Diketuai Wakil Bupati dan Ditetapkan Pangarsa Punjer, Siang tadi
NGAWI, iMNews.id – Terjalinnya kembali tali silaturahmi, hubungan kultural dan historis antara masyarakat Kabupaten Ngawi (Jatim) dalam beberapa peristiwa yang terjadi di wilayah kabupaten dan di Kraton Mataram Surakarta, berakhir dengan pembentukan dan penetapan kepengurusan Pakasa Cabang (Kabupaten) Ngawi di awal tahun 2024 ini.
Bertempat di Pendapa “Wedya Graha” kompleks perkantoran Pemkab Ngawi, Kamis (4/1) siang tadi, kepengurusan Pakasa cabang Ngawi ditetapkan KPH Edy Wirabhumi selaku Pangarsa Pakasa Punjer. Acara “pengukuhan” yang akan dilanjutkan dengan pelantikan di waktu terpisah tidak lama lagi, berlangsung setelah didahului upacara wisuda abdi-dalem penerima gelar kekancingan.
Upacara di pendapa kabupaten siang tadi, diikuti sekitar 100 orang yang sebagian besar para pengurus Pakasa Cabang Ngawi dan anggota, ditambah kehadiran pengurus Pakasa beberapa cabang seperti dari Kabupaten Ponorogo, Magetan, Trenggalek, Madiun Raya dan Kabupaten Sragen (Jateng). Acara itu juga disaksikan Wakil Bupati Dr Dwi Rianto Jatmiko MH MSi dan beberapa kepala dinas.
Ada 94 warga kabupaten setempat yang diwisuda menjadi abdi-dalem sekaligus anggota Pakasa Cabang Ngawi. Termasuk Wakil Bupati yang mendapat gelar kekerabatan Kangjeng Raden Tumenggung (KRT) dan ditetapkan sebagai Ketua Umum Pakasa Cabang Ngawi. Sedang Suyono Sastrorejo (Ketua Komunitas Pager Wojo), mendapat gelar “KRT” dan ditetapkan sebagai Ketua Harian Pakasa cabang.
Jalannya upacara wisuda dan penetapan “Pamong Pakasa Cabang Ngawi” dipandu dengan konser karawitan secara “live” yang dipuji Pangarsa Pakasa Punjer dan Pangarsa Lembaga Dewan Adat, cukup bagus komposisi tabuhannya. Dalam sambutannya, kedua tokoh dari “Bebadan Kabinet 2004” itu menyebut, sajian gending-gendingnya cukup meyakinkan dari asal-usulnya, yaitu dari kraton.
Selain sajian gending yang memandu setiap pergantian acara, upacara itu juga diselingi dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bahkan, usai memberikan pidato sambutan penetapan pengurus Pakasa cabang, KPH Edy Wirabhumi mengajak semua undangan untuk meneriakkan yel-yel “Merdeka….merdeka….merdeka”.
Dalam sambutan, KPH Edy Wirabhumi menjelaskan, keberadaan organisasi Pakasa-lah yang bisa menyambung kembali tali silaturahmi antara Kraton Mataram Surakarta dengan masyarakat di bekas wilayahnya sebelum 1945. Organisasi yang didirikan Sinuhun PB X di tahun 1931 itu, kini bisa dijaga dan dipelihara lagi sebagai wadah untuk melestarikan budaya yang bersumber dari kraton.
Sementara GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, kembali meneruskan “sesorahnya” tentang proses kelahiran NKRI dan “nasib kraton”. Di situ dia mengajak agar para caleg dan calon gubernur, bupati atau calon wali kota, bisa menyempatkan diri belajar tentang konstitusi UUD 45 agar tahu isinya dan melaksanakan tugas di tempat masing-masing sesuai amanat konstitusi.
Sementara itu, Wakil Bupati Dr Dwi Rianto Jatmiko MH MSi dalam sambutannya mengajak masyarakatnya untuk tetap memelihara budaya asli bangsa, yaitu budaya Jawa untuk wilayah yang hingga kini masih dekat dengan kraton. Dengan terbentuknya pengurus Pakasa cabang, pelestarian budaya akan lebih baik dan bisa berkembang.
Masyarakat Kabupaten Ngawi di lokasi yaitu di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman punya tradisi “Bersih Desa” yang disebut “Keduk Beji” bersaman dengan haul di makam Kyai Ageng Metawun. Sedangkan di Kecamatan Mantingan, ada situs “Pager Wojo” yang selalu menggelar ritual “Grebeg Mantingan” dan beberapa kali dihadiri utusan dari kraton, di antaranya Gusti Moeng. (won-i1).