitu penampilan seniman Reog Ponorogo yang melukiskan formasi jumlah 91 tahun Pakasa, dan jumlah sesuai tanggal dan tahun kelahiran pakasa, yaitu (tanggal) 29, (bulan) 11 dan (tahun) 1931. Ini jelas akan menunjuk pada sejarah berlangsungnya peristiwa peringatan hari jadi itu,” jelas KRAT Sunarso Suro Agul-agul yang dihubungi iMNews.id di tempat terpisah, tadi siang.
Tetapi diakui Koordinator Kirab Budaya pada Grebeg Suro 2022 Hari Jadi ke-526 Ponorogo itu, Pakasa Cabang Gebang Tinatar atau Ponorogo mempunyai potensi perkumpulan pecinta/penggemar seni kriya Tosan Aji luar biasa jumlahnya. Karena, potensi itu ada di setiap desa/kelurahan yang jumlahnya lebih dari 300, yang “diwajibkan” memiliki kelengkapan atribut seni khas yang menjadi ikon setempat, yaitu seni reog dengan segala daya dukungnya, yaitu Dhadhak-Merak, Jathilan, Bujang-Ganong, penari Jaranan serta Kethek-Ogleng, yang didukung para pamong desa yang notabene para pecinta/penggemar seni kriya Tosan Aji.
“Kami masih menunggu keputusan pihak penyelenggara, apakah pemran dan bursa Tosan Aji bisa dijadikan agenda acara?. Kami juga memaklumi, khusus kegiatan yang satu ini memang butuh persiapan dan daya dukung yang luar biasa, terutama tempat stan pameran yang memadai. Kami bersyukur, usulan Kirab Seribu Busana Jawi jangkep sudah diputuskan bisa. Mudah-mudahan pameran dan bursa keris juga diterima/diagendakan. Perkumpulan pecinta Panji Werkudara di Grobogan, ada 40 anggota yang siap menjadi peserta pameran,” ungkap Ketua Paguyuban Tosan Aji Grobogan, KRAP Joko Wasis, yang juga Ketua Pakasa Cabang (Kabupaten) Grobogan, menjawab pertanyaan iMNews.id, tadi siang.
Potensi animo serupa juga diungkapkan KRA Bambang Setiawan Adiningrat, Ketua Pakasa Cabang Jepara yang dihubungi iMNews.id di kediamannya, Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Jepara, siang tadi. Setelah mengikuti rakor zoom virtual dengan Pakasa Punjer, Minggu (23/10/2022), pihaknya juga sudah mengabarkan adanya usulan pameran dan bursa keris di Hari Jadi 91 Tahun Pakasa, kepada kalangan pengurus dan anggota Pakasa yang di antaranya adalah para anggota perkumpulan pecinta Tosan Aji di kabupetan itu.
“Rata-rata semua menyambut baik, dan akan membahas dalam rapat di internal perkumpulan Tosan Aji. Di Jepara ada Fosil Taji Panji Kalinyamat. Sebuah besalen keris milik (empu) Tumaji di Kecamatan Mayong, juga masih produktif sampai sekarang. Rata-rata, mereka siap tampil seandainya Hari Jadi 91 Tahun Pakasa diagendakan ada pameran dan bursa keris. Jepara punya andalan keris Kalawijan Kamardikan, luk 41. Kami juga siap 50 personel berbusana Jawi Jangkep. Termasuk beberapa jenis sajian seninya,” sebut KRA Bambang Setiawan di sela-sela kesibukannya mempersiapkan event “Haul dan Ganti Lurup Makam Eyang Sentono” yang akan digelar Sabtu, 30 Oktober besok. (won-i1)