GPH Bhre Wira Cakra Hutama Sudjiwo Jumeneng Nata Sebagai KGPAA Mangkunagoro X

  • Post author:
  • Post published:March 13, 2022
  • Post category:Regional
  • Reading time:2 mins read

Disaksikan Presiden Jokowi dan Sri Sultan HB X

SOLO, iMNews.id – Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Wira Cakra Hutama Sudjiwo anak kedua almarhum KGPAA Mangkunagoro (MN IX) yang lahir dari permaisuri GK Putri Mangkunagoro, Sabtu siang (12/3) jumeneng nata atau menobatkan diri sebagai Pengageng Pura dengan gelar KGPAA Mangkunagoro X. Upacara adat jumenengan nata dengan sajian tari ”Bedaya Anglir Mendung” digelar mulai dari ndalem ageng, pringgitan hingga Pendapa Agung Pura untuk menampung sekitar 350 orang tamu dan keluarga besar Pura yang tergabung dalam Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN).

Yang menarik dalam upacara itu, adalah kehadiran Presiden Jokowi dan Sri Sultan HB X yang ikut menyaksikan peristiwa bersejarah perjalanan ”Kadipaten’ Mangkunegaran yang didirikan KGPAA Mangkunagoro I atau Pangeran Sambernyawa di tahun 1757. Yang lebih menarik lagi, sajian tari untuk mengiringi jumenengan nata tidak mengambil tari Bedaya Suryo Sumirat seperti yang dilakukan GPH Sudjiwo Kusumo saat jumeneng nata sebagai (Sri Paduka) SP atau KGPAA MN IX di tahun 1988, melainkan sajian tari Bedaya Anglir Mendung yang dipilih untuk mengiringi jumenengan nata GPH Bhre Wira Cakra Hutama Sudjiwo sebagai SP atau KGPAA MN X.

”Walau saya belum mengenal akrab SP MN X, tetapi ikut menyaksikan upacara jumenengan kemarin itu, menambah kekayaan pengalaman seni saya. Saya mengenal hanya mengenal ayahandanya (SP MN IX-Red). Karena pernah sama-sama kuliah di FH UNS saat kampusnya masih di kompleks Pendapa Pagelaran Sasanasumewa di tahun 1980-an. Saya ikut berdoa, semoga SP MN X bisa membawa Pura Mangkunegaran ikut menjaga ketahanan budaya NKRI. Bisa memperkuat barisan syi’ar budaya Jawa,” ujar KRAT Hendri Rosyad Wreksopuspito, menjawab pertanyaan iMNews.id, kemarin.

Menurut pemerhati budaya Jawa dan Keraton Mataram Surakarta dari sisi spiritual kebatinan itu, Pura Mangkunegaran juga punya peran penting dalam ikut memperkuat kebhinekaan dan ketahanan budaya secara nasional. Eksistensinya sebagai bagian dari Dinasti Mataram juga masih diperhitungkan, terbukti dari perhatian para tokoh penting skala nasional saat melayat wafatnya SP MN IX, Agustus 2021 lalu (iMNews.id, 13/8/2021) dan saat berlangsungnya upacara jumenengan nata, Sabtu (12/3) pagi kemarin. (won-i1)